Breaking News:

Virus Corona

Jumlah Pemakaman dengan Protap Covid-19 Lebihi Data Kasus Positif, Anies: Fakta yang Tidak Terlihat

Peningkatan permintaan untuk pemulasaran dan pemakaman jenazah sesuai protokol tetap (protap) Covid-19 di Jakarta semakin meningkat.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
YouTube Indonesia Lawyers Club
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ungkap permintaan pemulasaran jenazah dengan protap Covid-19 meningkat, Selasa (14/4/2020). 

Anies menyatakan penerapan PSBB ini bertujuan untuk memutus rantai penularan Virus Corona di Jakarta.

"Intinya adalah pembatasan interaksi, virus ini menular dari orang ke orang, kalau interaksi antar orang itu terus berjalan, maka kita tidak bisa memutus mata rantainya," terang Anies.

"Pemutusan mata rantai ini yang harus kita kerjakan dengan cara mengurangi kegiatan yang (menyebabkan) orang berkumpul," sambungnya.

Sementara masih diberlakukan PSBB, Anies akan menghentikan sejumlah kegiatan yang dirasa berpotensi menularkan Virus Corona ke masyarakat.

"Seluruh kegiatan sosial, budaya, agama, banyak yang sifatnya mengumpulkan orang," ungkapnya.

Ganjar Pranowo Ungkap Alasan Jateng Belum Perlu Ajukan PSBB, Bandingkan Kasus Corona Provinsi Lain

Namun substansi dari kegiatan itu masih boleh dilaksanakan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

"Substansi kegiatannya jalan terus, misalnya nikah, jalan terus di KUA, di catatan sipil, tapi resepsinya ditunda dulu. Sama dengan khitan, boleh khitan nggak ada masalah, tapi perayaannya tunda dulu," kata Anies menjelaskan.

"Jadi substansinya adalah mengurangi interaksi antar warga yang punya potensi penularan," sambungnya.

Apabila ketentuan dalam PSBB ini dilaksanakan dengan tertib, Anies optimis akan berhasil menekan angka penyebaran Virus Corona di Jakarta.

"Bila itu kita kerjakan, disiplin, kosisten, insya Allah kita bisa mengendalikan virus ini," tandasnya.

Anies mengimbau agar segenap lapisan masyarakat mau bekerjasama karena pelaksanaan PSBB ini tidak bisa ditanggungkan seluruhnya pada pemerintah.

Anies menyebutkan bahwa pembatasan sosial yang dicanangkan Pemprov DKI ini juga harus selalu diterapkan oleh masyarakat baik di rumah, tempat kerja, maupun di lingkungan umum.

Ia menjelaskan langkah tersebut bukanlah program yang baru dibuat, namun telah terbukti efektif saat diterapkan saat wabah Flu Spanyol melanda dunia 100 tahun yang lalu.

"Ini bukan rumus yang baru dibuat di Jakarta, ini sudah dilakukan sejak 100 tahun yang lalu ketika terjadi wabah pandemi juga, Flu Spanyol," ucap Anies.

Kita bisa menyaksikan kota yang melakukan pembatasan secara serius, yang warganya disiplin, maka case fatality ratenya rendah," pungkasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-05:13:

(TribunWow.com/Via)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Anies BaswedanDKI Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved