Breaking News:

Virus Corona

Peringatan Hari Bumi ke 50, Dewan Keamanan untuk Lingkungan Sebut Bumi Sedang dalam Kondisi Terbaik

Peringatan Hari Bumi ke-50 dirayakan dengan kondisi terbaik Bumi selama setengah abad terakhir.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Hari Bumi 2019 

TRIBUNWOW.COM - Peringatan Hari Bumi ke-50 dirayakan dengan kondisi terbaik Bumi selama setengah abad terakhir.

Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April tersebut, jatuh pada hari ini, Rabu (22/4/2020).

Anggota Dewan Keamanan Nasional untuk lingkungan, Mohammad Darvish menyampaikan bahwa kali ini, Bumi merayakan hari khususnya dalam kondisi yang paling baik.

Tiap 16 Hari, Bumi Terima Sinyal Misterius dari Luar Angkasa

Pernyataan ini merujuk pada dampak Virus Corona yang ternyata secara tidak langsung berpengaruh pada berkurangnya pencemaran dunia.

Pandemi Virus Corona yang menjadi ancaman bagi umat manusia di seluruh dunia, ternyata berdampak baik bagi kondisi Bumi.

Dilansir Scientific American, Rabu (22/4/2020), Virus Corona disinyalir menjadi penyebab menurunnya emisi dunia.

Virus ini disebutkan lebih banyak berperan mengurangi krisis iklim daripada kebijakan apa pun yang telah diterapkan selama dua dekade terakhir.

Virus tersebut membuat pemerintah di sejumlah negara memerintahkan masyarakat tetap tinggal di rumah untuk memutus mata rantai penularan.

Hal ini menyebabkan berkurangnya aktivitas manusia yang menyebabkan berkurang pulalah polusi lingkungan.

Sementara itu, seperti yang dikutip TribunWow.com dari Tehran Times, Rabu (22/4/2020), anggota Dewan Keamanan Nasional untuk lingkungan, Mohammad Darvish menyebutkan bahwa emisi gas rumah kaca berkurang drastis.

Beralih dari Penggunaan Premium ke Pertamax Bisa Jadi Solusi Kurangi Polusi Udara

Ini disebabkan oleh berkurangnya konsumsi bahan bakar fosil karena menurunnya lalu lintas udara, darat dan air.

Darvish juga menyoroti bahwa sebelumnya, sekitar 3,5 miliar orang di planet Bumi bepergian dengan kereta api, mobil, pesawat, kapal , dan alat transportasi lainnya setiap hari.

Mobilitas tersebut dan kegiatan lainnya seperti konstruksi atau kegiatan tambang, selain menyebabkan polusi, juga menjadi penyebab adanya tekanan pada kerak luar Bumi.

Namun sejak pecahnya Virus Corona, kegiatan tersebut berhenti sama sekali sehingga turut mengurangi polusi suara dan getaran di Bumi.

Darvish menyatakan bahwa kondisi kehidupan satwa liar meningkat karena menurunnya keberadaan manusia di habitat asli hewan tersebut.

Ia mencatat bahwa populasi satwa liar yang menurun dari 29 hingga 40 persen, kini mengalami peningkatan dan perbaikan yang positif.

Salah satu penyebab kebakaran hutan adalah karena adanya aktivitas manusia, namun setelah lenyapnya industri pariwisata, potensi kebakaran tersebut juga menurun tajam.

"Disisi lain, kita menghadapi peningkatan penyelundupan kayu oleh masyarakat setempat, dikarenakan mereka sulit mendapatkan penghasilan akhir-akhir ini karena terhentinya pariwisata dan bisnis lokal," keluh Darvish.

Darvish menyatakan bahwa pandemi telah menyebabkan Bumi bisa bernapas lega.

Namun kini manusia dihadapkan dengan pertanyaan, mengapa ketika aktivitas manusia sebagai anggota ekosistem berkurang, bukan hanya tidak terjadi apa-apa, tetapi kondisi alam malah membaik.

Google Merayakan Hari Bumi

Situs pencarian otomatis Google, turut serta merayakan Hari Bumi ke 50 yang jatuh pada hari ini, Rabu (22/4/2020).

Google merayakan hari tersebut dengan menampilkan permainan interaktif yang diperlihatkan pada halaman utama pencarian.

Dalam permainan tersebut tokoh utama yang diambil adalah salah satu spesies serangga yang hampir punah, yaitu lebah.

Mengapa Almarhum Chrisye Muncul di Google Doodle Hari Ini?

Google bekerjasama dengan Honeeybee Conservacy untuk menunjukkan peran penting lebah dalam produksi ekologis di Bumi.

Pendiri dan direktur Eksekutif Honeeybee Conservacy, Guillermo Fernandez, mengatakan bahwa doodle Hari Bumi 2020 kali ini menjelaskan fungsi seekor lebah pada tananaman dan habitat yang dikunjunginya.

Dilansir dalam laman Google Doodle, Rabu (22/4/2020), Fernandez menyoroti berkurangnya taman dan pohon yang dapat mengakibatkan lebah kehilangan habitatnya.

Ia juga menyebutkan susahnya mencari sayuran segar dan buah dewasa ini.

“Mencari buah atau sayuran segar hampir mustahil. Supermarket terdekat kebanyakan menyediakan makanan olahan, dan restoran lokal kami adalah jaringan makanan cepat saji. Tidak ada pohon atau taman yang terlihat, satu-satunya taman penuh beton,” kata Fernandez. (TribunWow/ Via)

Tags:
hari bumiVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved