Virus Corona
Satpol PP Banjarmasin Terinspirasi dari 'Polisi India' untuk Tertibkan PSBB: Hampir Potong 100 Rotan
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin akan mengikuti cara polisi di India menertibkan masyarakat dalam PSBB.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin akan mengikuti cara polisi di India menertibkan masyarakat dalam PSBB.
Hal itu diungkapkan oleh Kasat Pol PP Banjaramasin Ichwan Noor Khalik melalui sambungan video call dengan Apa Kabar Indonesia Pagi tv One tvOne pada Jumat (24/4/2020).
Ichwan Noor Khalik menjelaskan bahwa Satpol PP boleh membawa rotan dan pentungan itu sudah sesuai dengan undang-undang yang ada.
• Warga Terobos Pagar Besi dan Keluyuran saat Jam Malam PSBB, Ichwan Noor Usul: Biar Jadi Kota Mati
"Jadi gini boleh dikatakan terinspirasi dari Polisi India jadi sebenarnya berdasarkan PP nomor 16 tahun 2018 tentang Satpol PP itu sangat jelas."
"Satpol PP selaku penegak Perda dan Perkada itu disenjatai dengan rotan dan pentungan," kata Ichwan.
Meski belum dilakukan, namun ia mengaku telah mendapat kritik dari berbagai pihak.
Ichwan menjelaskan bahwa pihaknya akan membawa rotan pasalnya masyarakat di Banjarmasin masih banyak yang nekat beraktivitas seperti biasa.
Padahal kota itu sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Jadi hanya masyarakat saja yang ada yang termasuk aparat wah ini melanggar hukum, Komnas HAM kita belum melakukan sudah wah ini melanggar hukum. Saya kira tidak seperti itu ya," kata Ichwan.
"Artinya termaktub dalam undang-undang Pak?" tanya presenter.
"Ya betul, jadi bahwa rotan itu akan kita gunakan dalam rangka ingin mengektifkan pemberlakuan PSBB di Banjarmasin karena selama ini sudah hari pertama, ini hari kedua, kemarin diberlakukan jam malam ini kayaknya di Banjarmasin seperti tidak ada Covid-19," jelas Ichwan.
• Lebih Pilih PSBB, Presiden Jokowi Sebut Lockdown Bukan Jaminan Putus Rantai Peyebaran Virus Corona
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa Wali Kota Banjarmasin juga sudah meminta agar 'Polisi India' diterapkan jika dalam beberapa hari ke depan masyarakat masih bandel.
"Iya cuek aja ini memang yang bikin kami prihatin termasuk Pak Wali yang minta saya mengaktifkan polisi India tentu kita lihat dulu situasinya."
"Kalau nanti memang hari kedua ketiga masyarakat masih bergerombol dan sebagianya tentu saya tidak segan-segan untuk menurunkan pasukan India," tegasnya.
Lalu, Ichwan Noor mengatakan bahwa pihaknya juag sudha menyiapkan rotan dan seragam khusus.
"Jadi ini nanti tidak banyak saya kemarin hampir memotong 100 batang rotan tapi yang akan memberlakukan itu hanya ada pasukan khusus."
"Ini pasukan Satpol PP yang pakaian khusus juga dengan undang-undang," ujar Ichwan.
Namun, yang bertugas dalam operasi 'polisi India' itu hanya sekitar 10 orang.
"Nah barangkali yang 10 orang akan kita persenjatai dengan rotan, akan keliling kota."
"Kalau misal nanti masyarakatnya tidak patuh tidak taat dengan akan kita gunakan (rotan) serius kita gunakan," katanya.
• Kata Jokowi soal Ojol Boleh Bawa Penumpang saat PSBB Jakarta: Kalau Dilarang Malah Jadi Masalah Baru

Ichwan menegaskan bahwa rotan bukan digunakan untuk mencambuk dengan kasar melainkan dengan lemah lembut.
"Tapi tidak seperti dengan hukuman cambuk ya sesuai dengan hukum Islam, saya kira tentu itu pemukulannya dengan lemah lembut."
"Jadi saya mengatakannya itu pukulan kasih sayang, ingin mengingatkan warga agar patuhilah imbauan pemerintah," kata Ichwan.
"Bahwa musuh kita ini tidak terlihat dan sangat berbahaya," imbuhnya.
Lalu, Ichwan menjelaskan bahwa masyarakat yang bisa dihadapi dengan rotan adalah masyarakt yang melanggar aturan PSBB.
"Yang disebutkan mirip seperti itu, berboncengan di dalam mobil harusnya ada dua penumpang di dalamnya penuh, kemudian nongkrong-nongkrong semua," katanya.
Ia mengaku ingun bertindak tegas lantaran banyak warga terkesan tidak merasa di Banjarmasin tak ada Virus Corona.
• Sebut Pemerintah Tak Jelas Atasi Corona, Refly Harun: Dari Awal Saya Meragukan PSBB Menjadi Solusi
"Seperti saya katakan tadi di awal-awal di Banjarmasin seperti tidak ada apa-apa padahal ini sudah 39 yang positif belum ODPnya belum PDPnya jadi lonjakannya luar biasa karena di Banjarmasin agak terlambat," ungkapnya.
Ichwan melanjutkan bahwa dianya tidak main-main akan menggunakan rotan.
"Tapi sebenarnya malam kemarin sudah kami turunkan tapi beluk kita aktifkan nanti kalau malam ini masih bergerombol atau masih jalan-jalan kan kemudian kebetulan Banjarmasin diberlakukan jam malam, jadi mulai pukul 9."
"Jadi nanti kalau masih ada masyarakat keluyuran akan kita gunakan itu," ungkapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-2:00:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)