Breaking News:

Terkini Nasional

Kata Sandiaga Uno soal Stafsus Milenial Jokowi: Saya Yakin Niatnya Mungkin Baik, tapi Ada Standarnya

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno turut menanggapi Staf Khusus Milenial Presiden dalam penanganan penularan Covid-19.

Channel YouTube Talk Show TV One
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno. 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menilai baik niat Staf Khusus Milenial Presiden dalam membantu pemerintah menangani penularan Covid-19.

Namun ia mengingatkan masyarakat menaruh kepercayaan tinggi kepada mereka.

Dengan demikian, para staf khusus harus memastikan setiap tindakan bebas dari konflik kepentingan.

Refly Harun Tertawa Bahas Stafsus Jokowi yang Ngaku Selevel Menteri dan Pejabat AS, Lihat Reaksinya

Hal itu disampaikan Sandiaga menanggapi Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi), Andi Taufan Garuda Putra.

Andi Taufan diduga melibatkan perusahaan pribadinya, PT Amartha Mikro Fintek, dalam program yang mengatasnamakan kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transportasi.

"Saya yakin niatnya itu mungkin baik. Dan staf-staf milenial ini adalah para pengusaha-pengusaha yang sukses di bidangnya, start up, dan memiliki kinerja yang luar biasa membangun unicorn-nya," kata Sandi melalui keterangan persnya, Minggu (19/4/2020).

"Tapi memang ada standar yang sangat-sangat tinggi yang diperlukan sebagai pejabat publik. Kita harus memastikan bahwa tidak ada potensi benturan kepentingan dan informasi itu disampaikan secara transparan, akuntabel, responsible, dan independen," kata Sandi lagi.

Curiga Ruang Guru Aji Mumpung, Refly Harun Minta Belva Mundur dari Stafsus: Tak Perlu Tanya Presiden

Ia mengatakan di masa krisis seperti ini pemerintah membutuhkan dukungan penuh serta kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.

Karenanya, ia meminta semua pejabat publik tidak memperkeruh situasi dan berupaya menjaga kepercayaan publik agar setiap kebijakan yang diambil mendapat dukungan sehingga tereksekusi dengan baik.

"Mari kita sama-sama menjaga trust level yang tinggi kepada kebijakan pemerintah dan kita juga sama-sama saling mengoreksi," papar Sandi

"Tidak perlu terlalu saling menjatuhkan. Kita lalui fase ini dengan tentunya jika perlu permohonan maaf dan memastikan untuk ke depan tidak dilakukan hal yang serupa dengan ada langkah-langkah mitigasi," lanjut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini. 

Budi Arie Komentari soal Kisruh Stafsus Milenial Jokowi

Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden, Andi Taufan Garuda Putra menjadi sorotan seusai surati camat di seluruh Indonesia menggunakan kop Sekretariat Kabinet.

Dilansir TribunWow.com, terkait hal itu Wakil Menteri (Wamen) Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Budi Arie Setiadi pun angkat bicara.

Menurut Budi Arie, berbagai kritikan yang muncul terhadap kejadian itu wajar terjadi.

Ia bahkan menganjurkan semua pejabat untuk tak memiliki usaha sampingan yang bisa menyebabkan konflik, seperti yang dialami Stafsus Milenial Jokowi.

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Budi Arie Setiadi  dalam tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (16/4/2020).
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Budi Arie Setiadi dalam tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (16/4/2020). (YouTube KompasTV)

Kabar Baik, Sepekan PSBB, Jumlah Pasien Sembuh di DKI Jakarta Bertambah Banyak, Lihat Updatenya

Promo Alfamart dan Indomaret Bulan April, Diskon untuk Cemilan, Susu, hingga Produk Kecantikan

Namun ucapan Budi Arie itu berkali-kali dipotong oleh Presenter Rosiana Silalahi.

Melalui tayangan 'Rosi' dalam kanal YouTube Kompas TV, Kamis (16/4/2020), mulanya Rosi menanyakan pendapat Budi Arie soal penggunaakn kop Sekretariat Negara oleh Stafsus Jokowi.

Rosi pun menanyakan soal peluang pemerintah menjalin kerja sama dengan perusahaan milik satu di antara Stafsus Milenial Jokowi, PT Amartha.

"Yang ingin saya katakan adalah ketika surat menyurat itu sudah sesuai dengan birokrasi, misalnya surat menyurat saja kepada Kemendes lalu Kemendes yang akan menyurati camat?," tanya Rosi.

"Jika proses birokrasi sudah ditempuh, apakah secara substansi menunjuk Amartha sebagai mitra pemerintah juga Anda benarkan?"

Budi Arie mengaku, hingga kini pemerintah belum memiliki rencana bekerja sama dengan PT Amartha.

Namun, ucapan Budi Arie itu langsung disela oleh Rosi.

Jadwal dan Materi Live Streaming TVRI Belajar dari Rumah bagi Siswa SMA/SMK, Mulai Pukul 10.00 WIB

"Begini, hingga saat ini kami tidak punya komitmen kerja sama apapun dengan Amartha," ujar Budi.

"Persis, itu sudah Anda katakan di Kompas. Yang ingin saya tanyakan lebih lanjut adalah apakah jika proses birokrasi sudah ditempuh sesuai dengan jalannya, apakah Kemendes bisa bermitra dengan Amartha?," sahut Rosi.

Menurut Budi, Kemendes selalu ingin bekerja sama dengan banyak perusahaan demi memajukan pedesaan.

Namun, ucapan itu kembali dipertanyakan oleh Rosi.

"Begini, prinsip kami Kementerian Desa ini kan bekerja sama dengan sebanyak mungkin pihak karena kemajuan Indonesia, kemajuan desa itu harus kerja sama dengan banyak pihak," jawab Budi.

"Termasuk perusahaan milik Staf Khusus Milenial Presiden?," tanya Rosi.

Terkait hal itu, Budi tak memungkiri jika kejadian itu tak selayaknya terjadi.

Ia bahkan berharap semua pejabat tak melakoni dunia bisnis.

"Memang saya memahami kritikan publik tentang fenomena ini karena bagaimanapun nanti memang bisa menimbulkan persepsi ada abuse of power," jelasnya.

"Begini, secara etik memang tidak dimungkinkan atau boleh kami katakan bahwa sebaiknya pejabat publik jangan bermisnis. Apalagi yang menimbulkan conflict of interest.

Simak video berikut ini menit ke-6.18:

Stafsus Milenial Jokowi Minta Maaf

Diketahui, sebelumnya Andi Taufan Garuda Putra meminta maaf terkait keberadaan surat atas nama dirinya dengan kop Sekretariat Kabinet dan ditujukan kepada camat di seluruh Indonesia.

Surat itu merupakan permohonan agar para camat mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) demi melawan wabah virus corona ( Covid-19) yang dilakukan oleh perusahaan pribadi Andi, yakni PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," kata Andi melalui keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Andi menjelaskan, aktivitas perusahaan pribadinya dalam memerangi Virus Corona di tingkat desa itu merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Surat Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan yang viral
Surat Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan yang viral (Twitter @na_dirs)

"Perlu saya sampaikan bahwa surat tersebut bersifat pemberitahuan dukungan kepada Program Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi," lanjut dia.

Saat mengirim surat tersebut kepada semua camat di Indonesia, Andi Taufan bermaksud untuk bergerak cepat membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19 di desa.

Menurut dia, hal itu dapat dilakukan melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinannya.

Dukungan tersebut murni atas dasar kemanusiaan dan menggunakan biaya Amartha serta donasi dari masyarakat yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.

Ia juga menegaskan bahwa dukungan yang diberikan itu dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD.

"Saya akan terus membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19. Bekerja sama dan bergotong royong dengan seluruh masyarakat, baik pemerintah, swasta, lembaga, dan organisasi masyarakat lainnya untuk menanggulangi Covid-19 dengan cepat," papar Andi Taufan.

"Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apa pun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya," lanjut dia. (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim, TribunWow.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sandiaga Uno: Niat Staf Khusus Milenial Pak Jokowi Baik, tetapi..."

Sumber: Kompas.com
Tags:
Sandiaga UnoJokowiAndi Taufan Garuda PutraCovid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved