Breaking News:

Virus Corona

Mahfud MD: Dulu Kita Didesak-desak kalau Tidak Lockdown Berarti Membunuh Orang Banyak

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membahas negara-negara lain yang mencabut aturan lockdownnya.

Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Indonesia Lawyers Club
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (28/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membahas negara-negara lain yang mencabut aturan lockdown-nya.

Mahfud MD kemudian membandingkan dengan pilihan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dipilih Indonesia

Hal itu ia sampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (28/4/2020).

Mulanya, Mahfud MD mengatakan bahwa Indonesia memilih jalan yang moderat.

Singgung Italia hingga AS Cabut Lockdown, Mahfud MD Sindir Kritikus Sekarang Diam: Menyesal Semua

"Pemerintah memilih jalan yang moderat, jadi tidak terlalu mengekang (masyarakat)" ujar Mahfud MD, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (29/4/2020).

"Akan menutup kegiatan-kegiatan masyarakat yang mungkin juga tidak diharapkan, tapi tidak bisa juga melonggarkan."

"Karena melonggarkan yang berlebihan itu bisa juga membahayakan orang lain," lanjutnya.

Menurutnya, pemerintah menilai pandemi Corona ini dinamis, sehingga membutuhkan kebijakan yang fleksibel sesuai situasi.

"Situasinya dinamis sehingga kebijakan-kebijakan itu bisa agak fleksibel, tetapi tujuannya tegas," ungkap Mahfud MD.

Dibanding memilih kebijakan lockdown atau mengunci wilayah yang terjangkit Virus Corona, pemerintah memilih untuk membatasi pergerakan masyarakat.

"Ada pembatasan pergerakan orang, demi untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit atau penularan," tambah dia.

Menko Polhukam menyebut, negara yang sudah menerapkan kebijakan lockdown akhirnya merubahnya.

"Di luar negeri yang dulu diagung-agungkan oleh beberapa orang di tempat kita yang sekarang pada diam."

"Misalnya yang meneriakkan harus lockdown, sekarang yang lockdown itu berubah semua."

"Italia, di India, di Amerika semuanya yang lockdown itu juga dibatalkan," terang Mahfud MD.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengungkapkan, pemerintah lebih memilih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) daripada lockdown.

"Dulu kita didesak-desak kalau tidak lockdown berarti membunuh orang banyak dan sebagainya."

"PSBB itu jalan moderat, kita membatasi gerakan dan perpindahan barang dan orang, tetapi juga tidak terlalu ketat," imbuhnya.

Tawa Ali Ngabalin saat Dengar Mahfud MD Ungkapkan Kekesalannya di ILC, Begini Reaksinya

 

Hindari Kerumunan Bisa Cegah Penularan Covid-19

Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Virus Corona adalah menghindari kerumunan.

Sebab, dalam kerumunan tersebut tidak diketahui siapa yang tertular Virus Corona, apalagi tanpa gejala.

Setiap orang bisa menjadi carrier Virus Corona dan tidak diketahui tanda secara fisik bila tanpa gejala.

“Hindari kerumunan karena kita tidak pernah tahu siapa orang di luar rumah yang membawa virus."

"Bahaya sekali orang yang dalam tubuh nya ada Virus Corona tapi tidak ada keluhan sama sekali, kita tidak bisa membedakan orang tersebut,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Sabtu (25/4/2020), dikutip dari laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Mahfud MD Sindir Orang-orang yang Dukung Penerapan Lockdown: Dulu Diagung-agungkan Sekarang Diam

Dengan menghindari kerumunan, sama dengan melindungi orang rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit kronis.

Mengingat, jika orang rentan tersebut tertular Virus Corona akan berakibat fatal.

Tak hanya itu, menghindari kerumunan harus diiringi dengan jaga jarak dengan orang lain, memakai masker jika keluar rumah, dan rajin mencuci tangan dengan sabun. (Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Pilih PSBB untuk Tangani Corona, Mahfud MD Singgung Negara yang Batal Lockdown

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Mahfud MDLockdownIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved