Virus Corona
Pusing Urusi Corona, Agus Pambagio Kritik Menhub yang Izinkan Ojol Bawa Penumpang: Cuma Akal-akalan
Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengkritik adanya beda pendapat soal izin bagi para ojek online (ojol) mengangkut penumpang.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengkritik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mengizinkan ojek online (ojol) membawa penumpang selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, kebijakan Kemenhub itu bertentangan dengan aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang justru melarang ojol membawa penumpang demi mencegah penularan Virus Corona.
Terkait hal itu, Agus Pambagio menilai perbedaan aturan itu hanyalah akal-akalan pemerintah yang menyebabkan kebingungan warga.

• Sedikit Terkekeh, Pengamat Sebut Kebijakan Publik PSBB di Jakarta Belum Efektif: Masih Sama Saja
• Sejumlah Perusahaan Masih Beroperasi saat PSBB, Ketum APINDO: Mungkin yang Sudah Memiliki Izin
Melalui tayangan YouTube Official iNews, Selasa (14/4/2020), Agus Pambagi bahkan mengkritik keras perbedaan sikap kedua lembaga negara tersebut.
"Ya ini ambigu dari pemerintah, enggak jelas," ujar Agus.
"Sekarang saya mau tanya, kita mengatur itu untuk mengurangi jumlah penderita Covid-19 atau untuk merusak ekonomi?"
Menurut Agus, warga tak punya urusan sama sekali dengan persoalan ekonomi.
Karena itu, jika ekonomi terganggu karena Virus Corona, hal itu disebutnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Saya katakan bahwa kita ini serius menangani soal Covid-19, soal ekonomi itu urusan pemerintah," ucapnya.
"Kan saya sudah ucapkan berkali-kali di media bahwa siapa yang terimbas di sektor informal, UMKM, itu harus didukung 100 persen oleh pemerintah."
• Kabar Gembira, Ahok Beri Cashback untuk Ojol yang Beli Produk Pertamina di Tengah Virus Corona
Lebih lanjut, ia menganggap aneh kebijakan Kementerian Perhubungan soal izin ojol mengangkut penumpang.
Agus menilai, hal itu tak selaras dengan tujuan bersama memberantas Virus Corona.
"Makannya dan hidupnya, sama seperti di negara lain," jelas Agus.
"Sekarang karena kita mau konsentrasi menghilangkan Virus Covid-19 itu, kalau sekarang diperbolehkan kan aneh."
Tak hanya itu, Agus bahkan secara gamblang menyebut kerancuan kebijakan itu hanyalah akal-akalan.