Terkini Daerah
Kronologi Pria di Pekanbaru Didatangi Dua Perampok, Bermula dari Pesan Wanita Panggilan Lewat Medsos
Begini kronologi pria di Pekanbaru yang jadi korban perampokan. Berawal dari memesan cewek panggilan lewat aplikasi media sosial.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kasat Reskrim Kompol Awaluddin Syam menjelaskan bagaimana kronologi perampokan yang dialami seorang pria di Kota Bertuah.
Berdasarkan keterangan korban, disebutkan Kompol Awaluddin, dia awalnya memesan cewek panggilan lewat salah satu aplikasi media sosial (Medsos).
Singkat cerita, korban dan wanita itu pun membuat janji untuk bertemu di pinggir Jalan Jenderal Sudirman.
"Setelah lama menunggu, orang yang ditunggu korban tidak kunjung datang. Namun yang datang orang lain (pelaku) dan langsung bertanya kepada korban, sedang apa kamu di sini, kamu melakukan suatu perbuatan tindak pidana ya. Tidak lama datang pelaku lainnya," jelas Awal, Senin (20/4/2020).
• Refly Harun Ungkap Kejanggalan Kasus Harun Masiku, dari Ngototnya PDIP hingga Tanda Tangan Megawati
Diungkapkan Awal, ternyata pelakulah yang berpura-pura menjadi cewek di akun Medsos, yang melakukan komunikasi dengan korban.
Ketika pertemuan itu, pelaku menodongkan pistol mainan dari pemantik api atau korek.
"Korban lalu dibawa dengan menggunakan mobil ke arah Jalan Arifin Achmad dan berputar di dekat ATM. Sampai di sana diminta kartu ATM dan PIN-nya, uang korban diambil Rp500 ribu," papar Awal.
Kemudian korban kembali dibawa berputar-putar.
Sampai akhirnya korban diturunkan paksa di jalanan.
"Saat itu ada yang sedang bersih-bersih jalan di pagi hari, melihat korban dibuang. Sementara kedua pelaku pergi," terang Awal.
• Cerita Wanita Relawan Sopir Ambulans untuk Virus Corona, 12 Jam Kenakan APD Keliling Jabodetabek
Tak butuh waktu lama, dua orang pria pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) pun berhasil ditangkap.
Mereka tak berkutik saat diciduk pada Senin siang.
Mereka masing-masing berinisial JJ dan PP.
Keduanya pun terpaksa ditembak oleh polisi karena melakukan perlawanan saat ditangkap.
"Di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kita tidak main-main di situasi seperti ini. Apabila ada tindakan tindak pidana, kita tidak segan-segan menindak tegas para pelakunya," tegas Kompol Awal.