Virus Corona
Muhadjir Effendy Ibaratkan Jokowi Berperang Lawan Corona Pakai Tombak yang 3 Sisinya Punya Peranan
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy megibaratkan Jokowi sedang berperang melawan Virus Corona pakai tombak.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy megibaratkan Presiden Jokowi sedang berperang melawan pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Muhadjir mulanya menyinggung soal keputusan Jokowi yang menyatakan Virus Corona sebagai bencana nasional.
Semua provinsi di Indonesia bisa dikatakan sudah terdampak Virus Corona, setelah yang terakhir ada Gorontalo.

• Apresiasi 3 Hari PSBB Jakarta, Anies Baswedan Beri Catatan di Hari Keempat: Pergerakan Lebih Tinggi
Selain menyatakan sebagai bencana nasional, Jokowi juga telah lebih dulu menyatakan Indonesia dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Atas kondisi seperti itulah, Jokowi bersama jajarannya harus mengambil berbagai kebijakan yang tepat untuk mengatasi Virus Corona di Tanah Air.
"Ada dua yang sudah dinyatakan oleh Bapak Presiden, yaitu pertama tentang bencana nasional non alam, yang kedua sebetulnya beliau juga sudah menyatakan Indonesia di dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat," ujar Muhadjir.
"Dari dua dasar inilah kemudian memperkuat berbagai macam kebijakan yang sekarang dilakukan," imbuhnya.
Maka dari itu, Muhadjir mengibaratkan sosok presiden atau pemerintah itu sedang berperang dan hanya memakai senjata tombak.
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tombak tersebut memiliki tiga sisi yang mempunyai peranan tersendiri yang cukup besar.
Para tenaga medis yang mempunyai peranan paling besar dalam menangani Virus Corona menempati sisi tengah tombak.
Mereka dinilai bereran untuk menjadi penyeimbang.
• Anies Baswedan Sebut Penegakan PSBB secara Maksimal Tunggu Sinkronisasi dengan Wilayah Bodetabek
Sedangkan kedua sisi ujung merupakan jaring pengaman sosial dan aspek perekonomian.
Dua aspek tersebut akan mendukung penanganan Virus Corona.
"Ada tiga ujung tombak langkah kebijakan strategis Bapak Presiden," kata Muhadjir.
"Tombak bagian tengah itu adalah penguatan di sektor kesehatan untuk melawan Corona, kemudian satu ujung tombak adalah jaring pengaman sosial, kemudian sisi satunya lagi adalah untuk ekonomi survival, jadi untuk meningkatkan daya hidup ekonomi," jelasnya.
"Tiga ujung tombak inilah yang menjadi andalan kita untuk menghadapi wabah ini," tutupnya.
Simak videonya:
Ancaman Krisis Pangan, Jokowi Minta Mendagri Ingatkan Kepala Daerah
Pandemi Virus Corona memiliki dampak yang begitu besar untuk kehidupan dunia.
Tidak hanya menyangkut kesehatan, melainkan juga berdampak pada perekonomian, hingga ancaman ketersediaan bahan pangan.
Maka dari itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada Menteri Dalam Negeri untuk menyikapi ancaman tersebut.

• Minta Tes VCR Virus Corona Diperluas, Jokowi Targetkan 10 Ribu/Hari dan Apresiasi Langkah Kemen BUMN
• Bingung soal Sanksi PSBB, Bupati Bogor Ade Yasin Sindir Jakarta: Itu Kan Sanksi Karantina Kesehatan
Dilansir TribunWow.com, Jokowi meminta Mendagri untuk mengingatkan kepada setiap kepala daerah supaya bisa mengantisipasi kemungkinan buruk berupa krisis pangan tersebut.
Jokowi mengaku sudah mendapatkan peringatan dari induk pangan dunia (FAO).
Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka yang ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (13/4/2020).
"Dan juga ini peringatan dari FAO agar betul-betul kita perhatikan, kita garis bawahi mengenai peringatan bahwa pandemi Covid-19 ini bisa berdampak pada kelangkaan pangan dunia atau krisis pangan dunia," ujar Jokowi.
"Saya ingatkan untuk Menteri Dalam Negeri agar mengingatkan gubernur, bupati, walikota untuk menjaga ketersediaan bahan-bahan pokok," ujar Jokowi.
Jokowi berharap setiap pemerintah daerah bisa memperkirakan ketersediaan bahan pangan selama beberapa bulan ke depan.
Terlebih dalam waktu dekat akan memasuki bulan Ramdan yang tentunya membutuhkan banyak stok bahan pangan.
• Contohkan Warga Cimahi, Jokowi Ingatkan Pentingnya Gotong Royong dalam Penanganan Virus Corona
Orang nomor satu di Indonesia itu berharap kelangkaan bahan pangan bisa teratasi.
Dengan begitu harga pangan di pasaran bisa tetap terkontrol dan tidak melambung tinggi.
"Membuat perkiraan-perkiraan ke depan, sehingga kita bisa memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan pokok dan harga yang masih terjangkau," minta Jokowi.
"Ini betul-betul harus kita pastikan, sehingga tidak menganggu produksi rantai pasok maupun distribusi dari bahan-bahan pangan yang ada," tegasnya.
Simak videonya mulai menit ke-3.42
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)