Breaking News:

Virus Corona

Tegal Jadi Kota Pertama di Jateng yang Terapkan PSBB, Ganjar Pranowo Minta Belajar dari DKI Jakarta

Kota tegal secara resmi sudah mendapatkan izin dari Kementrian Kesehatan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Youtube/Talk Show tvOne
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo minta Kota Tegal belajar dari penerapan PSBB di Jabodetabek. 

TRIBUNWOW.COM - Kota tegal secara resmi sudah mendapatkan izin dari Kementrian Kesehatan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, perizinan keputusan dari Menteri Kesehatan untuk PSBB Kota Tegal dikeluarkan pada Jumat (17/4/2020).

Kepastian tersebut juga disampaikan langsung oleh Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyno.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono (tengah), Deddy membicarakan terkait isolasi lokal yang ia lakukan di Tegal, Senin (30/3/2020)
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono (tengah), Deddy membicarakan terkait isolasi lokal yang ia lakukan di Tegal, Senin (30/3/2020) (Tribun Video/Radif)

Pemerintah Tertutup soal Dana Donasi untuk Virus Corona, Deputi KPK: Lembaga Pemerintah Agak Gagap

Menurut Dedy Yon, setelah mendapatkan lampu hijau dari Menteri Kesehatan, Kota Tegal rencananya akan mulai memberlakukan PSBB pada 23 April 2020 mendatang.

Dirinya menjelaskan bahwa PSBB di Kota Tegal akan diterapkan dalam dua tahap, yang berlangsung selama satu bulan.

"PSBB di Kota Tegal akan dilakukan dalam dua tahap mulai 23 April sampai 23 Mei. Satu tahap 14 hari berikut satu persiapan menjadi 15 hari. Nantinya dua tahap jadi selama 30 hari," ujar Dedy Yon.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada langkah cepat yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tegal.

Namun, Ganjar meminta kepada Pemkot Tegal untuk menyiapkan semuanya dengan baik.

Mulai dari aspek logistik, transportasi hingga jaring pengaman sosial harus disiapkan sejak awal.

Hal ini disampaikan Ganjar dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang di kanal Youtube Talk Show tvone, Jumat (17/4/2020).

"Kita meminta agar logistiknya disiapkan, sistem transportasinya disiapkan, jaring pengaman sosial dan ekonominya disiapkan, keamanannya disiapkan," kata Ganjar.

"Sehingga kalau itu bisa dilaksanakan, ya insyaallah akan lebih baik," jelasnya.

Pasien Tak Jujur Sebabkan 40 Tenaga Medis RS Kariadi Positif Corona, Ganjar: Ditanya Jawabnya Tidak

Ganjar juga meminta Pemkot Tegal untuk belajar dari penerapan PSBB di wilayah Jabodetabek yang sudah lebih dulu dilakukan.

Tidak hanya kepada Pemkot Tegal, melainkan juga untuk semua kabupaten/kota di Jawa Tengah jika ingin menerapakan PSBB.

"Maka semua kawan-kawan di kabupaten/kota saya minta ini adalah kesempatan untuk belajar dari Jabodetabek," pungkasnya.

Simak vidonya mulai menit ke-3.10

Ganjar Pranowo Minta Kejujuran Pasien: Enggak Usah Paranoid

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menanggapi terjadinya lonjakan positif Virus Corona (Covid-19) yang cukup besar terhadap tenaga medis di Rumah Sakit Kariadi di Semarang, Jateng.

Berdasarkan informasi yang ia peroleh, Ganjar mengatakan ada pasien yang tidak jujur ketika ditanyai oleh tenaga medis soal riwayat perjalanan mereka.

Melihat kejadian tersebut Ganjar meminta agar pasien bisa jujur kepada tenaga medis.

Suasana tim medis mengevakuasi seorang pasien di RSUP dr Kariadi pada saat simulasi penanganan wabah virus corona di Semarang. Kamis (30/1/2020). Terbaru, ilustrasi tenaga medis menangani pasien positif Corona di RS Kariadi Semarang.
Suasana tim medis mengevakuasi seorang pasien di RSUP dr Kariadi pada saat simulasi penanganan wabah virus corona di Semarang. Kamis (30/1/2020). Terbaru, ilustrasi tenaga medis menangani pasien positif Corona di RS Kariadi Semarang. (TRIBUN JATENG/VINA RIZKI ARIANI)

 

Jokowi Minta Buka-bukaan Data Virus Corona, Pakar Singgung Tingginya Angka Perokok di Indonesia

Dikutip dari acara KOMPAS SIANG, Jumat (17/4/2020), awalnya Ganjar bercerita bahwa ada dua pasien yang saat itu diperkirakan positif Covid-19, dan tidak mengaku.

"Itu ada dua kluster, satu lagi menangani Ibu melahirkan, yang satu lagi menangani operasi," kata Ganjar.

"Kedua-duanya diperkirakan positif, memang ada pertanyaan, ada riwayat yang ditanyakan, saya lupa pasien yang mana," lanjutnya.

Ganjar mengatakan ketika tenaga medis RS Kariadi menanyakan soal riwayat perjalanan, pasien yang bersangkutan tidak mengaku bahwa dirinya pernah berpergian ke wilayah-wilayah rawan Covid-19.

Merasa pasien aman dari paparan Covid-19, Ganjar mengatakan para tenaga medis tidak memakai APD lengkap yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

"Maka mereka mengerjakan seperti biasanya dokter," katanya.

"Terus kemudian tertular."

Ganjar lalu meminta agar masyarakat yang berobat bisa jujur tentang kondisi kesehatan, dan apa saja yang mereka lakukan.

"Maka kejujuran dari pasien menjadi penting, dan sekarang kita tidak bisa abai, siapapun yang datang ke rumah sakit pasti ada potensi-potensi Covid-19," ujarnya.

Satpam RS Kariadi Positif Corona Nekat Mudik dan Main Voli dengan Karang Taruna, 500 Warga Diisolasi

Atas kejadian itu, Ganjar langsung meminta manajemen RS Kariadi untuk melakukan evaluasi penanganan pasien demi meningkatkan keamanan mereka.

"Saya memang meminta kepada Rumah Sakit Kariadi untuk melakukan review SOP-SOP, dan penataan ruang-ruang yang harus diperbaiki di sana, atau mungkin melengkapi jika diperlukan semacam APD, dan sebagainya agar mereka lebih nyaman bekerja," papar Ganjar.

Ganjar kembali menekankan apabila pasien tidak jujur maka yang terkena imbasnya adalah para tenaga medis.

"Maka sekali lagi, kejujuran dari pasien menjadi penting," katanya.

"Enggak apa-apa kok jujur, enggak usah takut, enggak usah paranoid, tapi sampaikan saja apa yang ada."

"Karena kalau kita bohong itu akan bisa mempengaruhi si dokternya," imbuhnya.

Ganjar lalu menggambarkan dirinya berobat karena terkilir, meskipun hanya terkilir tidak ada yang tahu apakah dirinya terpapar oleh Covid-19 atau tidak, maka dari itu perlu kejujuran saat ditanyakan riwayat perjalanannya.

Dikutip dari Tribun-video.com, Jumat (17/4/2020), puluhan tenaga medis yang positif Covid-19 tersebut saat ini tengah menjalani proses isolasi di Hotel Kesambi Hijau.

Salah satu tenaga medis mengakui kondisi mereka dalam keadaan sehat meskipun telah positif Covid-19.

Ia mengatakan dirinya, dan rekan-rekannya telah divonis positif Covid-19 sejak Rabu (8/4/2020).

Dampak Corona, Sri Mulyani Prediksi Pengangguran Naik 5,2 Juta dan Penduduk Miskin Tambah 3,78 Juta

"Kami saat ini sedang mengisolasi diri di tempat yang disiapkan RS Kariadi bekerja sama dengan Pemprov. Keadaan kami baik-baik. Mohon doa agar sampai tes kami negatif, kami selalu sehat," kata salah seorang pria dalam video itu.

Mereka juga terus mengajak agar masyarakat selalu semangat melawan Covid-19.

"Ayo jaga diri masing-masing, tetap sehat, ceria, positive thinking, bersama hadapi Covid-19. Ini harus dihadapi bersama," kata dia.

"Kondisi kami baik, hampir tidak ada keluhan. Pesan kami mohon hati-hati bisa jadi kita tertular dari orang di sekitar yang tidak kita ketahui dan bisa jadi kita tidak punya gejala sama sekali, tetapi positif Covid-19 seperti kami. Kita semuanya tetap semangat," tutur pria tersebut.

Simak videonya mulai menit awal: 

(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)

Tags:
Virus CoronaTegalpembatasan sosial berskala besar (PSBB)Ganjar Pranowo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved