Virus Corona
Diduga Kelaparan, Berikut Kronologi Meninggalnya Ibu di Banten, Pemkot: Jangan Saling Menyalahkan
Seorang ibu sempat viral karena mengisahkan keluarganya yang belum makan selama dua hari, namun ia kemudian di kabarkan meninggal.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
"Dokter enggak berani menyimpulkan sakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter. Ditambah suaminya bilang almarhumah enggak punya riwayat sakit apa pun," terang Hari.
Ia kemudian menyebutkan pihak pemerintah kota Serang sudah merespon dengan membari bantuan setelah penuturan Yuli ramai diberitakan di media massa.
"Sebelumnya kan di berita ramai keluarga almarhumah nahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19, Sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu," ungkapnya.
Video Terakhir Yuli yang Mengisahkan Kondisi Keluarganya
Sebuah keluarga di Kelurahan Lontar Baru, Serang, Banten terpaksa menahan lapar karena tidak bisa membeli makanan dan belum mendapat bantuan.
Keluarga tersebut mengaku kelaparan setelah tidak makan selama dua hari karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan.
Mereka pernah mengajukan permintaan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun ditolak karena sejumlah alasan.
Dalam menangani pandemi Virus Corona yang tengah mewabah, pemerintah menetapkan pembatasan sosial untuk mengurangi aktivitas warga.
Menurunnya aktivitas menyebabkan menurun pulalah konsumsi masyarakat, sehingga sejumlah sektor usaha terpaksa merumahkan atau memberhentikan karyawannya.
• Sempat Viral karena Tidak Bisa Makan selama Dua Hari, Seorang Ibu di Banten Meninggal Dunia
Hal ini menyebabkan banyak karyawan kehilangan pekerjaannya, belum lagi masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya dari upah harian.
Akibatnya, mereka tidak bisa mendapat penghasilan, padahal kebutuhan sehari-hari terus menghimpit untuk dipenuhi agar masyarakat dapat menyambung hidupnya.
Hal serupa dialami pasangan Kholid dan Yuli serta keempat anaknya yang harus mengalami kondisi memprihatinkan akibat tidak bisa membeli bahan makanan.
Sehari-hari, Kholid berprofesi sebagai pemulung, sedangkan Yuli sebagai pegawai lepas.
Namun selama pandemi Virus Corona ini, penghasilan keduanya menurun drastis, bahkan ada kalanya mereka sama sekali tidak bisa mendapatkan uang.
Dilansir KompasTV, Minggu (20/4/2020), sang ibu, Yuli, menyatakan keluarganya belum makan selama dua hari sebagai akibat pandemi Virus Corona.