Virus Corona
Akui Takut dan Paham Risiko Corona, Chairul Tak Gentar Jadi Cleaning Service RS: Sudah Kewajiban
Chairul Umam menceritakan bagaimana kesehariannya setelah pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Chairul bercerita dirinya tidak mendapatkan insentif tambahan di tengah risiko pekerjaannya yang meningkat tinggi, sebab harus menghadapi risiko tertular Covid-19.
"Untuk sekarang sih belum," ujarnya.
• Viral Curhatan Ketua RT Mengaku Difitnah Korupsi Bantuan Corona: Mereka Hanya Dengar Pidato Presiden
Mengenai stigma negatif, Chairul mengatakan sampai saat ini belum ada perundungan atau sikap tidak menyenangkan dari tetangga di sekitar tempatnya tinggal.
Di sisi lain, Chairul mengatakan orangtuanya selalu khawatir dengan kondisi kesehatannya.
"Biasa saja, paling orangtua saja yang agak bawel," ucap Chairul.
Chairul mengatakan dirinya mengerti betul risiko sakit tertular Covid-19, yang apabila semakin parah dapat mengakibatkan kematian.
Namun dirinya tetap terus bekerja.
"Tapi memang sudah kewajiban," tandasnya.
Lihat videonya mulai menit awal:
Cleaning Service Ajak Pasien Corona Bercanda
Petugas Kebersihan (Cleaning Service) RSPI Salianti Saroso, Peni Mulyani mengungkap pengalamannya bekerja di tengah-tengah para pasien yang menderita Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Peni Mulyani saat menjadi narasumber di acara Di Balik Wabah Corona yang tayang di tvOne pada Kamis (16/4/2020).
Peni menjelaskan bahwa dirinya bertugas membersihkan 11 ruangan di rumah sakit termasuk, kamar pasien dan kamar mayat.

• Curhat Dokter RS Kariadi Positif Corona soal Pasien Tak Jujur: Kami selama Ini Tidak di Garda Depan
Peni menjelaskan bahwa bukan kali ini dia bekerja mengenakan baju hazmat seperti tenaga medis lainnya.
Ia pernah mengenakan baju hazmat saat wabah Mers-Cov beberapa tahun lalu.