Virus Corona
Sebut Warga Hanya Basa-basi Taati Aturan PSBB, Ahli Soroti soal Puncak Corona: Waduh Mengerikan Juga
Ahli Kesehatan Masyarakat (Kesmas) UI, Hasbullah Thabrani menganggap pembatasan sosial berskala besar (PSBB) belum dilaksanakan maksimal.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
Lebih lanjut, ia bahkan menyinggung peluang adanya puncak baru wabah Virus Corona.
Menurut Hasbullah, hal itu bakal terjadi jika PSBB hanya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
"Kemudian kalau kita melakukan PSBB ini waktunya sangat singkat, kemudian bisa menurunkan kasusnya dengan jumlah yang menurun di satu daerah," ujar dia.
"Bukan tidak mungkin setelah satu dua bulan tumbuh kasus baru ada puncak baru."
Terkait hal itu, Hasbullah lantas menyoroti peluang kekhawatiran dunia soal peluang adanya kenaikan kasus Virus Corona di China.
Padahal, diketahui kini China justru sudah mengalami perbaikan setelah menjadi negara pertama yang dilanda wabah Virus Corona.
"Sekarang pun di dunia lagi waswas jangan-jangan di China ada kenaikan lagi," tukasnya.
• Anggap Warga Entengkan Corona, Ketua IDI Soroti Data Korban Covid-19: Saya Tidak Bilang Angin Surga
Simak video berikut ini dari menit awal:
Warga Entengkan Virus Corona
Pada kesempatan lain sebelumnya Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menilai banyak masyarakat yang belum serius menaati aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, menurut Daeng hal itu terbukti dari padatnya lalu lintas di tengah aturan PSBB.
Terkait hal itu, Daeng pun menyinggung soal minimnya tes yang dilakukan pemerintah terhadap warga yang diduga terkena Virus Corona.
Melalui tayangan Official iNews, Minggu (19/4/2020), Daeng mulanya mengimbau masyarakat tak menganggap enteng soal wabah Virus Corona.
• UPDATE Virus Corona di Asia Tenggara Hari Ini Senin 20 April, Angka Kematian di Indonesia Tertinggi
Daeng mengungkapkan, padatnya lalu lintas menunjukkan masyarakat yang tak peduli pada PSBB.
"Sebenarnya masyarakat tidak boleh menganggap enteng penyakit ini," jelas Daeng.
"Ini PSBB diterapkan tapi kelihatannya masyarakat tidak terlalu perhatian, jalan-jalan masih penuh kemudian transportasi umum, kereta, busway itu masih berjubel."