Breaking News:

Virus Corona

IDI Sebut Ada 1000 Kematian terkait Corona, Jokowi: Sampaikan, Apa Sih Sulitnya? Jangan Memperkeruh

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat disinggung soal pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengenai transparansi data Virus Corona di Indonesia.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Najwa Shihab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (22/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat disinggung soal pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengenai transparansi data Virus Corona di Indonesia.

IDI menyebut ada lebih dari 1000 kematian yang terkait dengan Virus Corona.

Jokowi lantas memberikan tanggapannya saat diwawancara oleh Najwa Shihab di Istana Merdeka pada acara Mata Najwa, Selasa (21/4/2020).

Mulanya Jokowi menjelaskan bahwa pihaknya memang tidak ingin membuat masyarakat panik saat awal masuknya Virus Corona di Indonesia.

Keberadaan Terawan di Tengah Wabah Corona Jadi Pertanyaan Publik, Jokowi Ungkap Kesibukan Menkes

Sehingga, ia meminta agar jajarannya menyampaikan masalah Virus Corona secara hati-hati.

Dijelaskan Jokowi, jika pemerintah salah menyampaikan, dikhawatirkan masyarakat menjadi panik hingga membuat sistem kesehatan kewalahan.

"Enggak, itu saya sampaikan awal-awal saat ditemukan pasien 01 pasien 02. Saya menyampaikan agar hati-hati menyampaikan informasi-informasi ke lapangan, agar tidak membuat masyarakat itu panik."

"Karena kalau panik sistem kesehatan nasional kita enggak akan mampu menangani. Kalau semua orang berbondong-bondong ke rumah sakit, minta diperiksa minta di tes, enggak akan mampu, negara manapun enggak akan mampu," ujar dia.

Bahkan, menurut Jokowi, negara-negara maju juga tak akan bisa menangani masalah Virus Corona jika semua warganya panik.

"Negara maju yang kita lihat sama. Karena kepanikan masyarakat, semua pengin ke rumah sakit, semua pengin dites. Sistem nasional kesehatan mereka yang sudah sangat modern pun juga roboh karena enggak mampu menangani itu. Itu yang kita jaga dari awal," ucap Jokowi.

Meski demikian, Jokowi menegaskan, transparansi data juga menjadi hal yang penting karena berguna untuk melindungi warga.

"Sehingga apa yang kita sampaikan di awal-awal itu. Tetapi bahwa data transparan itu penting supaya semua orang ngerti dan bisa menjaga dan bisa memproteksi, siapa yang terkena sehingga tindakan apa yang dilakukan," katanya.

• Dianggap Lamban Atasi Corona, Jokowi Ungkap Kekesalannya di Mata Najwa: Jangan seperti Itulah

Tranparansi data berguna untuk melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona, termasuk berguna dalam kegiatan pelacakan.

"Tiga hal saya sampaikan sejak awal, tes, uji secara masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat."

"Data yang transparan sangat berhubungan dengan itu tadi," kata Jokowi.

Lalu, Najwa bertanya mengenai pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Sebelum memberikan pertanyaan tegas, Najwa sempat meminta maaf pada Jokowi lantaran menyinggung banyak masalah pada sang presiden.

"Masih menyisakan masalah pak, Bapak memerintahkan untuk dibuka semua, termasuk PDP (Pasien dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pantauan)."

"Tetapi masalah terakhir Pak, maaf Pak pertanyaan saya masalah semua, karena kita sedang menghadapi masalah ini," ujar Najwa tampak canggung.

"Akan saya jelaskan," ucap Jokowi.

 Jenis-jenis Obat yang Mungkin Efektif untuk Virus Corona, Benarkah Obat Malaria Ampuh?

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait transparansi data jumlah pasien Virus Corona di Istana Merdeka pada Selasa (21/4/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait transparansi data jumlah pasien Virus Corona di Istana Merdeka pada Selasa (21/4/2020). (Channel YouTube Najwa Shihab)

Melanjutkan pertanyaannya, Najwa menyinggung pernyataan IDI yang menyebut bahwa ada 1.000 orang lebih yang meninggal karena terjangkit Virus Corona.

"Ada banyak sekali list masalah yang saya ingin tanyakan ke Bapak. IDI pak, (menyebutkan) angka kematian yang disampaikan oleh pemerintah saat ini belum mengambarkan kondisi riil kasus Corona di Indonesia."

"Sesungguhnyan menurut IDI lebih dari seribu orang (meninggal karena Covid-19 ini). Jadi pertanyaan ini keluar setelah pernyataan Bapak supaya lebih transparan, tetapi masih terjadi kesalahpahaman, kesimpangsiuran seperti ini," papar Najwa.

Menanggapi Najwa, Jokowi lantas menjelaskan bahwa data yang disampaikan Pemerintah Pusat itu didapat dari daerah.

Ia kemudian meminta tolong, jika IDI memiliki data lain, maka perlu untuk disampaikan langsung ke Gugus Tugas Covid-19 atau Kementerian Kesehatan.

"Ya sekali lagi kan data yang kita peroleh itu dari daerah, dari kabupaten, kota dan provinsi."

"Kalau memang ada yang memiliki data itu sampaikan saja ke Gugus Tugas, sampaikan saja ke Menkes, data yang seribu itu ada di mana? Terkena Covid atau tidak?," ujar Jokowi.

 Sebut Perppu Corona Melegitimasi Cari Utang, Refly Harun: Jangan Heran kalau Sri Mulyani Raja Utang

Pasalnya, ungkap Jokowi, memang saat ini seseorang yang memiliki gejala damam hingga batuk yang kemudian akhirnya meninggal dunia akan selalu ditangani dengan protokol Covid-19.

Padahal, belum tentu orang yang meninggal itu benar-benar terinfeksi Virus Corona.

"Karena sekarang ini sakit apapun di Rumah Sakit kalau gejalanya, gejala demam, gejala panas, gejala batuk, pasti protokol kesehatannya akan membungkus yang meninggal dengan SOP Covid," ungkapnya.

Sehingga, Mantan Wali Kota Solo ini meminta sekali lagi agar pihak terkait menyampaikan data yang dimiliki pada pihak berwenang dan bukan hanya menyampaikannya ke publik.

Ia mengimbau agar semua pihak jangan memperkeruh suasana pada saat wabah seperti ini.

"Kalau ada data sampaikan saja, apa sih sulitnya? Tapi tidak disampaikan ke publik, dan justru memperkeruh. Saya kira tidak seperti itu," ucap Jokowi.

"Posisi sekarang itu bukan posisi yang mudah, jangan memperkeruh suasana dengan hal-hal yang sebetulnya mudah."

"Sampaikan saja datanya sudah, kalau datanya benar pasti di Kementerian, di Gugus Tugas, akan dimasukkan dalam konsolidasi data yang ada," imbau Jokowi.

 Pengusaha Minta Negara Tak Hanya Fokus Pasien Corona: Mau Kena 20.000 Orang Asal Enggak Meninggal

Lihat videonya mulai menit ke-3:10:

 

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)Virus CoronaCovid-19Jokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved