Virus Corona
Bahas Lockdown, Rocky Gerung Singgung Anies Baswedan hingga Ridwan Kamil: Pemerintah Pusat Pelit
Rocky Gerung blak-blakan menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu pelit memberikan dana bagi daerah untuk menangani Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Lebih lanjut, Rocky menilai pemerintah pusat terlalu menghemat dana untuk menangani Virus Corona.
"Yang tidak ada adalah koordinator pusat, kenapa koordinator pusatnya ragu-ragu?," tanya Rocky.
"Karena dianggap nanti brankas dia habis untuk transfer ke daerah, itu kan soalnya."
Bahkan, ia menyebut pemerintah pusat terlalu pelit pada daerah yang ingin menangani Virus Corona secara mandiri.
"Pemerintah pusat yang pelit menyebabkan kekacauan koordinasi di daerah."
"Padahal pemerintah daerah punya kemampuan untuk mengatasi problem-nya kalau dipercaya," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-4.35:
Strategi Jokowi Atasi Corona
Di sisi lain, sebelumnya Rocky Gerung memberikan komentar terhadap strategi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani pandemi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Rocky mengatakan pemerintah kini telah kehilangan kendali sebab kebijakan yang terus berubah-ubah.
Ia juga mengatakan kini pemerintah sudah mentok dalam memikirkan strategi penanganan Covid-19.
• Ulas Istilah Mudik dan Pulang Kampung Jokowi, Rocky Gerung: Yang Salah Itu Najwa
Dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (25/4/2020), awalnya host acara Rocky Gerung, Hersubeno Arief memaparkan bahwa pemerintah mengatakan strategi penanganan Covid-19 dilakukan sedemikian rupa agar masyarakat tidak panik, dan publik bisa rileks.
Rocky lalu menjawab apabila pemerintah memang sengaja melakukan strategi untuk membuat masyarakat tidak panik, seharusnya tetap bisa mengendalikan kondisi di sekitarnya.
Ia mengatakan saat ini pemerintah tidak bisa mengendalikan apa yang dilakukannya.
"Orang itu kalau punya strategi, orang itu yang berpikir strategis, pertama-tama dia tau wujudnya apa, ujungnya seharusnya kalau katakanlah presiden lagi guyon segala macam, maka setelah guyon dia bisa kembalikan penguasaan," papar pria asal Manado itu.