Virus Corona
Suami di-PHK, Tak Bisa Periksa Kandungan, Ibu Hamil Ini Menahan Tangis Curhat ke Najwa soal Corona
Neneng Nurhayati menceritakan bagaimana kehidupannya kini semakin sulit setelah suami nya di-PHK karena pandemi Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Malahan gaji yang kemarin belum keluar," lanjutnya.
Neneng mengatakan sebagai pegawai outsourcing, suaminya berpenghasilan sebulan mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 1,8 juta.
"Cuman yang bikin saya kecewa itu kenapa harus mengundurkan diri, sedangkan kami sama sekali enggak mau mengundurkan diri," tuturnya.
• Bantah Najwa Tutupi Data Corona, Jokowi Gambarkan Kepanikan Masyarakat: Kita Enggak akan Mampu
Tak Bisa Periksakan Kandungan
Neneng lalu lanjut menjelaskan bahwa suaminya, dan ia telah menanti-nanti pembagian THR dari perusahaan.
Alih- alih mendapat THR, suaminya justru dipaksa untuk mengundurkan diri.
"Sedangkan bulan depan kan kita nunggu-nunggu yang namanya THR, namanya orang susah kita nungguin THR itu udah 11 bulan," kata Neneng.
"Tapi kenyataannya di saat waktunya akan tiba, kita malah disuruh mengundurkan diri tanpa pesangon, tanpa apapun," tambahnya.
Suara Neneng kemudian mulai bergetar, ia tampak menahan tangis mengingat kondisinya, dan bagaimana suaminya tidak diberikan uang sepeserpun setelah dipaksa mengundurkan diri.
"Terus saya sudah enggak kebayar kontrakan juga, jadi saya numpang di rumah orangtua," kata Neneng sambil terisak.
"Orangtua saya itu cuma pedagang biasa, cuma saya enggak bisa bayar kontrakan, enggak bisa buat makan, akhirnya saya numpang dulu di rumah orangtua saya," lanjutnya.
Neneng lanjut bercerita kini dirinya tengah mengandung selama lima bulan.
Host acara Mata Najwa, Najwa Shihab langsung menanyakan kepada Neneng apakah narasumbernya tersebut telah memeriksakan kandungannya.
Neneng menjawab dirinya justru ditolak saat ingin memeriksakan kandungannya ke Puskesmas, dengan alasan kondisi pandemi Covid-19.
"Kan kalau di Puskesmas sekarang enggak boleh orang hamil untuk periksa, katanya lagi keadaan genting, orang hamil enggak boleh periksa," ucapnya.