Virus Corona
Pengusaha Minta Negara Tak Hanya Fokus Pasien Corona: Mau Kena 20.000 Orang Asal Enggak Meninggal
Pengusaha restoran Emil Arifin meminta pemerintah tidak hanya terpaku mengurus sektor kesehatan saja di tengah pandemi Covid-19
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Jadi ada yang sudah lepasin semuanya hanya untuk ngejar THR," ucap Emil.
Emil mengatakan saat ini tidak jelas sampai kapan pengusaha restoran bisa bertahan dari terpaan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Hari ini boro-boro, kita hitung sampai mana ini, sampai Juni kita bisa enggak, kita upayakan sampai Juni," tandasnya.
• Pengusaha Restoran Buka-bukaan soal Rugi karena Corona, Karni Ilyas: Kalau Penyakit Sudah Komplikasi
Simak videonya mulai menit ke-7.10:
Buruh Minta Pengusaha Tak Ikut Mengeluh
Di sisi lain Nining Elitos, Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) meminta agar para pengusaha bisa berbagi dengan para buruh yang kini kehidupannya semakin sulit.
Dikutip dari acara APA KABAR INDONESIA PAGI, Selasa (14/4/2020), Nining bercerita kondisi buruh setelah wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar telah semakin sulit.
"Pertama kita semua dalam prihatin," katanya.
"Dimana kita dihadapkan tentang persoalan pandemi Covid-19," kata Nining.

Nining lalu bercerita bagaimana para buruh saat ini tengah dihadapkan oleh dilema.
Dimana mereka khawatir akan keselamatan mereka selama bekerja, namun mereka juga mau tak mau harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Ditambah lagi khususnya para buruh yang bekerja hari ini sebenarnya punya keterancaman beberapa sisi," kata Nining.
"Di sisi lain mau tidak mau cara kewajiban mereka untuk bertahan hidup sebagai para pekerja masih bekerja hari ini."
"Itu yang kemudian situasi, kondisinya yang ada di dalam buruh," lanjutnya.
Nining juga mengeluhkan kebijakan pemerintah soal PSBB.
Menurutnya hal tersebut semakin mempersulit kehidupan buruh, sebab banyak buruh-buruh yang akhirnya harus mengalami pemutusan hubungan kerja.
"Dalam situasi ini justru kemudian bertambah beban para buruh, dan para pekerja, dimana pemerintah kita membuat ada sistem lockdown, dan distancing," kata Nining.