Breaking News:

Virus Corona

Tawa Dokter Relawan saat Ditanya soal Putus Asa Lawan Corona: Belum, Cuman Saya Deg-degan

Dokter Debryna mengakui tidak putus asa dalam menangani pasien Corona, namun di sisi lain dirinya memiliki kekhawatiran soal keadaan di luar RS.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
youtube metrotvnews
Dokter Debryna mengakui tidak putus asa dalam menangani pasien Corona, namun di sisi lain dirinya memiliki kekhawatiran soal keadaan di luar RS, Sabtu (18/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Dokter relawan Rumah Sakit darurat Wisma Atlet Debryna Dewi menjelaskan bagaimana semangatnya kini menghadapi pandemi Virus Corona (covid-19) yang masih jumlah pasiennya masih terus bertambah.

Debryna mengatakan dirinya masih bersemangat untuk mengobati para pasien Covid-19, namun di sisi lain ia khawatir bagaimana masyarakat di luar rumah sakit mengikuti imbauan dari pemerintah.

Pada acara PRIME TALK, Sabtu (18/4/2020), awalnya presenter acara Rory Asyari menanyakan perasaan dokter Debryna yang terus-terusan menghadapi bertambahnya jumlah pasien Covid-19.

Dokter relawan Rumah Sakit darurat Wisma Atlet Debryna Dewi menceritakan mengapa wabah Corona menjadi berbeda dibanding bencana-bencana lainnya, Sabtu (18/4/2020).
Dokter relawan Rumah Sakit darurat Wisma Atlet Debryna Dewi menceritakan mengapa wabah Corona menjadi berbeda dibanding bencana-bencana lainnya, Sabtu (18/4/2020). (youtube metrotvnews)

 

Miris, Perawat Pasien Corona Ceritakan Stigma Negatif Warga: Kalau Anak Saya Keluar yang Lain Masuk

"Dok pernah merasa desperate enggak, putus asa ketika melihat ini kok enggak habis-habis, kapan selesainya, kok pasien nambah terus," tanya Rory.

Sembari tersenyum Debryna menjawab dirinya belum patah semangat dalam menangani pasien Covid-19.

"Syukurnya sih belum, semoga enggak sampai tahap itu," kata Debryna.

Meskipun tidak putus asa, Debryna justru khawatir soal keberadaan di luar rumah sakit.

Ia takut masyrakat tidak menuruti anjuran pemerintah soal physical distancing.

"Cuman saya deg-deg kan, saya deg-deg kan, apakah di luar sana sudah mematuhi social distancing atau belum," kata Debryna.

"Karena saya belum melihat keadaan di luar bagaimana."

Debryna bercerita berdasarkan informasi yang ia dapat, keadaan di luar masih ramai.

"Dan kalau cuman sekadar melihat dari apa yang dishare di chat, di sosial media, itu kayaknya kok orang-orang masih pada berkeliaran ya," papar Debryna sambil tertawa, dan menunjukkan kekhawatirannya.

"Saya jadi deg-deg kan, kayaknya masih ramai-ramai saja," lanjutnya.

Perawat Pasien Corona Akui Sulit Kontrol Emosi: Saat Video Call sama Anak, Mereka Lagi Lucu-lucunya

Ini Sebuah Panggilan

Debryna lalu bercerita bagaimana kesiapannya setiap ingin berangkat kerja.

Meskipun menghadapi langsung potensi tertular Covid-19, Debryna mengakui tidak terlalu merasa takut.

"Jujur sebenarnya saya enggak terlalu ada pikiran untuk cemas, atau ragu, karena menurut saya, dan saya rasa relawan medis akan merasakan hal yang sama," jelasnya.

Sebagai tenaga medis, Debryna merasa sudah merupakan keharusan bagi dirinya untuk terjun langsung menangani pasien.

"Ini memang saatnya tenaga medis lebih terlibat, lebih turun tangan, dan lebih ke zona merah," kata Debryna.

"Jadi saya rasa kami sudah merasa ini sebuah panggilan."

"Ini suatu pandemi, kita harus membantu satu sama lain," tandasnya.

Terkahir Debryna memberikan pesan kepada masyarakat agar tetap beraktivitas dari rumah.

"Saya enggak akan bosan-bosannya mengulangi ini, please di rumah saja, please lakukan social distancing, turuti apa yang pemerintah, dan semua peneliti medis sarankan untuk di rumah saja, dan jaga higenis, dan tetap social distancing," paparnya.

Wanita yang juga menjadi bagian dari dokter tim SAR Indonesia itu bercerita bahwa dirinya ingin bisa menenangkan ketakutan masyarakat dengan mengumumkan obat yang ampuh.

Namun hingga saat ini memang hanya melalui physical distancing angka Covid-19 bisa diturunkan.

"Satu-satunya cara untuk menurunkan kurva adalah social distancing, jadi please di rumah saja," pungkasnya.

Serukan Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi: Obat Corona Belum Ada, Temukan Solusi Lokal

Lihat videonya mulai menit ke-2.40:

 

Jokowi: Obat Corona Belum Ada, Temukan Solusi Lokal

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus bergotong royong melawan pandemi Virus Corona.

Seruan tersebut Jokowi sampaikan melalui pesan yang diunggah di kanal YouTube Sekertariat Presiden, Sabu (18/4/2020).

Pada kesempatan menyapa masyarakatnya tersebut, Presiden Jokowi tak jengah menggaungkan seruan pada masyarakat untuk selalu disiplin dalam mencegah penularan Virus Corona.

Presiden Joko Widodo menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus bergotong royong melawan pandemi Virus Corona.
Presiden Joko Widodo menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus bergotong royong melawan pandemi Virus Corona. (kanal YouTube Sekertariat Negara)

 

Orang nomor satu di Indonesia itu tak menampik dan dengan tegas mengakui bahwa wabah yang tengah melanda negeri ini memang belum ada obatnya.

Akan tetapi penyebarannya masih bisa dicegah apabila masyarakat tetap disiplin untuk menghindari kerumunan dan terus menjaga jarak.

"Saat ini obat ampuh untuk melawan Virus Corona Belum ada, tapi penyebaran Corona dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat," ujar Presiden Jokowi.

"Mulai dari disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan ini harus dilakukan secara bersama-sama dan terus menurus."

Lebih lanjut, Jokowi tidak lupa menyampaikan agar masyarakat tetap bekerja, belajar dan beribadah di rumah saja.

Tampak optimis, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyinggung masyarakatnya yang masih peduli antar sesama.

Jokowi mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan sifat gotong-royong dan peduli anatar sesama.

Hal itu tidak lain adalah agar perekonomian tetap bergerak di tengah kondisi yang sedang krisis seperti saat ini.

Menurutnya sangat perlu untuk memamerkan gerakan-gerakan saling membantu agar masyarakat yang lain juga turut melakukan aksi serupa dan memastikan bangsa ini masih ada harapan.

 Jokowi Minta Buka-bukaan Data Virus Corona, Pakar Singgung Tingginya Angka Perokok di Indonesia

"Saya juga melihat kepedulian warga yang tumbuh di tengah kesulitan ini, tidak saja peduli mengatasi pandemi Corona, namun juga kepedulian agar roda ekonomi masyarakat agar tetap bergerak dan berputar."

"Kegotongroyongan harus terus kita gaungkan, kepedulian warga juga terjadi di bidang ekonomi, banyak yang membantu tetangganya dengan membeli produk yang dijualnya."

"Gerakan-gerakan saling bantu harus diangkat, dimunculkan ke permukaan, bukan untuk disombongkan tapi untuk menjaga harapan," tegas Jokowi.

Menurutnya gerakan-gerakan gotong-royong tersebut bisa menjadi penegas sifat dan kebesaran bangsa.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak menjadi individualis dalam kondisi seperti ini.

Menurutnya solidaritas dan gotong royong merupakan solusi lokal di tengah bangsa yang didera berbagai krisis seperti saat ini.

"Aksi-aksi solidaritas ini adalah penegas sifat dan kebesaran bangsa Indonesia yakni bangsa gotong royong, bangsa pejuang, yang selalu menemukan kekuatan dan solusi lokal di tengah berbagai krisis."

"Kita tunjukkan bahwa dalam kondisi di rumah saja, kita tidak menjadi semakin individualis," tegasnya.

 Jokowi Minta Data Virus Corona Dibuka Seluas-luasnya, Istana: Kita Harus Akui Ada Keterbatasan

Simak videonya mulai dari awal:

(TribunWow.com/Anung/Rilo)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Dokter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved