Virus Corona
Sri Sultan Tegaskan Yogyakarta Belum Ajukan PSBB, Jamin Ketersediaan Bahan Pangan Tercukupi
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan belum akan mengajukan PSBB untuk wilayahnya, meski kasus Corona bertambah
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan belum akan mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk wilayahnya.
Dilansir TirbunWow.com, Kamis (30/4/2020), Sri Sultan penyebaran Virus Corona di Yogyakarta masih terkendali.
Sementara itu untuk penambahan 10 kasus baru, menurut Sri Sultan penyebarannya tidak terjadi langsung di Yogyakarta.

• UPDATE Virus Corona di Indonesia 30 April 2020: 10.118 Kasus Positif, 1.522 Sembuh, 792 Meninggal
Mereka adalah warga yang baru pulang dari India ataupun yang sebelumnya mengikuti tabligh di Jakarta dan Goa, Sulawesi Selatan.
Kemudian untuk 10 pasien positif tersebut sudah ditangani dengan baik supaya tidak menyebarkan.
Hal ini disampaikan Sri Sultan seperti yang dikutip dalam tayangan Youtube KompasTV, Kamis (30/4/2020).
"Enggak, ya 10 itu kan yang kemarin dari India itu, yang India sama yang Tablig di Jakarta dan Goa itu," ujar Sri Sultan.
"Ya karena kondisi itu saja, tetapi mereka kan kita rawat," sambungnya.
Selain itu, Sri Sultan juga memastikan untuk stok bahan pangan masih aman selama pandemi Virus Corona.
Karena sebelumnya ada pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan stok pangan mengalami defisit.
Sri Sultan mengungkapkan di Yogyakarta sendiri setiap desanya bisa saling membantu.
Terlebih banyak desa swasembada yang terdapat di Yogyakarta.
• Surat Terbuka Mendalam dari Sandiaga Uno untuk Semua Orangtua Indonesia di Tengah Larangan Mudik
"Enggak, ya kalau memang kita kan bikin desa itu ada yang desa cukup pangan, ada yang swasembada kan gitu," kata Sri Sultan.
"Tapi kan ada desa-desa yang belum bisa memenuhi tapi kan selama ini kan kita kan punya program bersama yang untuk bisa produksi itukan berlebih, jadi enggak masalah," tegasnya.
Sri Sultan memastikan stok pangan untuk tiga sampai enam bulan ke depan masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Ya kan tiga sampai enam bulan masih bisa kita, kan dari lembaga TPID kan sudah mengeluarkan bahwa tiga sampai enam bulan stok ada," pungkasnya.
Sebagai informasi, sejauh ini hingga Kamis (30/4/2020), Yogyakarta tercatat ada total 94 kasus positif Covid-19.
Kabar baiknya, 41 pasien sudah dipastikan sembuh dan 13 di antaranya dinyatakan meninggal.
Simak videonya:
Kemenhub Sebut Angkutan Mudik Gelap Ilegal, Minta Kepolisian Menindak Tegas
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati memberikan tanggapan terkait banyaknya masyarakat yang nekat mudik.
Mereka menggunakan banyak cara untuk tetap bisa melakukan mudik, satu di antaranya adalah menggunakan angkutan mudik gelap.
Dilansir TribunWow.com, Adita Irawati mengakui memang ada masyarakat yang memanfaatkan situasi, yaitu dengan menggunakan kendaraannya, khususnya adalah truk untuk mengangkut pemudik.

• Jika Ngotot Mudik Lewat Jalan Tikus, Pakar Agus Pambagio Peringatkan Maraknya Kriminalitas saat PSBB
Adita mengatakan hal tersebut jelas tidak dibenarkan dan merupakan kegiatan ilegal.
Terlebih kendaraan mereka yang digunakan untuk mengangkut rombongan mudik adalah mempunyai plat nomor berwarna hitam yang tidak diperuntukan sebagai angkutan umum.
Hal ini disampaikan Adita dalam acara Mata Najwa Rabu (30/4/2020).
"Kami juga mengamati juga, banyak juga yang memberikan masukan ke saya," ujar Adita.
Adita mengaku tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang mencoba menawarkan akomodasi ilegal tersebut.
Namun dirinya hanya mengingatkan hal tersebut tidak bisa sepenuhnya berhasil mengelabuhi petugas yang berjaga di banyak check poin yang sudah disediakan.
Menurut Adita, percobaan seperti itu justru malah bisa merepotkan dirinya sendiri nantinya karena ketika tertangkap basah harus putar balik dan kembali ke tempat sebelumnya.
Tidak hanya itu, masalah selanjutnya adalah akan berhubungan dengan kepolisian yang menyangkut penyalahgunaan kendaraan.
• Viral Video Pria di Lombok Positif Corona Debat dengan Petugas dan Tolak Diisolasi, Mengaku Sehat
"Pada prinsipnya begini, ya itu silakan saja menawarkan begitu ya, tapi yang satu hal bahwa ini kan di dalam Kementerian Perhubungan sendiri kita tidak mengenal yang namanya kendaraan untuk penumpang yang sifatnya umum tapi platnya hitam," jelasnya.
"Itu sebetulnya ilegal, dan yang bisa menindak ini sebenarnya kepolisian dan juga belum tentu juga nanti kalau pun berhasil mengundang orang-orang untuk naik, kemudian dia lewat jalan nasional atau jalan tol dan berhasil juga lewat check poin."
"Malah lebih parah lagi nanti jangan-jangan ketahuan juga bahwa dia mengoperasikannya secara ilegal.
Adita kemudian berpesan kepada seluruh masyarakat untuk bisa memaklumi situasi dan mengikuti aturan yang telah berlaku.
Dirinya menyadari bahwa memang mudik merupakan sesuatu yang sangat diinginkan pada setiap tahunnya, namun hal itu bisa untuk ditunda terlebih dahulu.
"Kembali lagi ke masyarakat. Kami sangat memohon untuk betul-betul bahwa ya memang mungkin mudik itu sekarang sangat diinginkan sekali," ungkap Adita.
"Namun tolong juga dilihat bahwa sekarang ini peraturannya sudah ditetapkan, ada sanksi dan juga belum tentu juga sampai ke kampung halaman dengan lancar," pungkasnya.
• Najwa Shihab Peringatkan Pemudik Bisa Disuruh Putar Balik Polisi, Driver Ojol: Kita Sih Bismillah
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)