Terkini Nasional
Gamblang Jagokan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Haikal Hasan Buat Refly Harun Tertawa: Udah Ketebak
Juru Bicara Presidium Alumni (PA) 212, Haikal Hassan gamblang mengaku menjagokan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Ya selama ini Beliau berdiri di atas semua golongan, selama ini Beliau mementingkan semua kelompok dan mementingkan rakyat," ungkap Haikal.
"Kurang dekat apa saya sama Beliau, kakeknya Beliau itu dekat dengan kakek saya."
Tak hanya itu, Haikal yang mengaku sudah lama mengenal Anies Baswedan itu menyebut tak pernah sekalipun ditawari suatu jabatan oleh orang nomor 1 di DKI Jakarta itu.
Menurut dia, Anies Baswedan memiliki profesionalisme yang sangat tinggi.
"Ayahnya Beliau juga teman ayah saya, dan saya kenal Beliau sudah jauh, lama dari sekarang," ujar Haikal.
"Dan saya sangat menghargai profesionalismenya, saya tidak pernah meminta apapun, Beliau tidak pernah memberi apapun," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-14.18:
Pandangan Haris Azhar soal Pilpres 2024
Di sisi lain, sebelumnya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar secara terang-terangan menyebut siapa sosok yang layak untuk menjadi pemimpin Indonesia pada periode selanjutnya, yakni tahun 2024.
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar menyebut setidaknya ada dua tokoh yang menurutnya layak untuk menduduki posisi tersebut.
Satu di antaranya yang disebut oleh Haris Azhar adalah pengamat politik, Rocky Gerung.
• Ditanya Kesediaannya Gabung Pemerintahan, Haris Azhar: Enggak, Hanya Jadi Alat Gimiknya Presiden
Hal ini disampaikan oleh Haris Azhar kepada pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun yang disiarkan dalam YouTube pribadinya Refly Harun, Kamis (23/4/2020).
Haris Azhar mengatakan berdasarkan pandangannya sebagai seorang advokat Hukum dan HAM, yang pertama sebenarnya adalah Marsillam Simanjuntak.
Dengan jam terbangnya yang sangat tinggi, Marsillam Simanjuntak dinilai Haris Azhar tepat untuk menjadi pemimpin.
Namun dirinya mengakui bahwa mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Jaksa Agung pada era Abdurrahman Wahid itu sudah tidak muda lagi yakni 77 tahun.