Virus Corona
Banyak Warga Surabaya 'Ngeyel' Nongkrong setelah 14 Hari, Khofifah: Harus Ada langkah Lebih Represif
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa setelah 14 hari penerapan physical distancing di Kota Surabaya justru kembali ke ramai.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa setelah 14 hari penerapan physical distancing di Kota Surabaya justru kembali ke ramai.
Khofifah mengatakan mereka merasa jenuh terus berada di rumah.
"Jadi sama mungkin di berbagai daerah juga menemukan hal yang sama."
"Mereka sudah merasa 14 hari tinggal di rumah, mereka sudah merasa baik-baik saja lalu mereka sudah ingin kembali nongkrong seperti semula," kata Khofifah dikutip dari channel YouTube metrotvnews pada Jumat (17/4/2020).
• Suami di-PHK, Dagangan Anjlok, Pedagang Bakso Menangis Cerita Hidup di Tengah Corona: Kok Kayak Gini
Karena sosiliasasi kurang ampuh, Khofifah mengatakan akan mengambil tindakan lebih tegas.
"Sebenarnya tidak ada habis-habisnya seluruh lini melakukan sosialisasi, imbauan sampai sekarang ini kita sudah mengimbau 'ah cuma diimbau begitu, artinya harus ada langkah yang lebih represif," ujarnya.
Ia menjelaskan, sebelumnya sejumlah titik di Surabaya sebenarnya sudah sempat sepi.
"Nah beberapa kafe itu sebenarnya tiga minggu yang lalu setelah ada maklumat dari Kapolri sudah dilakukan sebetulnya proses imbauan kemudian bahkan waktu itu Pak Pangdam, Kapolda, Sekdaprop sama-sama mendatangi kafe itu mengimbau untuk mereka bubar karena kita sudah harus menerapkan physical distancing gitu," ceritanya.
"Nah ternyata setelah 14 hari mereka kembali yang ini menurut kami agak mengkhawatirkan karena jalan sudah ramai kembali, kafe-kafe rame, pasar rame," imbuh Gubernur yang juga politisi PKB ini.
Khofifah menambahkan, ia ingin masyarakat memahami bahwa peningkatan kasus Covid-19 khususnya di Surabaya makin besar.
"Yang kita inginkan adalah mereka sama-sama bisa melihat bahwa penyebaran dari penyakit Covid-19 khususnya di Surabaya Raya itu artinya Sidoarjo dan Gresik penambahannya sudah sangat signifikan," imbaunya.
• Data Covid-19 Direvisi, Jumlah Korban Meninggal akibat Corona di Wuhan Naik 50 Persen Jadi 3.869
Lihat video sejak menit awal:
Apakah Surabaya akan Berlakukan PSBB?
Surabaya kini menjadi wilayah terbesar dengan jumlah pasien positif Virus Corona di Jawa Timur.
Namun, apakah Surabaya akan mengikuti DKI Jakarta untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Ya jadi sebetulnya 246 yang positif di Surabaya hari ini, 634 yang PDP, 1.658 yang ODP, ini Surabaya."