Virus Corona
Mahfud MD Sindir Orang-orang yang Dukung Penerapan Lockdown: Dulu Diagung-agungkan Sekarang Diam
Mahfud MD membantah pemerintah tidak tegas mengatasi masalah penyebaran Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
"Jadi kita tidak boleh membenturkan terminologi isolasi, lockdown dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," kata Refly.
"Kenapa? Pemerintah tidak mampu melakukan lockdown bukan karena masyarakatnya yang tidak mau, saya pikir. Karena pemerintahnya tidak mampu melakukan itu."
Refly mengatakan, masyarakat bahkan akan suka rela menaati aturan lockdown jika pemerintah sanggup memenuhi kebutuhan mereka.
Namun, yang terjadi menurut Refly pemerintah tidak mampu melakukan itu.
"Coba kalau pemerintahnya mampu menjami semua orang bisa makan ya orang dengan suka rela," jelas Refly.
"Lalu kemudian mungkin ada masalah-masalah yang kita hadapi kalau dia huniannya terlalu tidak layak misalnya."

• Kasus Corona di DKI Jakarta Menurun Berkat PSBB, Anies: Jangan Diartikan Sudah Sampai Puncak
Pada saat itu, terlihat Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tertunduk saat mendengar pernyataan Refly.
Melanjutkan penjelasannya, Refly juga menyoroti kemampuan pemerintah menyediakan hunian sementara yang layak untuk warga selama pandemi Virus Corona berlangsung.
Namun, sekali lagi Refly menyebut pemerintah tak memiliki kemampuan untuk menyediakan hunian layak bagi warga.
"Pemerintah bisa mengatasinya untuk menyediakan tempat-tempat lain untuk sementara ketika lockdown dilakukan," jelas Refly.
"Tapi kan kita paham, masalahnya adalah pemerintah tidak mampu, pemerintah tidak mau melakukan hal yang agak radikal karena dia berhitung dampak sosial ekonominya."
Lebih lanjut, menurut Refly kemampuan pemerintah memenuhi kebutuhan warga pantas untuk dilakukan.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung peluang terjadinya kerusuhan.
"Kemampuan pemerintah untuk deploying bahan pokok patut kita ragukan juga," ujar Refly.
"Sehingga yang terjadi dikhawatirkan ada kerusuhan dan lain sebagainya. Jadi bukan karena lockdown pilihan yang buruk, kok terkesan seperti dimusuhi," tukasnya.
• Seorang Dokter Garda Depan Lawan Virus Corona Meninggal karena Bunuh Diri, sang Ayah: Dia Korban
Simak video berikut ini menit ke-5.54:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)