Breaking News:

Virus Corona

Tak Hanya Lewat Batuk dan Bersin, Ahli Virus Jepang Sebut Corona Juga Bisa Menginfeksi Melalui Udara

Virus Corona atau Covid-19 ternyata juga bisa menginfeksi lewat udara (airborne) selain juga droplet lewat batuk atau bersin manusia.

ADEK BERRY/AFP
Masyarakat Indonesia yang dengan menggenakan masker wajah menyeberang jalan di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Virus Corona atau Covid-19 ternyata juga bisa menginfeksi lewat udara (airborne) selain juga droplet lewat batuk atau bersin manusia. 

TRIBUNWOW.COM - Virus Corona atau Covid-19 ternyata juga bisa menginfeksi lewat udara (airborne) selain juga droplet lewat batuk atau bersin manusia.

Hal tersebut seperti disampaikan ahli virus asal Jepang.

"Penelitian kita di laboratorium Covid-19 ini bisa menginfeksi kita lewat udara, di samping juga lewat droplet bersin atau batuk seseorang," kata Yoshihiro Kawaoka (55), anggota Kelompok Ahli tentang Pengendalian Infeksi Coronavirus Baru, yang berada langsung di bawah PM Jepang Shinzo Abe, Minggu (12/4/2020) malam dalam acara di MBS TV Jepang.

Driver Ojol Minta Maaf Provokasi terkait Corona: Kami Sadari Ojol Bukan Satu-satunya yang Menderita

Lebih menarik lagi Kawaoka juga mengatakan masa penularan Covid-19 ini bisa lebih dari setahun.

Sama seperti yang disampaikan peraih Nobel Kedokteran, Shinya Yamanaka (57) baru-baru ini.

"Kita belum ketahui isi terdalam gen Virus Corona ini tetapi kita sudah tahu bentuk gen virus tersebut yang ternyata berbeda-beda. Belum ada obatnya hingga kini apalagi vaksin akan makan waktu lama," kata dia.

Tempat tunggu hasil tes Covid-19 di Bandara Narita Jepang berdinding kertas kertas karton
Tempat tunggu hasil tes Covid-19 di Bandara Narita Jepang berdinding kertas kertas karton (Instagram/kazuki01282000)

Meskipun demikian, obat yang meringankan penderita sudah bisa dibuat segera sehingga kita bisa tenang untuk sementara waktu.

Penelitian Kawaoka khususnya dilakukan menggunakan hewan hamster mirip dengan yang dialami manusia apabila terinfeksi Corona dan Kawaoka sudah mendapatkan satu titik terang dari penelitiannya tersebut.

"Kelihatan sekali perkembangan virus dalam tubuh Hamster cepat sekali seperti gas dan pola seperti itu mirip dengan yang terjadi kepada manusia. Dengan karakter demikian virus ini dapat diantisipasi sementara dan obat bisa dibuat sementara, untuk menenangkan manusia," jelasnya.

Meskipun demikian vaksin akan akan waktu lama dan oleh karena itu penularan Virus Corona ini kemungkinan bisa sampai tahun depan lagi.

4 Jenis Pelanggaran yang akan Ditindak Polisi Selama PSBB, Termasuk Berkendara Tanpa Pakai Masker

"Ada kemungkinan akan lama bisa sampai tahun mendatang kemungkinan penularan ini," ujarnya.

Meskipun demikian satu hal yang diyakininya adalah agar masyarakat mengikuti instruksi pemerintah.

"Kalau kita semua kuat menghadapinya, mau bersabar, mau merumahkan diri sementara, tidak ke luar rumah, maka kita bisa menghadapi virus dengan lebih baik mengurangi penularan yang terjadi," kata dia.

Sekitar 130 bus raksasa Hato menganggur di pool akibat dampak penyebaran virus Corona, tidak ada kegiatan pengantaran pelayanan bus pariwisata di Jepang.
Sekitar 130 bus raksasa Hato menganggur di pool akibat dampak penyebaran virus Corona, tidak ada kegiatan pengantaran pelayanan bus pariwisata di Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Saat ini diakuinya sedang mencari pola (patern) gerakan dari virus tersebut.

"Kalau patern gerakannya itu sudah diketahui dan bisa ditetapkan, maka kita bisa segera membuat vaksin dengan cepat dan baik untuk mengantisipasinya," ujarnya.

Pola penularan penyakit menular biasanya sama dari dulu sampai sekarang.

"Namun untuk virus yang satu ini, Corona, memang agak lain sendiri, mesti kita cari kepastian pola geraknya dan hal ini tidaklah mudah," tambahnya.

Stafsus Ungkap Kondisi Menhub Budi Karya Sumadi: Belum Ada Kepastian Negatif Corona atau Tidak

Kawaoka dalam menjelaskan Virus Corona tampak merasa agak aneh akan keberadaan virus baru ini.

Bukan virus alamiah tetapi buatan rekayasa ahli manusia.

"Gen nya telah bisa kita bentuk berupa gambar 3 dimensi ketahuan bentuknya. Namun isi dalam gen itulah mesti terus kita gali lebih lanjut. Itu yang penting," ujar dia.

Kawaoka juga mengakui karakter Virus Corona belum bisa diketahui apakah hanya bertahan di musim dingin dan semi saja, karena Jepang belum melawati musim panas.

Daerah karantina Bandara Haneda Jepang.
Daerah karantina Bandara Haneda Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Virus CoronaJepangBatukbersin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved