Breaking News:

Virus Corona

Kata-kata Terakhir Pasien Covid-19 di New York Diungkap sang Perawat: Siapa yang akan Membayarnya?

Seorang perawat mengungkapkan kata-kata terakhir yang memilukan dari satu korban meninggal Covid-19.

Editor: Ananda Putri Octaviani
AFP/ANDREAS SOLARO
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis 

TRIBUNWOW.COM - Seorang perawat mengungkapkan kata-kata terakhir yang memilukan dari satu korban meninggal Covid-19.

Perawat anestesi bernama Derrick Smith yang telah terdaftar dan bersertifikat mengatakan, pandemi Virus Corona telah membawanya ke kenyataan yang benar-benar berbeda, "jauh lebih menakutkan".

Smith, yang sebagian besar merawat pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di New York City, menuturkan kata-kata terakhir seorang pasien pria yang sekarat dan hendak dipasangi ventilator.

5 PDP Virus Corona di Merangin Tak Terurus, Hanya Diberi Satu Kali Makan Sehari Selama Isolasi

"Siapa yang akan membayarnya?" tanya pasien itu di sela-sela kesulitan bernapas.

"Itu adalah kata-kata terakhir yang tidak akan pernah aku lupakan," kata Smith saat diwawancarai CNN.

"(Pasien ini) dalam kesulitan pernapasan yang parah, sulit bicara, tapi perhatian utamanya adalah siapa yang bisa membayar untuk prosedur yang akan memperpanjang hidupnya."

"Tetapi secara statistik ia tidak memiliki kemungkinan yang baik untuk bertahan hidup," ungkap Smith.

Mengetahui pasien itu kemungkinan besar tidak akan pulih setelah diintubasi, Smith dan rekan-rekannya memanggil istri pria tersebut untuk memberinya kesempatan yang mungkin akan menjadi ucapan selamat tinggal.

Kebanyakan pasien Covid-19 akan meninggal setelah dipasangi ventilator, dengan tingkat kematian mencapai hingga 80 persen pada pasien Virus Corona yang diintubasi, kata Smith.

Meski Smith tidak tahu apakah pasiennya bisa selamat, ia mengatakan itu "sangat tidak mungkin."

Arya Sinulingga Blak-blakan Bongkar Praktik Mafia Alat Kesehatan: Corona Membuka Mata Kita

Smith menyebut insiden tersebut "sejauh ini hal terburuk" yang telah dia saksikan dalam 12 tahun bekerja di unit perawatan kritis dan anestesi.

"Aku sangat sedih, dan jujur, sedikit ngeri. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki kegagalan besar ketika seseorang mengkhawatirkan keuangannya di saat ia sedang berhadapan dengan masalah yang jauh lebih besar yang berkaitan dengan hidup atau mati."

Tetap jadi kekhawatiran

Smith tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan pasiennya, dan ia mengalihkan pembicaraan agar pria itu berbicara dengan pasangannya untuk terakhir kalinya.

Terlepas dari keadaan yang memilukan, menurut Smith pertanyaan itu tetap menjadi kekhawatiran.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19PasienNew YorkPerawat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved