Virus Corona
Sebut Wajar Kesalahan Penyaluran Bansos PSBB, Anies Baswedan: Yang Butuh Lebih Banyak dari Daftar
Anies Baswedan mengakui adanya sejumlah bantuan sosial (Bansos) yang diberikan Pemprov DKI Jakarta tidak tepat sasaran.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
Di samping itu, kekeliruan penyaluran bansos tersebut juga bisa membuat pemerintah semakin meningkatkan kualitas datanya.
"Dan ini bagian dari kita juga meningkatkan kualitas data."
Ia berdalih, data masyarakat yang tergolong miskin dan pantas menerima bantuan pada masa pandemi dan kondisi normal tidaklah sama.
Sebab, masyarakat yang tergolong mampu pada waktu sebelumnya bisa saja masuk daftar kurang mampu dan membutuhkan bantuan pada saat pandemi seperti sekarang.
Oleh karenanya, saat di lapangan masyarakat yang mengatakan butuh bantuan jauh lebih banyak dari daftar.
Hal tersebut tidak lain adalah karena dampak Covid-19 yang menyebabkan orang juga kehilangan pekerjaannya.
"Karena banyak yang dulu masuk di dalam data sebagai masyarakat miskin itu di dalam suasana normal divmana perekonomian bergerak dan sebagian berkegiatan," ucap Anies.
"Hari ini banyak dari saudara-saudara kita yang bulan-bulan lalu tidak membutuhkan bantuan sekarang membutuhkan bantuan."
"Pada saat datang ke lapangan, maka yang mangatakan butuh jauh lebih banyak dari daftar."
"Kenapa itu terjadi? Karena banyak yang sekarang tidak memiliki pekerjaan," tambahnya.
• Bahayakah Berpuasa di Bulan Ramadan saat Pandemi Virus Corona? Ini Penjelasan Ahli Penyakit Menular
Simak videonya mulai dari menit ke 17.35:
Pemakaman Protap Covid-19 di Jakarta Menurun Drastis
Anies Baswedan mengakui terdapat penurunan jumlah pemakaman dengan menggunakan protap Covid-19 di Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan bahkan menyebut penurunan tersebut cukup signifikan.
Anies Baswedan mengatakan dalam kurun waktu satu minggu terakhir, jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 tidak sampai 50 kasus per hari.

• PSBB DKI Jakarta Resmi Diperpanjang sampai 22 Mei, Anies Baswedan: Sekarang adalah Fase Penegakan
Menurutnya, hal itu sangat berbeda dengan minggu-minggu sebelumnya yang selalu menembus 50 kasus per hari, bahkan bisa lebih.