Terkini Nasional
Kritik MK, Refly Harun Ungkap agar Ahok, Anies, hingga Ganjar Maju di Pilpres 2024: Biar Fair
Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengaku ingin Pemilihan Presiden 2024 diikuti banyak tokoh.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Ia menduga, MK tidak terlalu peduli dengan kritikan atas keputusan tersebut.
"Kenapa? Karena mereka belum punya kursi dan suara pada Pemilu 2014 yang dijadikan basis untuk pencalonan Presiden dan Wakil Presiden 2019 kemarin."
"Ini bertentangan dengan konstitusi karena menghilangkan constitutional right pemilu. Tetapi rupanya MK tidak terlalu peduli," katanya.

• Refly Harun Singgung Prabowo yang Kerap Maju Capres, Pertanyakan Nasib Ahok hingga Anies Baswedan
Sedangkan, agar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa diikuti banyak tokoh maka harus makin banyak pula partai politik yang bisa mendukung mereka.
Lalu, Refly menyinggung tokoh-tokoh yang selama ini digadang-gadang maju 2024, mulai dari Anies Baswedan hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Karena itulah kembali Anda menginginkan enggak calon calon bibit pemimpin ini menjadi calon presiden?"
"Pendukung Anies, pendukung Ahok, pendukung Ganjar, pendukung Ridwan Kamil, siapa lagi, kita bisa, Khofifah dan lain sebagainya agar mereka bisa menjadi calon-calon presiden 2024," ungkapnya.
Refly Harun mengatakan jika Pilpres diikuti banyak calon maka kontestasi akan berjalan lebih meriah dan adil.
Apalagi tokoh-tokoh tersebut di atas merupakan sosok-sosok yang masih muda.
"Sehingga kompetisi politik akan berjalan secara meriah, fair, dipenuhi dengan anak-anak muda, dengan usia golden age kira-kira 50 tahunan," jelas Refly.
• Ngaku Tak Mau Jadi Stafsus Jokowi, Rocky Gerung Buat Refly Harun Terbahak: Apalagi yang Bikin Surat?
Lihat videonya mulai menit ke-15:52:
Singgung Prabowo Kerap Ikut Pilpres
Pada kesempatan yang sama, Refly Harun angkat bicara soal Pencalonan Presiden pada 2024, Refly juga sempat menyinggung soal Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang masih mungkin maju dalam Pilpres 2024.
Mulanya, Refly menyebut bahwa jika pada 2024 rakyat hanya disediakan dua penantang lagi seperti 2014 dan 2019 maka menurutnya demokrasi tak akan berkembang.
"Coba bayangkan kalau 2024 nanti akan ada dua calon lagi dan jangan-jangan calon itu-itu lagi waduh demokrasi kita stagnant, mentok," ujar Refly.