Virus Corona
Bandingkan di KBBI, Refly Harun Tertawa Bahas Beda Mudik dan Pulang Kampung Menurut Jokowi: Podo Wae
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun tertawa saat megomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal perbedaan mudik dan pulang kampung.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun tertawa saat megomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal perbedaan mudik dan pulang kampung.
Dilansir TribunWow.com, diketahui sebelumnya Jokowi mengatakan mudik dan pulang kampung memiliki arti yang berbeda.
Menurut Refly Harun, kedua kata tersebut memiliki arti yang hampir sama meskipun biasanya digunakan dalam waktu yang berbeda.

• Masalah Mudik di Tengah Pandemi, Ganjar Pranowo Siapkan Skema sampai Tingkat Desa: Kita Keroyok
• Refly Harun Duga Jokowi Angkat Stafsus Milenial Cuma untuk Pamer: Ini Loh Ada Milenial yang Berhasil
Hal itu disampaikannya melalui channel YouTube Refly Harun, Minggu (26/4/2020).
"Saat ini yang ingin kita bahas mengenai mudik dan pulang kampung," ucapnya tertawa.
"Jadi soal terminologi mudik dan pulang kampung menjadi ramai karena Presiden Jokowi membedakan kedua terminologi ini."
Refly mengatakan, dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) mudik dan pulang kampung memiliki arti yang sama.
Karena itu, ia menyoroti pernyataan Jokowi yang menyebut pulang kampung erat kaitannya kehilangan pekerjaan di perantauan.
"Mudik berkaitan dengan Idul Fitri, pulang kampung kaitannya dengan kehilangan pekerjaan dalam program Mata Najwa," jelas Refly.
"Kalau kita lihat KBBI, ya podo wae (sama saja -red), yang mudik itu pulang kampung, pulang kampung itu ya mudik."
• Nekat Mudik saat Corona, Kemenhub Siap Sanksi Tegas Mulai 7 Mei: Ini Memang Perlu Waktu
Meskipun ada sedikit perbedaan, namun kata mudik dan pulang kampung memiliki arti yang sama.
"Memang mudik punya arti lain ya, yaitu pergi ke udik," ucapnya.
"Tetapi arti yang kurang lebih sama dengan pulang kampung itu ada."
Lebih lanjut, Refly menyebut kata mudik biasanya digunakan saat Hari Raya Idul Fitri.
"Ya mungkin yang dimaksud Presiden Jokowi adalah makna sosialnya, karena terkadang kita membedakan," kata Refly.