Breaking News:

Terkini Nasional

Ngaku Prihatin, Sandiaga Uno Minta Stafsus Milenial Dimaafkan: Pasti Nawaitunya, Niatnya Baik

Sandiaga Uno meyakini para stafsus milenial Presiden Jokowi memiliki niat yang baik namun cara penyampaiannya tidak pas.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
youtube kompastv
Sandiaga Uno meyakini para stafsus milenial Presiden Jokowi memiliki niat yang baik namun cara penyampaiannya tidak pas, Minggu (19/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, menanggapi soal kisruh yang melibatkan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya apa yang dilakukan oleh Stafsus tersebut memiliki niat baik untuk membantu masyarakat.

Tak ingin masalah menjadi panjang, Sandiaga meminta semua pihak memaafkan kesalahan yang telah dibuat oleh Stafsus tersebut.

Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Gracia Billy Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Maruf. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Gracia Billy Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Maruf. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris (Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Curiga Ruang Guru Aji Mumpung, Refly Harun Minta Belva Mundur dari Stafsus: Tak Perlu Tanya Presiden

Dikutip dari keterangan persnya pada Minggu (19/4/2020), awalnya Sandiaga mengaku prihatin melihat adanya konflik tersebut.

"Tentunya sangat prihatin terhadap polemik ini, karena di saat-saat dimana pemerintah pusat, dan daerah harus terus meningkatkan kepercayaan publik," jelasnya.

Sandiaga menyayangkan kisruh justru terjadi saat Indonesia sedang dilanda pandemi Virus Corona (Covid-19).

"Berkaitan terutama dengan penanganan Covid-19, sebagaimana kita bisa menghambat, dan memutus mata rantai Covid-19," kata Sandiaga.

"Di saat banyak juga anggota masyarakat yang terdampak secara kesehatan, maupun juga ekonominya."

Sandiaga lalu menyoroti peran para Stafus milenial.

Menurutnya mereka memiliki peran bagus dalam memberikan dampak positif terhadap masyarakat, namun harus disertai dengan tata cara pemerintahan yang baik atau good governance.

"Teman-teman, sahabat-sahabat saya, stafsus milenial ini bisa menjadi suatu agen perubahan," ucap Sandiaga Uno.

"Memberikan contoh yang baik bagaimana sebagai pejabat publik juga menjunjung tinggi good governance, menjunjung tinggi akuntabilitas, transparansi, fairness."

"Dan juga bagaimana menghindari benturan maupun potensi benturan, dan konflik kepentingan," papar Sandiaga.

Sandiaga meyakini apa yang dilakukan oleh para stafsus memiliki niat baik untuk membantu masyarakat.

"Pasti nawaitunya, niatnya baik, namun dalam keadaan seperti sekarang kita harus memastikan standar yang harus kita terapkan kepada pejabat publik itu."

"Yang harus berhadapan dengan begitu banyak update, dan perkembangan Covid-19 ini, kepercayaan publik dijaga dengan trust level yang tinggi," ujarnya.

Pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu lanjut menyoroti prestasi para Stafsus milenial.

"Saya juga melihat stafsus milennial ini adalah tokoh-tokoh yang hebat, di usia muda bisa memiliki kemampuan kewirausahaan, menciptakan unicorn-unicorn, atau perusahaan-perusahaan digital yang sukses," ujar Sandiaga.

Berkaca dari sisi-sisi positif tersebut, Sandiaga meminta semua pihak bisa memaafkan kesalahan yang dibuat oleh para Stafsus milenial.

"Ini sebetulnya bisa menjadi satu inspiransi, tentunya jangan saling menyalahkan, kita beri kesempatan," kata Sandiaga.

"Masyarakat kita ini diberi suatu penjelasan yang transparan, dan langkah-langkah memitigasi benturan-benturan tersebut."

"Dan saya yakin apalagi kalau diiringi permintaan maaf, insyaallah polemik ini bisa kita sudahi," sambungnya.

Sandiaga ingin agar semua pihak kembali berfokus pada penanganan Covid-19.

"Mari kita pusatkan lagi perhatian kita pada penanganan Covid-19," ucapnya.

"Kalau kita bisa menyelematkan sisi kemanusiannya, Insyaallah sisi ekonominya juga bisa kita perbaiki, dan Indonesia kembali bangkit," imbuh Sandiaga.

Refly Harun Tertawa Bahas Stafsus Jokowi yang Ngaku Selevel Menteri dan Pejabat AS, Lihat Reaksinya

Stafsus Milenial Surati Camat

Sebelumnya diberitakan, Andi Taufan Garuda Putra yang merupakan bagian dari Stafsus Milenial menjadi perhatian publik lantaran keberadaan surat atas nama dirinya dengan kop Sekretariat Kabinet.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/4/2020), surat tersebut ditujukan kepada camat di seluruh Indonesia.

Dalam surat tersebut, Andi memperkenalkan dirinya kepada semua camat di Indonesia selaku Staf Khusus Presiden.

Surat Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan yang viral
Surat Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan yang viral (Twitter @na_dirs)

Staf Khusus Milenial Presiden Adamas Belva Devara: Saya Siap Mundur dari Stafsus saat Ini Juga

Pada surat tersebut, Andi menuliskan permohonan agar para camat mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) dalam rangka melawan wabah Covid-19 yang dilakukan oleh PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

Seperti yang diketahui Amartha adalah perusahaan yang dimiliki oleh Andi.

Tindakan Andi lantas mendapat kecaman dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, hingga pengamat politik.

Aksinya tersebut dituding sebagai langkah yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan atau conflict of interest.

Atas beredarnya surat tersebut, Andi kini telah meminta maaf.

"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," kata Andi melalui keterangan tertulis, Selasa (14/4/2020).

Ia menjelaskan surat tersebut hanyalah sebuah pemberitahuan.

"Perlu saya sampaikan bahwa surat tersebut bersifat pemberitahuan dukungan kepada Program Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi," lanjutnya.

"Saya akan terus membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19," papar Andi.

"Bekerja sama dan bergotong royong dengan seluruh masyarakat, baik pemerintah, swasta, lembaga, dan organisasi masyarakat lainnya untuk menanggulangi Covid-19 dengan cepat."

"Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apa pun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya," sambung Andi.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)

Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Ngaku Prihatin, Sandiaga Uno Minta Stafsus Milenial Dimaafkan: Pasti Nawaitunya, Niatnya Baik

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sandiaga UnoStaf Khusus MilenialBelva DevaraAndi Taufan Garuda Putra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved