Virus Corona
Prabowo Angkat Bicara soal Corona, Gamblang Sebut Kondisi Kini Layaknya Perang: Musuh Tak Kelihatan
Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto angkat bicara soal perkembangan wabah Virus Corona di Indonesia.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Lantas, ia menyinggung soal nasib warga yang terdampak Virus Corona.
Meskipun banyak warga yang kondisi ekonominya terpuruk, Prabowo menyebut pemerintah tengah bekerja keras untuk memperbaiki keadaan.
Tak hanya itu, ia juga menyebut seluruh masyarakat berperan besar dalam penanganan Virus Corona.
"Kita telah melakukan upaya itu, situasi memang masih berat, banyak yang mengalami pukulan terhadap penghasilan hidup dia," jelas Prabowo.
"Pemerintah bekerja keras tapi sebetulnya seluruh bangsa harus bahu membahu."
"Yang kuat harus bantu yang lemah, kita bersatu semuanya, kita percaya kita akan atasi masalah ini," tukasnya.
• Dikenal sebagai Dai tapi Jadi Jubir Kampanye Prabowo, Babe Haikal: Saya Bukan Ustaz, Bukan Politisi
Simak video berikut ini:
Prediksi Ahli Epidemiologi
Di sisi lain, sebelumnya Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono kembali mengingatkan masyarakat soal risiko mudik di tengah pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono menyebut mudik dalam waktu dekat hanya akan menimbulkan masalah baru.
Bahkan, menurut dia mudik dapat mengancam nyawa pemudik maupun sanak keluarga di kampung halaman.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Kompas TV, Senin (27/4/2020).
• Tak Hanya Pengendara Mobil, Pemudik yang Pakai Motor Juga akan Dipaksa Putar Balik
Pada kesempatan itu, Pandu Riono menjelaskan mudik bisa memperbesar risiko penularan Virus Corona di daerah.
Jika terjadi angka mudik separuh dari tahun lalu, Pandu memprediksi akan ada lonjakan Virus Corona hingga 200 ribu kasus baru.
"Jadi mudik itu adalah eksodus atau perbesaran yang kita lihat bisa memberikan dampak ke daerah tujuan mudik," terang Pandu.
"Kita melakukan pemodelan, ternyata kalau dari separuh dari pemudik yang tahun lalu itu bisa memberikan dampak peningkatan kasus yang cukup besar sampai 200 ribu dari kasus yang ada."