Virus Corona
Hikmah Ramadan saat Corona Versi Anies Baswedan: Mungkin Mirip dengan Zaman Rasulullah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan apa saja hikmah di balik bulan Ramadan yang disertai pandemi Virus Corona.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat khususnya umat muslim untuk mengambil hikmah dari bulan Ramadan kali ini.
Di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19) Anies mengatakan Ramadan saat ini justru ada kemiripan dengan Ramadan pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Kemiripan tersebut di antaranya adalah tidak ada lagi buka bersama, berbuka dengan sederhana, hingga tarawih tidak harus ke masjid.

• Ngabalin Kaitkan Arti Kata Ramadan dengan Akhir Pandemi Corona: Artinya Itu Panas sampai Kekeringan
Dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (28/4/2020), awalnya Anies menjelaskan sebelum Ramadan tiba, ia telah lebih dulu memberikan warga Jakarta sebuah peringatan.
"Sekarang di bulan Ramadan, sebelum bulan Ramadan ini saya sempat menyampaikan pada masyarakat Jakarta bahwa Ramadan kali ini akan berbeda dengan Ramadan sebelumnya," kata Anies.
Identik dengan beribadah di masjid, Anies memahami betapa sulit untuk melalui Ramadan tanpa beribadah di masjid.
"Bahkan, bagi sebagian besar dari kita Ramadan artinya ke masjid. Datangnya Ramadan artinya mendatangi masjid," ujar Anies.
"Tidak terbayang Ramadan tanpa masjid, karena Ramadan ya di masjid."
Anies lalu mengungkit apa saja kegiatannya di masa kecil lalu saat Ramadan tiba.
Ia menceritakan bagaimana saat memasuki bulan Ramadan dirinya selalu menghabiskan waktu seharian di masjid.
"Saya juga di masa kecil Bang Karni kalau sudah bulan puasa, bulan Ramadan dari ashar sampai magrib di masjid, iftar di sana," ujar Anies.
"Kemudian sampai isya, tarawih di masjid terus, subuh di masjid."
"Masjid adalah tempat kita berkegiatan, dan tahun ini berubah," lanjutnya.
• Di ILC, Ngabalin Singgung Hadis Nabi soal Larangan Mudik saat Corona: Covid Ini adalah Mahkluk Allah
Hikmah Ramadan saat Corona
Anies kemudian menjelaskan bagaimana pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh umat muslim di berbagai negara harus melewati Ramadan dengan sunyi.
"Bukan hanya kita di Jakarta, di Mekkah, Madinah pun tidak ada tarawih yang masif seperti itu," jelas Anies.
"Di sana sunyi, tidak lagi terdengar lantunan ayat suci Al-Quran dari imam yang bergaung di jutaan rumah tangga di seluruh dunia."
"Sunyi di sana, di sini juga begitu semua berkegiatan di rumah," ucap Anies.
Meskipun Ramadan berlangsung sepi, Anies meminta agar masyarakat memandang momen ini justru sebagai hikmah.
"Tapi saya ingin sampaikan pesan kepada semua, jangan pandang ini sebagai suatu duka, tapi pandang ini sebagai sesuatu yang berhikmah," tukasnya.
Ia lalu menjelaskan apa saja hal yang menjadi hikmah selama Ramadan di tengah Covid-19.
"Apa yang berhikmah? Satu, oranguta, ayah ibu dengan anak sekarang berkegiatan agama di rumah," kata Anies.

• Minta Pemerintah Gunakan Akal Sehat Tangani Corona, Sandiaga Uno: Ekonomi Bisa Kita Hidupkan Kembali
Mantan Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan itu lalu menjelaskan bagaimana selama Ramadan ini hubungan antara keluarga menjadi semakin dekat.
"Ayahnya memimpin tarawih, ayahnya mengimami kegiatan, tadarus bersama, semua yang biasa dikerjakan di masjid bersama masyarakat sekarang dikerjakan di rumah bersama keluarga."
"Subuh ayah yang pimpin, tarawih ayah yang pimpin saling bergantian dengan anaknya," lanjutnya.
Anies turut mengibaratkan Ramadan saat ini layaknya bulan suci pada zaman Rasulullah dulu.
"Mendadak kita mendapatkan pengalaman menjalani Ramadan yang mungkin, mirip dengan zaman Rasulullah," jelas dia.
"Pada masa Rasulullah SAW pada waktu itu tidak ada buka bersama dari satu rumah ke rumah lain seperti yang kita rasakan hari ini."
"Tidak ada juga tarawih di masjid terus menerus," sambungnya.
Anies menjelaskan begitu banyak kemiripan pelaksanaan Ramadan saat ini dengan zaman nabi, dan para sahabat nabi.
"Rasulullah pernah menyelenggarakannya di awal tapi kemudian rasulullah tidak meneruskan tarawih di masjid, tapi tarawih di rumah, qiyamul lail di rumah, berbuka puasa dengan sederhana di rumah," terang Anies.
"Beribadah sepanjang bulan puasa saat ini mungkin mirip dengan zaman Rasulullah SAW waktu itu, dan para sahabat."
"Jadi saya ingin kepada semuanya memandang fenomena yang sedang kita hadapi ini tidak dengan fenomena duka," tandasnya.
Simak video berikut ini menit ke-34.30:
(TribunWow.com/Anung)