Virus Corona
Di ILC, Anies Bantah Karni Ilyas soal Pelambatan Corona di Jakarta: Saya Tak Buat Pengumuman Itu
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat membantah pertanyaan Karni Ilyas di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (29/4/2020).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Artinya kita harus terus tingkatkan sampai 80 persen agar benar-benar berdampak yang konsisten ini yang harus diperhatikan," katanya.
Meski kasus positif turun, Pandu menuturkan jumlah kasus ODP (Orang Dalam Pantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) masih meningkat.
"Data perlambatan kasus itu harus mencermati dari berapa data yang diperiksa, kalau kita melihat dari peningkatan ODP dan PDP artinya masih banyak dugaan-dugaan penyebaran di masyarakat," lanjutnya.
• Penyebaran Corona Cenderung Turun, Pakar UI Singgung Jabar yang Banyak Tak Taat PSBB: Paling Buruk
Selain itu, penurunan kasus Virus Corona itu juga bisa karena turunnya pengetesan Covid-19.
"Dan kemudian layanan testing tetap harus meningkat jangan melemah."
"Bisa saja penurunan kasus itu karena testing-nya berkurang karena terbatasnya riagen atau fasilitas ini yang perlu dicermati," ungkap dia.
Sehingga, Pandu memperingatkan agar semua pihak baik pemerintah maupun rakyat tetap memperhatikan bahkan meningkatkan kedisiplinan PSBB.
"Jangan cepat menarik kesimpulan, kita bisa cepat senang, padahal kita harus tetap mempertahankan PSBB setinggi-tingginya hingga seperti yang kita harapkan," ucapnya.
Saat menjadi narasumber dalam acara Kabar Petang tv One pada Minggu (26/4/2020), Pandu mengatakan bahwa kurva penyebaran Virus Corona cenderung menurun setelah adanya PSBB.
• Tenaga Medis RS di Solo Ungkap Perasaannya Tiap Jaga Pasien Covid-19: Seperti Tunggu Sidang Skripsi

"Sudah kelihatan menurun dan kita mengharapkan sudah di antara effect impact moderate, dan effect high intensity," kata dokter Pandu.
Lalu, ia sempat membandingkan penyebaran Virus Corona apabila warga tetap keluyuran dengan tetap berada di dalam rumah.
"Tapi itu kita lihat misalnya dari saya baru tadi siang menganalisis data dari Google di beberapa provinsi dengan indikator mereka yang tinggal di rumah," sambungnya.
Meski PSBB sudah menunjukkan dampak positifnya, dokter Pandu menyayangkan baru 50-60 persen orang di Jakarta yang patuh pada kebijakan tersebut.
"Yang di Jakarta baru 50 persen sampai 60 persen yang tinggal di rumah, padahal efeknya kita harapkan sampai 80 persen mereka tinggal di rumah, baru terlihat efeknya," lanjutnya.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia 27 April 2020: 9096 Kasus Positif, 765 Meninggal, 1151 Sembuh
Lalu, dokter Pandu menyebut Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang juga kurang baik dalam menerapkan PSBB.