Virus Corona
Surat Terbuka Mendalam dari Sandiaga Uno untuk Semua Orangtua Indonesia di Tengah Larangan Mudik
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengirimkan sebuah surat mendalam yang ditujukan untuk semua orang tua di Indonesia.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengirimkan sebuah surat mendalam yang ditujukan untuk semua orangtua di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, surat dari Sandiaga Uno mewakili semua perasaan anak kepada ibu dan sebaliknya ibu dengan anak di tengah pandemi Virus Corona yang memaksa kita tidak bisa melakukan mudik.
Surat tersebut menyiratkan tentang kerinduan setiap anggota keluarga setelah tidak bertemu dalam kurun waktu satu tahun dan kemungkinan bisa lebih panjang lagi.

• Minta Pemerintah Gunakan Akal Sehat Tangani Corona, Sandiaga Uno: Ekonomi Bisa Kita Hidupkan Kembali
Melalui unggahan akun Instagram pribadinya, Rabu (29/4/2020), Sandiaga Uno mengakui Ramadan tahun ini akan jauh berbeda kondisinya dengan tahun-tahun sebelumnya.
Meski begitu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta kepada masyarakat yang sedang diperantauan untuk bisa ikhlas menghadapi masalah ini dengan tujuan tidak lain demi orangtua di kampung halaman.
Keadaan itu juga dirasakan sendiri oleh Sandiaga Uno.
Ia mengatakan Ramadan tahun ini tidak bisa bertemu dengan kedua orangtuanya.
Alasannya bukan karena tidak bisa mudik, namun lebih kepada kesehatan orangtuanya yang memang sudah tidak muda lagi.
Sandiaga mengaku tidak ingin kehadirannya justru malah memberikan virus kepada mereka.
• Soroti Kartu Pra Kerja, Sandiaga Uno Minta Porsi Dana Tunai Lebih Banyak: Tak Mungkin Lakukan Hiring
Berikut isi surat Sandiaga Uno untuk semua orang tua:
"Surat ini saya tujukan sebagai surat terbuka untuk seluruh orangtua. Ramadan kali ini saya hanya bisa melihat ibu dan ayah dari kejauhan rumah kami memang tidak berjauhan tetapi usia ibu dan ayah yang sudah melewati 80 membuat jarak harus selalu dijaga."
"Padahal tidak ada yang paling saya rindukan menjelang Ramadan selain bersimpuh di kaki keduanya, merasakan belaian di kepala dan mendengarkan ungkapan cinta sepanjang masa
Orang tua kita adalah sumber kerinduan hidup saya merasakannya sebagai seorang anak juga menikmatinya sebagai seorang ayah
Orang tua kita tentu tidak hanya merindukan anak-anaknya tetapi lebih dari itu,
Kehadiran cucu-cucu yang membuat mereka sering lupa pada usia, kami pun harus memendam rindu pada dua putri tercinta yang sedang menuntut ilmu di negeri orang