Virus Corona
Dampak Virus Corona, Satu Keluarga di Banten Kelaparan: Dua Hari Tidak Makan, Belum Ada Bantuan
Mengahrukan, pasangan Khalid dan Yuli, keluarga di Provinsi Banten yang telah dua hari menahan lapar akibat terdampak pandemi Virus Corona.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Dampak pandemi Virus Corona kini kian nyata dirasakan oleh masyarakat luas.
Khususnya masyarakat menengah ke bawah yang setiap harinya mengandalkan penghasilan harian.
Seperti yang terjadi pada satu keluarga di Banten yang mengaku kelaparan akibat terdampak Virus Corona.

• Dibantu TNI dan Polri, Gugus Tugas NTT Berhasil Temukan 2 Sopir yang Bawa 7 Mahasiswa Positif Corona
Mereka adalah pasangan Kholid dan Yuli yang menjalani hari-hari menyedihkan selama status KLB Provinsi Banten.
Yuli tak kuasa menahan tangisnya saat dikunjungi wartawan dan ditanya keadaannya.
Sambil menangis tersedu-sedu menggendong anaknya, Yuli mengaku telah dua hari menahan lapar karena tidak ada penghasilan.
"Sudah berapa hari nggak makan?" tanya wartawan Kompas TV, Senin (20/4/2020).
"Dua hari om. Cuma diam aja, sampai saya sedih, abah nyuruh sabar ya ma sambil dielus-elus," kata Yuli yang tak tahan membendung air mata.
Yuli dan Khalid sebelumnya sempat mengajukan diri sebagai penerima bantuan saat Corona, namun ditolak.
Pasalnya, diirinya dianggap masih menerima gaji dari dinas.
"Belum ada, saya udah ngajuin, kalau yang masih dapat gaji mah enggak dikasih tambahnya, enggak di-acc (diterima) katanya," ungkap Yuli.
• Kriminolog Soroti Kejanggalan Syarat Kemenkumham Bebaskan Napi: Semua Bisa Terjangkit Corona
• 9 Kelompok Bantuan Dampak Corona, Ridwan Kamil: Tak Boleh Ada yang Kelaparan di Jawa Barat
Yuli mengaku, dirinya hanya seorang pegawai lepas yang dibayar per hari.
Dalam satu hari, Yuli hanya mendapatkan upah sebesar 25 ribu rupiah.
Untuk mengganjal lapar, keluarga tersebut biasanya hanya mengganjalnya dengan air putih.
"Jadi per hari dibayarnya. Kalau misalkan masuk 25 ribu, kalau sakit enggak dikasih. Kemarin aja mertua meninggal enggak masuk dipotong," ujar Yuli.