Kabar Tokoh
Haris Azhar Terang-terangan Sebut Sosok yang Layak Pimpin Indonesia 2024: Rocky Gerung Boleh Juga
Aktivis HAM Haris Azhar secara terang-terangan menyebut siapa sosok yang layak untuk menjadi pemimpin Indonesia pada periode selanjutnya tahun 2024.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar secara terang-terangan menyebut siapa sosok yang layak untuk menjadi pemimpin Indonesia pada periode selanjutnya, yakni tahun 2024.
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar menyebut setidaknya ada dua tokoh yang menurutnya layak untuk menduduki posisi tersebut.
Satu di antaranya yang disebut oleh Haris Azhar adalah Pengamat Politik, Rocky Gerung.

• Ditanya Kesediaannya Gabung Pemerintahan, Haris Azhar: Enggak, Hanya Jadi Alat Gimiknya Presiden
Hal ini disampaikan oleh Haris Azhar kepada Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun yang disiarkan dalam Youtube pribadinya Refly Harun, Kamis (23/4/2020).
Haris Azhar mengatakan berdasarkan pandangannya sebagai seorang advokat Hukum dan HAM, yang pertama sebenarnya adalah Marsillam Simanjuntak.
Dengan jam terbangnya yang sangat tinggi, Marsillam Simanjuntak dinilai Haris Azhar tepat untuk menjadi pemimpin.
Namun dirinya mengakui bahwa mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Jaksa Agung pada era Abdurrahman Wahid itu sudah tidak muda lagi yakni 77 tahun.
Menurut Haris Azhar, Marsillam Simanjuntak merupakan sosok yang matang dan mempunyai ketegasan.
"Kalau yang hari ini, saya belum melihat tetapi saya berfikir dari kacamata Hukum dan HAM, saya sudah banyak bekerja di bidang hukum dan hak asasi manusia, maka saya kadang-kadang melihat siapa orang yang paling clear, tegas melihat hak asasi manusia dan hukum," ujar Haris Azhari.
"Saya enggak kenal secara personal, tapi saya tau dia lurus, misalnya Marsillam Simanjuntak," sambungnya.
"Menurut saya, cukup senior matang, mempunyai banyak pengalaman dan tegas," jelasnya.
• Najwa Shihab Tanya soal Data Kematian Pasien Corona Versi IDI, Jokowi: Jangan Memperkeruh Suasana
Sedangkan untuk yang lain, Haris Azhar mengatakan masih ragu.
Dirinya beralasan rata-rata mereka masih banyak yang hanya mengejar atau mengedepankan posisi dan kekuasaan.
Maka dari itu, Haris Azhar mengidamkan pemimpin yang seperti Marsillam Simanjuntak pada masa pemerintah mendatang.
"Yang lain-lain saya masih agak ragu menyebut namanya, karena masih power oriented, posisi oriented, berorientasi pada posisi dan kekuasaan," ungkapnya.
"Tetapi saya membayangkan orang seperti Pak Marislam sebagai salah satu unsur penting di penguasa yang akan datang."
"Cuman maksud saya, saya cuman mau bilang ada seperti orang seperti dia yang lempeng, lurus, tegas, cukup pintar, itu juga menjadi unsur di dalam penguasa yang saya belum ketemu orangnya."
Haris Azhar kemudian menyinggung nama Rocky Gerung.
Rocky Gerung dinilai tidak berbeda jauh dengan karakter Marsillam Simanjuntak.
• Haris Azhar Ungkap Kelebihan Jokowi Tangani HAM, Refly Harun: Saya Pikir Positifinya Minim Sekali
"Menurut saya yang juga penting kalau mau berani gila, saya mau bilang Rocky Gerung boleh juga kita dorong sebagai perwakilan masyarakat untuk dia kompetitif," kata Haris Azhar.
"Dia teruji, dia pengalaman, dia petarung, dia bukan sekadar baca buku dan kasih kuliah dan pidato," bebernya.
"Cuman memang dia kan khasnya adalah kritikus, tapi menurut saya gak mustahil orang seperti itu," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-21.21
Haris Azhar Tak Ingin Masuk Pemerintahan: Hanya Jadi Alat Gimiknya Presiden
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar memberikan jawaban tegas ketika ditanya kesediaanya untuk bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar mendapatkan pertanyaan dari Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun terkait apakah bersedia jika mendapatkan kesempatan untuk bergabung dalam kursi pemerintah, tepatnya pada Kementerian Hukum dan HAM.
Namun dengan tegas, Haris Azhar memberikan penolakan.

• Sebut Perppu Corona Melegitimasi Cari Utang, Refly Harun: Jangan Heran kalau Sri Mulyani Raja Utang
Dalam tayangan Youtube Refly Harun, Kamis (23/4/2020), Haris Azhar beralasan pada kondisi pemerintahan saat ini.
"Bagaimana jika pemerintah tiba-tiba berpikir wah kalau begitu saya membutuhkan Haris Azhar untuk memperkuat tim Hukum dan HAM saya, untuk itu bang Haris pilih jabatan apapun."
"Kira-kira bersedia enggak bung?" tanya Refly Harun.
"Enggak," jawab Haris Azhar tegas.
Haris Azhar mengakui bahwa dirinya memang berkeinginan untuk membantu pemerintah dalam menegakkan hukum dan HAM di Indonesia.
Namun ia tidak yakin dengan orang-orang yang saat ini menjabat di pemerintahan, khususnya untuk lingkup hukum dan HAM.
"Maksud saya begini, ini bukan soal dapat jabatan, tetapi saya punya imajinasi juga, saya punya harapan, saya punya daftar, seperti apa negara itu harus menjalankan tanggung jawabnya, ada prasyarat di sana yang kita harus periksa," kata Haris Azhar.
"Kalau saya atau orang seperti saya di bawa masuk ke pemerintah, tetapi pemerintahan kondisinya seperti ini," jelasnya.
• Refly Harun Ungkit Sumbangan Besar untuk Negara pada Pilpres 2009, Singgung Nama Mahfud MD
Dengan kondisi seperti saat ini di pemerintahan, Haris Azhar mengaku hanya akan menjadi alat gimik dari Presiden, ketika mendapatkan jabatan di negara.
Menurutnya, dirinya mewakili rekannya sebagai advokat hukum meminta pemerintah lebih komitmen dalam menegakan hukum dan HAM, termasuk dengan merekrut orang-orang yang kompeten dan berkualitas.
"Menurut saya, saya hanya menjadi alat gimiknya presiden, atau gimiknya rezimnya penguasa hari ini," ujar dia.
"Buat saya, sebetulnya orang seperti saya itu masuk ke negara, jika negaranya memang punya komitmen, yang kedua struktur manusianya di dalam pemerintahan itu memang ada orang-orang yang mempunyai catatan yang cukup baik, orang-orang yang memang bisa mengambil keputusan dengan metodologi-metodologi yang tepat," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)