Virus Corona
Pulang ke Aceh, 35 Perantau dari Malaysia Kelabui Petugas dengan Sewa Motor dan Lolos Pemeriksaan
Sebanyak 35 perantau asal Aceh Barat Daya (Abdya) yang mudik dari Malaysia melakukan kucing-kucingan dengan petugas.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
“Petugas posko curiga setelah melihat jumlah penumpang sangat terbatas. Dari tujuh mobil rental itu, hanya ada sekitar 12 penumpang,” ujarnya.
Sopir rental tersebut awalnya mengaku kalau penumpang yang dibawa itu baru pulang dari Medan menuju Abdya.
Namun setelah ditanya lebih jauh, baru sopir mengaku kalau mobil rental tersebut disewa khusus warga yang baru pulang Malaysia melalui Tanjung Balai, Sumut.
• Viral Tukang Becak Dipukuli Satpam, Keluarga Korban: Mau Kencing setelah Balik Diteriaki Maling
“Warga perantau itu mendarat dengan boat di Tanjung Balai, Medan setelah berlayar dari sejumlah titik di Malaysia. Kemudian mereka pulang ke Abdya melalui darat,” paparnya.
Ironisnya, warga Abdya perantauan Malaysia itu juga meminta sopir rental untuk berbohong dalam pemeriksaan di perjalanan dengan menyembunyikan riwayat perjalanan mereka.
“Habis bagimana Pak, kami mencari uang,” ungkap seorang sopir mobil rental ketika diperiksa petugas Posko Pantau Covid-19 Lembah Sabil, Minggu pagi.
Para sopir mobil rental itu juga mengaku bahwa sebagian besar penumpang turun di Labuhan Haji, Aceh Selatan. Pemudik dari Malaysia ini sengaja transit di Labuhan Haji untuk ganti kendaraan dengan naik sepeda motor (sepmor).
Mereka sukses melewati lokasi pemeriksaan di Posko Pantau Covid-19 Lembah Sabil karena dianggap petugas hanya warga yang biasa lalu lalang.
“Informasi kita peroleh, pengendara sepmor mengambil ongkos Rp 100 ribu per penumpang untuk diantar sampai melewati Posko Pemantauan Covid-19 Lembah Sabil. Sampai di Manggeng, warga yang baru pulang dari Malaysia itu kembali bergabung naik mobil rental yang disewa sejak perjalanan dari Tanjung Balai,” ungkap Amiruddin.
Ia menyebutkan, dari 7 unit mobil rental itu, ada sekitar 35 penumpang yang pulang dari Malaysia.
Tapi, yang dapat bisa diperiksa suhu tubuh dan dicatat riwayat perjalanannya hanya sekitar 12 orang saja.
“Sekitar 23 penumpang lainnya lolos dari pemeriksaan setelah berhasil mengelabui petugas dengan cara turun di Labuhan Haji, kemudian naik sepmor sampai melewati posko pemantauan Covid-19,” urainya.
“Mereka yang lolos dari pemeriksaan Minggu pagi itu, diketahui berasal dari beberapa desa Kecamatan Babahrot, Kuala Batee, dan Blangpidie,” imbuh dia.
Atas peristiwa ini, Amiruddin segera melapor kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya guna menyurati Dinas Perhubungan setempat.
“Isi surat agar Kadis Perhubungan segera berkoordinasi dengan petugas loket angkutan umum supaya para sopir tidak menyembunyikan atau berbohong riwayat perjalanan penumpangnya,” tandasnya.