Virus Corona
Peringatan Hari Bumi ke 50, Dewan Keamanan untuk Lingkungan Sebut Bumi Sedang dalam Kondisi Terbaik
Peringatan Hari Bumi ke-50 dirayakan dengan kondisi terbaik Bumi selama setengah abad terakhir.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Ia mencatat bahwa populasi satwa liar yang menurun dari 29 hingga 40 persen, kini mengalami peningkatan dan perbaikan yang positif.
Salah satu penyebab kebakaran hutan adalah karena adanya aktivitas manusia, namun setelah lenyapnya industri pariwisata, potensi kebakaran tersebut juga menurun tajam.
"Disisi lain, kita menghadapi peningkatan penyelundupan kayu oleh masyarakat setempat, dikarenakan mereka sulit mendapatkan penghasilan akhir-akhir ini karena terhentinya pariwisata dan bisnis lokal," keluh Darvish.
Darvish menyatakan bahwa pandemi telah menyebabkan Bumi bisa bernapas lega.
Namun kini manusia dihadapkan dengan pertanyaan, mengapa ketika aktivitas manusia sebagai anggota ekosistem berkurang, bukan hanya tidak terjadi apa-apa, tetapi kondisi alam malah membaik.
Google Merayakan Hari Bumi
Situs pencarian otomatis Google, turut serta merayakan Hari Bumi ke 50 yang jatuh pada hari ini, Rabu (22/4/2020).
Google merayakan hari tersebut dengan menampilkan permainan interaktif yang diperlihatkan pada halaman utama pencarian.
Dalam permainan tersebut tokoh utama yang diambil adalah salah satu spesies serangga yang hampir punah, yaitu lebah.
• Mengapa Almarhum Chrisye Muncul di Google Doodle Hari Ini?
Google bekerjasama dengan Honeeybee Conservacy untuk menunjukkan peran penting lebah dalam produksi ekologis di Bumi.
Pendiri dan direktur Eksekutif Honeeybee Conservacy, Guillermo Fernandez, mengatakan bahwa doodle Hari Bumi 2020 kali ini menjelaskan fungsi seekor lebah pada tananaman dan habitat yang dikunjunginya.
Dilansir dalam laman Google Doodle, Rabu (22/4/2020), Fernandez menyoroti berkurangnya taman dan pohon yang dapat mengakibatkan lebah kehilangan habitatnya.
Ia juga menyebutkan susahnya mencari sayuran segar dan buah dewasa ini.
“Mencari buah atau sayuran segar hampir mustahil. Supermarket terdekat kebanyakan menyediakan makanan olahan, dan restoran lokal kami adalah jaringan makanan cepat saji. Tidak ada pohon atau taman yang terlihat, satu-satunya taman penuh beton,” kata Fernandez. (TribunWow/ Via)