Virus Corona
Dokter dan Keluarganya di Yogyakarta Positif Virus Corona, Total Ada 72 Kasus Positif di DIY
Seorang dokter yang bertugas di sebuah rumah sakit di Yogyakarta dinyatakan positif terinfeksi virus corona dua pekan lalu.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Mereka dinyatakan mampu untuk melakukan isolasi, termasuk memperhatikan kesehatan diri sendiri.
Karena kejadian tersebuta, RSUP dr Sadjito kini memperketat protokol layanan yang mereka berikan.
Setiap pasien dan pengantar di rumah sakit ini harus mengenakan masker.
Pengawasan dan pengukuran suhu tubuh juga dilakukan.
Menurut Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito, Banu Hermawan, jika menunjukkan gejala yang mengarah ke corona, siapapun akan langsung diarahkan ke poli khusus corona yang sudah disediakan.
Pihak rumah sakit juga meminta seluruh pasien yang datang untuk bersikap jujur dalam memberikan data awal.
“Ini yang melatarbelakangi, adanya kewajiban kita saat ini harus melakukan skrining ketat terhadap setiap pengunjung rumah sakit, baik pasien yang mau periksa maupun pengunjung yang lainnya."
"Kami ingin melindungi tenaga medis yang ada di rumah sakit mini sebagai garda terdepan melawan COVID-19, jangan sampai tertular oleh pasien yang tidak jujur,” ujar Banu Hermawan.
Rumah sakit terbesar di DIY ini juga sedang melakukan peningkatan kapasitas ruang untuk menambah layanan terkait Virus Corona. Banu menambahkan, pihaknya berharap tidak akan ada lagi persoalan ruangan penuh di masa depan.
“Jangan sampai kita kehabisan fasilitas tempat. Jangan sampai tenaga medis kita kelelahan. Mohon partisipasi dari masyarakat untuk terus menjaga diri, tidak pergi kemana-mana, dan pakailah masker,” tambah Banu.
• Nekat Berjualan saat PSBB, Pedagang Tanah Abang Mengeluh: Jangankan Manusia, Semut Saja Enggak Lewat
Kerumunan akan Dibubarkan
Yogyakarta sendiri belum akan mengajukan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke pemerintah pusat
Pekan-pekan awal munculnya kasus Corona di DIY, warga cukup disiplin dengan tidak banyak pergi ke luar rumah.
Suasana kota Yogya bahkan sangat sepi ketika itu.
Namun, memasuki April 2020, pelan-pelan aktivitas masyarakat kembali terlihat.