Breaking News:

Terkini Internasional

Kabar Kematian Kim Jong Un Beredar, 'Panic Buying' dan Gangguan Transportasi Terjadi di Korea Utara

Isu kematian Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memicu terjadinya kepanikan di Pyongyang, Korea Utara.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
KCNA via Sky News
Kim Jong Un saat menunggang kuda putih ke gunung paling suci di Korea Utara. 

TRIBUNWOW.COM - Isu kematian Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memicu terjadinya kepanikan di Pyongyang, Korea Utara.

Penduduk di Korea Utara mulai khawatir akan kebenaran isu yang menyebutkan meninggalnya pemimpin mereka.

Pasalnya, dilaporkan telah terjadi panic buying di ibu kota, di mana masyarakat mulai membeli kebutuhan pokok secara berlebihan.

Kapan dan Bagaimana Pemerintah Korea Utara akan Mengumumkan bila Kim Jong Un Benar-benar Meninggal

Disebutkan juga adanya gangguan pada transportasi kereta api di Korea Utara dan perbatasan China.

Dilansir Kompas.com, Minggu (26/4/2020), Kepala Biro The Washington Post Beijing, Anna Fifield menggambarkan situasi yang terjadi di Pyongyang saat kematian Kim Jong Un gencar diberitakan.

Fifield menyatakan adanya kepanikan di tengah masyarakat yang menyebabkan mereka menimbun persediaan barang kebutuhan.

"Terjadi panic buying di ibu kota, dengan penduduk setempat menimbun segalanya mulai dari deterjen dan beras, hingga elektronik dan minuman keras," tulis Fifield di The Washington Post terbitan Minggu (26/4/2020).

Fifield menyebutkan bahwa penduduk Korea Utara tersebut menimbun produk-produk impor beserta barang-barang yang tahan lama penggunaanya.

"Mereka mulai mengambil semua produk impor terlebih dahulu, tetapi dalam beberapa hari terakhir mereka juga berburu barang-barang produksi dalam negeri, seperti ikan kaleng dan rokok," imbuhnya.

Menurut penuturan sumbernya, Fifield mengatakan adanya helikopter yang terbang rendah di Pyongyang dan sejumlah gangguan transportasi.

"Helikopter terbang rendah di Pyongyang, sumber terpercaya mengatakan kepada saya, dan kereta api di Korea Utara juga di utara perbatasan China telah terganggu," ungkap Fifield.

Isu Seputar Kim Jong Un, Habiskan Dana Rp 286 Juta Sekali Makan hingga Terserang Penyakit Misterius

Namun Fifield mengungkapkan bahwa rumor tentang kematian Kim Jong Un ini bukan kali pertama beredar.

Penulis buku "The Great Successor: The Divinely Perfect Destiny of Brilliant Comrade Kim Jong Un" tersebut menyatakan bahwa keruntuhan Kim Jong Un pernah diberitakan pada tahun 2014.

Hal itu menyusul menghilangnya pemimpin Korea Utara tersebut selama 6 minggu tanpa kabar.

Namun akhirnya Kim Jong Un diketahui tampil kembali di hadapan publik meski harus berjalan dengan bantuan tongkat.

"Sebagai penulis biografi Kim Jong Un, saya telah dibombardir dengan pertanyaan selama seminggu terakhir tentang apakah rumor itu benar kali ini," tutur Fifield.

"Saya selalu sangat berhati-hati dengan kisah-kisah semacam ini, mengingat beberapa kali ternyata kabar-kabar itu salah."

"Jawaban singkatnya sekarang adalah: saya tidak tahu. Tak satu pun dari kita akan tahu sampai Korea Utara memberi tahu kita, atau dia (Kim Jong Un) muncul lagi," sambungnya.

Meskipun begitu, Fifield mengakui bahwa rumor kali ini terasa berbeda karena adanya perbincangan mengenai Kim Jong Un yang baru menjalani operasi jantung.

Kabar mengenai operasi tersebut memperkuat isu kematian pimpinan Korea Utara tersebut dan menimbulkan pertanyaan tentang kondisinya.

Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal

Seorang pakar Semenanjung Korea meyakini Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un telah meninggal.

Kabar meninggalnya Kim Jong Un tersebut santer beredar setelah ia tidak menghadiri peringatan hari ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung.

Disebutkan ia mengalami kondisi kritis setelah melakukan operasi kardiovaskular pada Minggu (12/4/2020).

Melalui sebuah sumber, sorang pakar menginterpretasikan kematian Kim Jong Un yang sebelumnya disebutkan sudah mustahil diselamatkan.

Dilansir Kompas.com, Sabtu (25/4/2020), Pakar Semenanjung Korea, Jang Sung Min, mengklaim bahwa ia mendapatkan informasi dari sebuah sumber terpercaya.

Ia mengutip ucapan sumber tersebut yang menyatakan bahwa pemimpin yang telah berkuasa sejak 2011 itu dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

"Kondisi kesehatan Kim Jong Un sangat serius. Kemudian pada pagi ini, pemerintah Korut menyimpulkan mustahil bagi mereka menyelamatkannya," tutur Jang.

Sumber tersebut sempat diminta untuk memastikan apakah pemimpin Korea Utara tersebut masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal.

Namun sumber tersebut enggan menjawab dan menghindari memberi pernyataan langsung.

"Hanya itu yang perlu anda ketahui," ujar Jang menirukan sumber tersebut.

"Kami harus membagi risiko soal kabar kematiannya, dan bersiap dengan segala tindakan jika informasi itu benar adanya," kata Jang.

Sebelum Kim Jong Un tampil lagi di depan publik untuk membuktikan dia masih hidup, Jang menyatakan akan mempertimbangkan bahwa pemimpin Korea tersebut sudah wafat.

Sementara itu, media terkemuka Amerika Serikat (AS), CNN, mempublikasikan artikel mengenai intelejen AS yang menyoroti kabar kondisi Kim Jong Un yang kritis pasca operasi.

Namun Korea Utara dan China menepis adanya kabar tersebut dan menyatakan tidak ada keanehan yang terjadi di Korea Utara.

Pada Jumat (24/4/2020), kanal berita Reuters memberitakan bahwa China telah mengirim tim dokter ke Pyongyang dengan tujuan memeriksa kondisi Kim Jong Un.

Setelah itu, kanal berita AS, Newsweek juga memberitakan bahwa Kim Jong Un tidak hadir saat perayaan ulang tahun berdirinya tentara Korea Utara.

Beberapa berita yang simpang siur dan sejumlah ketidak cocokan membuat masyarakat berspekulasi adanya masalah saat operasi jantung yang dijalani Kim Jong Un.

Spekulasi tentang pemimpin Korea Utara yang otoriter ini juga didasari dari kebiasaan merokoknya yang berlebih, kelebihan berat badan atau obesitas sejak naik takhta dan sejarah keluarga Kim Jong Un yang memiliki masalah kardiovaskular. (TribunWow.com/Via)

Tags:
Kabar kematian Kim Jong-unKorea UtaraKim Jong Un
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved