Virus Corona
Rizal Ramli Sebut Prabowo Hemat Anggaran, Stafsus Sri Mulyani: Kementerian Lain Tanpa Diminta
Yustinus Prastowo turut mengomentari pernyataan Pakar Ekonomi, Rizal Ramli di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (21/4/2020).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Ia meminta agar uang itu jangan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di tengah pandemi seperti ini.
Termasuk menghentikan sementara proyek pembangunan Ibu Kota.
"Yang kedua punya uang enggak sih pemerintah? Masih, itu ada saldo apa namanya sal silva total Rp 270 triliun."
"Hentikan semua proyek-proyek infrastruktur termasuk ibu kota baru yang kagak jelas itu yang ngerjain cuma McKenzie, mutu kualitas risetnya juga payah kok," jelasnya.
Ia meminta agar uang itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masalah Virus Corona.
"Ya hentikan dulu pakai uangnya untuk menyelesaikan masalah Corona dan kebutuhan dasar," sambungnya.

• Kesaksian Warga soal Pabrik Pengolahan Daging Babi yang Jadi Pusat Virus Corona Terbesar di AS
Ia juga menyorot uang pajak yang menurutnya masih ada sekitar Rp 300 triliun.
"Memang pajak turun tapi menurut itungan kami masih adalah sekitar hampir Rp 300 triliun," ucap Mantan Ketua Bulog ini.
Lantas, Rizal Ramli menyinggung Prabowo Subianto yang sekarang jarang tampil di depan publik.
Meski demikian, Rizal Ramli tetap memuji Prabowo Subianto yang dinilainya ikut membantu menghemat anggaran.
Prabowo Subianto disebut olehnya hanya mau membeli alutsista yang mark up-nya kurang dari 10 persen.
Sehingga, negara bisa menghemat Rp 50 triliun.
"Terima kasih sedikit sama Prabowo, enggak ada suaranya. Tapi dia tidak tanda tangani semua proyek pembelian alutsista yang mark up-nya lebih dari 10 persen."
"Itu dia menghemat sekitar 3,4 dollar diam-diam, total Rp 50 triliun karena biasanya mark up pembelian alutsista ada yang ratusan persen, ribuan persen," ujarnya.
• Cegah Penyebaran Covid-19, WHO Rilis Rekomendasi Terbaru soal Kegiatan selama Puasa Ramadan
Rizal Ramli mengatakan, hal itu sudah dilaporkan Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)