Breaking News:

Terkini Nasional

Kritik MK, Refly Harun Ungkap agar Ahok, Anies, hingga Ganjar Maju di Pilpres 2024: Biar Fair

Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengaku ingin Pemilihan Presiden 2024 diikuti banyak tokoh.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Channel YouTube Refly Harun
Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun angkat bicara soal Pencalonan Presiden pada 2024. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengaku ingin Pemilihan Presiden 2024 diikuti banyak tokoh.

Hal itu diungkapkan Refly Harun melalui Channel YouTube pribadinya Refly Harun pada Minggu (18/4/2020).

Namun, sebelum membahas hal tersebut, Refly Harun terlebih dahulu mengkritik Mahkaman Konstitusi (MK).

Ungkit Pilpres 2009, Refly Harun Tertawa Ingatkan soal Megawati Pernah Berpasangan dengan Prabowo

Ia mengatakan bahwa UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum harus bener-benar dilaksanakan.

Menurut Refly, alasan MK memutuskan partai baru tidak bisa mengusung calon presiden adalah suatu hal yang salah.

"Constitutional right itu tidak boleh dihilangkan di dalam peraturan kontitusi, di dalam hal ini UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum."

"Tetapi MK kemudian memberikan analisis seperti analis politik bahwa ini gunanya adalah untuk memperkuat sistem presidensil dan lain sebagainya," ujar Refly.

Refly mengatakan bahwa hal itu sebenarnya sudah banyak dikritik oleh masyarakat dan para pengamat.

"Putusan MK itu banyak dikritik, terlebih dasar untuk memberlakukan presidensial treeshold itu adalah pemilu lima tahun sebelumnya yang saya katakan sudah sangat tidak relevan lagi."

"Masyarakat katakan, ahli katakan sudah sangat tidak relevan lagi," ucapnya.

Gamblang Ungkap Peluang Prabowo di Pilpres 2024, Refly Harun: Jadi Capres 3 Kali dan Cawapres 1 Kali

Pria 50 tahun tersebut menilai keputusan tersebut menghilangkan hak partai politik baru.

"Bahkan nyata-nyata pelanggaran konstitusi karena menghilangkan secara nyata dan secara jelas hak partai politik baru untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden," sambungnya.

Lalu, ia menyinggung empat partai baru pada 2019 yang tidak bisa mengusung pasangan Capres dan Cawapres karena belum memiliki suara pada 2014.

"Kita tahu bahwa pada Pemilu atau Pilpres 2019 ada empat partai politik baru, yaitu satu Perindo, kedua PSI, ketiga Partai Berkarya dan keempat Partai Garuda."

"Empat partai ini tidak bisa mengusung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden," ungkap Refly.

Ia menduga, MK tidak terlalu peduli dengan kritikan atas keputusan tersebut.

"Kenapa? Karena mereka belum punya kursi dan suara pada Pemilu 2014 yang dijadikan basis untuk pencalonan Presiden dan Wakil Presiden 2019 kemarin."

"Ini bertentangan dengan konstitusi karena menghilangkan constitutional right pemilu. Tetapi rupanya MK tidak terlalu peduli," katanya.

Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun menilai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berpeluang maju Calon Presiden 2024.
Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun menilai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berpeluang maju Calon Presiden 2024. (Channel YouTube Refly Harun)

Refly Harun Singgung Prabowo yang Kerap Maju Capres, Pertanyakan Nasib Ahok hingga Anies Baswedan

Sedangkan, agar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa diikuti banyak tokoh maka harus makin banyak pula partai politik yang bisa mendukung mereka.

Lalu, Refly menyinggung tokoh-tokoh yang selama ini digadang-gadang maju 2024, mulai dari Anies Baswedan hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Karena itulah kembali Anda menginginkan enggak calon calon bibit pemimpin ini menjadi calon presiden?"

"Pendukung Anies, pendukung Ahok, pendukung Ganjar, pendukung Ridwan Kamil, siapa lagi, kita bisa, Khofifah dan lain sebagainya agar mereka bisa menjadi calon-calon presiden 2024," ungkapnya.

Refly Harun mengatakan jika Pilpres diikuti banyak calon maka kontestasi akan berjalan lebih meriah dan adil.

Apalagi tokoh-tokoh tersebut di atas merupakan sosok-sosok yang masih muda.

"Sehingga kompetisi politik akan berjalan secara meriah, fair, dipenuhi dengan anak-anak muda, dengan usia golden age kira-kira 50 tahunan," jelas Refly.

Ngaku Tak Mau Jadi Stafsus Jokowi, Rocky Gerung Buat Refly Harun Terbahak: Apalagi yang Bikin Surat?

Lihat videonya mulai menit ke-15:52:

Singgung Prabowo Kerap Ikut Pilpres

Pada kesempatan yang sama, Refly Harun angkat bicara soal Pencalonan Presiden pada 2024, Refly juga sempat menyinggung soal Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang masih mungkin maju dalam Pilpres 2024.

Mulanya, Refly menyebut bahwa jika pada 2024 rakyat hanya disediakan dua penantang lagi seperti 2014 dan 2019 maka menurutnya demokrasi tak akan berkembang.

"Coba bayangkan kalau 2024 nanti akan ada dua calon lagi dan jangan-jangan calon itu-itu lagi waduh demokrasi kita stagnant, mentok," ujar Refly.

Lalu, ia membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tak bisa lagi mengajukan diri karena sudah memimpin dalam dua periode.

Namun, Prabowo Subianto masih berkesempatan untuk maju lagi.

Jika benar maju pada 2024, maka Prabowo Subianto terhitung sudah empat kali terlibat dalam Pemilihan Presiden.

Tiga kali maju Capres dan satu Cawapres.

Diketahui pada Pilpres 2009 ia maju sebagai cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri.

Pakar Tata Negara, Refly Harun dalam kanal YouTube Refly Harun, Senin (20/4/2020).
Pakar Tata Negara, Refly Harun dalam kanal YouTube Refly Harun, Senin (20/4/2020). (YouTube Refly Harun)

 Refly Harun Desak Jokowi untuk Pecat Stafsus Andi Taufan: Mengecewakan, Masa yang Begini Dimaafkan

"Memang Presiden Jokowi tidak akan lagi mencalonkan diri karena sudah ada pembatasan konstitusional yaitu hanya dua kali masa jabatan."

"Tetapi Pak Prabowo masih mungkin menjadi calon lagi jadi kalau Pak Prabowo itu menjadi calon presiden lagi, maka dia menjadi calon presiden tiga kali dan sekali calon wakil presiden satu kali," jelasnya.

Lalu, ia menyinggung bahwa Prabowo sebenarnya juga pernah ikut dalam konvensi Partai Golkar pada 2004.

"Luar biasa kan? Berarti dalam kurun waktu 2009 sampai 2024 bahkan 2004 sesungguhnya Prabowo Subianto itu juga ikut dalam konvensi Partai Golkar."

"Tetapi pada waktu itu, konvensi dimenangkan oleh Pak Wiranto," ucap dia. (TribunWow.com)

Tags:
Mahkamah Konstitusi (MK)Refly HarunAhokAnies BaswedanGanjar PranowoPilpres 2024
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved