Virus Corona
Warga Berbondong-bondong Datang Minta Sembako, Ketua Baznas Bogor Tak Tahu: Ini untuk Ustaz
Ketua Baznas Kab. Bogor KH Lesmana mengaku tidak tahu dari mana datangnya warga yang tiba-tiba mengerubungi Basnaz Bogor hingga menimbulkan ricuh.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kericuhan terjadi saat masyarakat berduyun-dutun mendatangi Badan Amil Zakakt Nasional (Baznas) Kabupaten Bogor untuk meminta sembako, Senin (20/4/2020).
Padahal, diketahui Baznas Kabupaten Bogor tidak mengadakan dan mengundang warga untuk pembagian sembako.
Ketua Baznas Kabupaten Bogor KH Lesmana mengaku sama sekali tidak mengetahui dari mana animo datangnya warga yang tiba-tiba mengerubungi Baznas Kabupaten Bogor.

• Sebut Warga Hanya Basa-basi Taati Aturan PSBB, Ahli Soroti soal Puncak Corona: Waduh Mengerikan Juga
• Kisah Sunarsih Nenek Penjual Nasi Pecel Sumbang Celengan Umrah Buat Atasi Covid-19: Uang Bisa Dicari
Hal itu disampaikan langsung oleh KH Lesmana seperti dikutip TribunWow.com dari kanal Kompas TV.
KH Lesmana juga sama sekali tidak mengetahui siapa dan dari mana kabar yang menggiring warga untuk meminta bantuan di Baznas.
"Jadi hari ini secara pribadi sebagai pimpinan Baznas Kabupaten Bogor tidak tahu dengan membludaknya masyarakat, dari mana ini dan siapa yang kasih tahu," terangnya.
Pihaknya mengaku, bahwa Baznas Bogor memang menyediakan ribuan bantuan berupa sembako.
Namun, bantuan tersebut rencananya akan dibagikan kepada ustaz, guru ngaji dan amil di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Lesmana juga telah mengkoordinasi rencana tersebut pada Camat hingga Kepala Desa di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
"Karena kami termasuk pemerintah Bogor dan Bupati sudah memberikan surat kepada Pak Camat dan Kepala Desa untuk didata yang pertama untuk guru ngaji, ustaz, pimpinan pesantren dan Amil," ujar Lesmana.
"Itu sudah dikeluarkan suratnya nanti yang mendata Kepala Desa, ternyata hari ini membludak dan masyarakat Kabupaten Bogor sudah di data sama pak RT, ini sendiri saya tidak tahu," lanjutnya.
• Sempat Dikira Terinfeksi Covid-19, Ini Penyebab Jemaah yang Meninggal Saat Salat Jumat di Bogor
• Tak Setuju Kriminalitas Meningkat di Tengah Corona, Kriminolog UI Sebut Sebaliknya, Ini Alasannya
Beruntung Baznas masih mempuanya stok untuk sebagian dibagikan kepada warga.
Namun, karena tidak seluruhnya mendapatkan bagian sempat memicu sedikit kericuhan.
Pihak Baznas bahkan harus menutup gerbang dan meminta bantuan pihak keamanan untuk menjaganya.
"Oleh karena itu, untung kami punya stok, kalau kami tidak punya stok jadi bahaya," tambah Lesmana.
"Jadi kami sendiri tidak tahu dalam kondisi hari ini masyarakat, dari mana dan siapa yang kasih tahu dalam kondisi seperti ini," tandasnya.
Wilayah Kabupaten Bogor sendiri diketahui telah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak Rabu (15/4/2020) lalu hingga dua pekan ke depan.
Terjadinya kerumanan hingga kericuhan antrean sembako tersebut tentunya bertolak belakang dengan imbauan PSBB.
Simak video selengkapnya:
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memaparkan bantuan-bantuan dari Pemprov yang akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak penyebaran Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil mengatakan, setidaknya ada 9 kelompok bantuan untuk membantu masyarakat di Jawa Barat yang memang membutuhkan.
Ridwan Kamil membagi 9 kelompok bantuan tersebut ke dalam dua jenis lagi, yaitu mereka yang memang layak dibantu karena terdampak Virus Corona dan masyarakat miskin yang memang sudah menjadi tanggungan untuk dibantu.

"Bantuan pemerintah ada 9 kelompok, PKH, kartu sembako, bansos presiden, kartu pra kerja, dana desa, bansos kemensos, bansos provinsi, bansos kokab, dan nasi bungkus," ujar Ridwan Kamil @ridwankamil, Sabtu (18/4/2020).
"Tidak boleh ada yang kelaparan di Tanah Jawa Barat, mereka yang berkesusahan akan diberi pertolongan," tegasnya.
Berikut penjelasan Ridwan Kamil tentang sembilan bantuan tersebut:
1. Program Keluarga Harapan (PKH)
2. Kartu Sembako
PKH dan kartu sembako hanya diperuntukan untuk warga miskin lama dan bukan akibat dari Virus Corona.
Kedua kelompok tersebut sebelumnya memang sudah menjadi tanggungan dari pemerintah Jawa Barat.
Meskipun setelah ada wabah Virus Corona, mereka tetap masuk dalam kelompok yang mendapatkan PKH dan kartu sembako.
Bantuan PKH dan kartu sembako tersebut terus berjalan dan diberikan setiap bulannya.
Oleh karena itu, mereka tidak mendapatkan bantuan dari 7 jenis lainnya.
Sedangkan untuk 7 jenis bantuan lainnya memang diperuntukkan untuk masyarakat terdampak Virus Corona.
3. Bansos Presiden
Bansos presiden ini diberikan khusus kepada perantau yang berada di wilayah Jabodetabek.
Bantuan tersebut diberikan dengan tujuan supaya para perantau tidak mudik.
4. Kedua ada kartu pra kerja
Bantuan tersebut ditujukan untuk pengangguran atau pekerja yang menjadi korban PHK.
5. Dana Desa
Masyarakat yang akan dibantu oleh dana desa adalah mereka yang terdampak Virus Corona dengan memiliki KTP dan tinggal di desa.
Sebelumnya pemerintah telah mengangarkan 30 persen dari dana desa supaya digunakan untuk membantu warga terdampak Covid-19.
6. Bantuan Kementerian sosial
Bantuan tersebut diberikan untuk umum atau pekerja umum.
Seperti misalnya, pedagang kaki lima, supir angkot, seni dan lain sebagainya yang pekerjaannya terganggu akibat Virus Corona.
7. Bantuan Provinsi
Bantuan provinsi hanya digunakan jika enam bantuan sebelumnya dirasa masih kurang atau belum mencukupi secara keseluruhan.
8. Bansos Kota/Kabupaten
Sama halnya dengan bansos provinsi, bansos kota/kabupaten hanya diberikan jika bantuan provinsi juga belum memenuhi.
9. Nasi Bungkus
Bantuan nasi bungkus diperuntukkan untuk mereka yang memang tidak terdaftar di bantuan-bantuan sebelumnya.
Hal tersebut terjadi lantaran mereka tidak mempunyai identitas diri, seperti KTP ataupun KK.
Sebagai contoh yaitu anak jalanan, gelandangan, pengemis dan lain-lain yang sejenis.
Bantuan nasi bungkus bisa disebut sebagai bantuan kemanusiaan. (TribunWow.com/Rilo/Elfan)