Virus Corona
Dokter Erlina Burhan Ungkap Hal Paling Berat Tangani Virus Corona: Hasil Lab Lama Sekali Keluar
Dokter Speasialis Paru, Erlina Burhan mengungkapkan hal paling berat selama menangani masalah Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Dokter Speasialis Paru, Erlina Burhan mengungkapkan hal paling berat selama menangani masalah Virus Corona.
Hal itu diungkapkan dokter Erlina Burhan di acara E Talk Show tv One pada Jumat (24/4/2020).
Dokter Erlina menjelaskan bahwa selama menangani Virus Corona dirinya mengaku stres dan capek.
• Donald Trump Usul Tubuh Pasien Corona Disuntik Disinfektan, Dokter: Jangan Dengarkan Nasihatnya
Karena Virus Corona masih baru sehingga dokter juga masih belajar sambil menangani Covid-19.
"Ya ada stresnya ada capeknya, tapi banyakan capeknya."
"Ya jadi stres ya sekali-kali, karena ini kan tiba-tiba ada kasus dan langsung banyak akhirnya kita learning by doing akhirnya," ujar dokter Erlina.
Lalu, Erlina menjelaskan bahwa tenaga medis akan selalu bekerja dengan sesuai SOP.
"Kan kita ini dokter ingin terbaiknya selalu dan harus sesuai SOP, kalau enggak sesuai SOP kita juga gelisah, kita juga panik."
"Dan ternyata penanganan Covid-19 ini bukan semata-mata dokter saja," ungkapnya.
Lalu, dokter yang bertugas di RSUP Persabatan lantas mengatakan hal yang paling membuatnya stres.
Hasil lab test yang cukup lama membuat dirinya bingung, apalagi di awal-awal menangani masalah Virus Corona.
"Yang paling bikin kita stres adalah masalah hasil lab yang lama sekali, jadi kita ini bingung pasien."
"Iya hasil VCRnya, seharusnya dua hari paling lama tapi kan karena alat terbatas di awal-awal sempat lima hari, enam hari, tujuh hari dan kita stres ngadepin pasien."
"Apalagi keluarga pasien nanyain terus," ceritanya.
• Uji Coba Remdesivir untuk Pasien Corona Gagal, Buat Orang dengan Kasus Parah Meninggal Lebih Cepat
Lalu, dokter Erlina bercerita bahwa dirinya sempat bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan keluarga pasien.
Namun, keluarga pasien terlalu panik dan terus bertanya keadaan pasien.
Sedangkan, hasil test belum keluar.
Erlina menyebut beberapa keluarga itu juga sulit diberitahu.
"Dulu kan Saya kan sempet satu dua pasien yang tanggung jawab saya dan harus menyampaikan ke keluarga."
"Itu keluarga pasien Covid-19 pada awal-awal itu menengah ke atas la itu tiap hari itu kita ditanyain terus, yang bikin stresnya kita enggak ada jawaban, dan mereka enggak ngerti."
"Dia bilang kenapa sih kok lama, dijelasin ya juga susah ngerti," jelasnya.
• Kabar Baik, Hasil Tes Swab 51 Tenaga Medis RSUD Kota Bogor Dinyatakan Negatif Virus Corona
Erlina mengatakan bahwa pasien dan keluarga yang panik bisa membuatnya stress.
"Kita juga tahu pasien panik, keluarga lebih panik lagi," imbuhya.
Lihat videonya mulai menit awal:
Komentar soal Puncak Virus Corona
Puncak Virus Corona diprediksi akan berlangsung pada Mei sampai Juli.
Menanggapi kabar tersebut, Erlina Burhan mengungkapkan harapannya.
Ia berharap bahwa hitungan puncak Virus Corona itu benar adanya.
• Gubernur Sumatera Barat Optimis PSBB Berjalan Lancar di Wilayahnya, Soroti Pemudik yang akan Datang
"Ya (puncak Virus Corona) itu kan sudah dianalisa oleh ahli-ahli yang bisa memprediksi. Dan kami sendiri merasa bahwa mudah-mudahan itu benar sampai Mei puncaknya," kata dokter Erlina seperti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tv One pada Sabtu (18/4/2020).
"Biasanya setelah puncaknya, (angka penyebaran kasus) turun ke bawah biasanya, kan harapannya demikian," imbuhnya.
Dokter Erlina mengungkapkan, hitungan ini juga bergantung dari peran masyarakat Indonesia yang mau disiplin dalam menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Tapi tentu saja ini tidak bisa terjadi kalau tidak ada peran dari masyarakat untuk tetap patuh kepada PSBB," ucapnya.
"Itu yang kami harapkan karena kami yang ada di rumah sakit sangat-sangat tergantung pada perilaku ini dan ketegasan dari pemerintah," kata dia.
Ia mengaku bahwa tenaga medis adalah pihak yang paling bahagia jika terjadi penurunan kasus Virus Corona.

• Erick Thohir Sebut Ada Mafia Besar yang Bermain di Sektor Farmasi saat Pandemi Virus Corona
Pasalnya, di saat sekarang yang belum memasuki puncak Virus Corona saja tenaga medis sudah kewalahan.
"Kalau ini terjadi penurunan, kita paling yang seneng dari tenaga kesehatan karena tugas kami akan semakin ringan."
"Sekarang saja belum sampai puncak sudah betul-betul lelah rasanya," ucapnya.
Dokter Erlina lantas menjelaskan apa yang dimaksud dengan puncak Virus Corona.
Menurutnya, puncak Virus Corona itu adalah temuan kasus.
Terkait hal tersebut, ia lantas mengungkapkan harapannya agar pemerintah dapat melakukan tes lebih banyak dan merata, bukan hanya di kota-kota besar saja.
"Temuan kasus artinya orang bisa jadi dia bergejala atau tidak. Jadi intinya adalah kita harus melakukan deteksi yang masif."
"Mudah-mudahan pemerintahan bisa menyediakan pemeriksaan di banyak tempat dan merata," harapnya.
• Berpengalaman Tangani Pasien Bencana, Dokter Relawan Akui Wabah Corona Spesial: Satu Dunia Kaget
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)