Virus Corona
Jokowi Perintah Menteri Tegur Daerah soal APBD untuk Corona: Belum Ada Feeling di Situasi Tak Normal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan untuk menegur beberapa daerah terkait penanganan Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan untuk menegur beberapa daerah terkait penanganan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi meminta teguran tersebut dilakukan lantaran ada beberapa daerah yang belum menganggarkan APBD-nya untuk penanganan Virus Corona.
Sebelumnya, Jokowi telah meminta kepada setiap pemerintah daerah untuk memangkas belanja daerah yang tidak perlu supaya dialihkan untuk penangan Covid-19.

• Muhadjir Effendy Ibaratkan Jokowi Berperang Lawan Corona Pakai Tombak yang 3 Sisinya Punya Peranan
Maka dari itu, Jokowi berharap, pemerintah daerah bisa segera menyesuaikan dan melaporkan APBD-nya kepada pemerintah pusat.
Menurut Jokowi, masih ada beberapa daerah yang anggaran daerahnya masih digunakan untuk bisnis seperti biasanya.
"Saya melihat setelah saya cermati, saya mencatat, masih ada beberapa daerah yang APBD-nya business as usual," ujar Jokowi.
"Ini saya minta Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan agar mereka ditegur," sambungnya.
Jokowi kemudian menjelaskan setidaknya ada 103 daerah yang belum menganggarkan jaring pengaman sosial, 140 daerah belum menganggarkan dampak ekonomi dan 34 daerah belum menyampaikan data anggaran penanganan Virus Corona.
"Ada 103 daerah yang belum menganggarkan jaring pengaman sosial. Ada 140 daerah yang belum menganggarkan penanganan dampak ekonomi," jelas Jokowi.
"Dan bahkan ada 34 daerah yang belum menyampaikan data anggaran untuk penanganan Covid-19."
• Karni Ilyas Setuju dengan Jokowi: Kita Enggak Bisa seperti Singapura, China hingga Amerika Serikat
Melihat hal itu, Jokowi menilai banyak daerah-daerah yang masih belum bergerak di tengah situasi memprihatinkan seperti ini.
Padahal seperti yang diketahui, wabah Virus Corona sudah menjadi bencana nasional non alam dan sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Oleh karennya, Jokowi juga mengajak pemerintah daerah untuk bisa bersinergi bersama pemerintah pusat dalam menangani Virus Corona.
"Artinya ada di antara kita yang masih belum memiliki respons dan belum ada feelling dalam situasi yang tidak normal ini," kata Jokowi.
"Sekali lagi saya minta Mendagri dan Bu Menteri Keuangan membuat pedoman bagi daerah-daerah untuk melakukan realokasi dan refokusing anggaran dan kegiatan-kegiatan yang ada," tegasnya.
"Sehingga pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki satu visi memiliki prioritas yang sama untuk bersama-sama mengatasi penyebaran Covid-19," pungkasnya.
Simak videonya dari menit awal:
Lawan Corona, Jokowi Diibaratkan Pakai Tombak yang 3 Sisinya Punya Peran
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy megibaratkan Presiden Jokowi sedang berperang melawan pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Muhadjir mulanya menyinggung soal keputusan Jokowi yang menyatakan Virus Corona sebagai bencana nasional.
Semua provinsi di Indonesia bisa dikatakan sudah terdampak Virus Corona, setelah yang terakhir ada Gorontalo.

• Apresiasi 3 Hari PSBB Jakarta, Anies Baswedan Beri Catatan di Hari Keempat: Pergerakan Lebih Tinggi
Selain menyatakan sebagai bencana nasional, Jokowi juga telah lebih dulu menyatakan Indonesia dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Atas kondisi seperti itulah, Jokowi bersama jajarannya harus mengambil berbagai kebijakan yang tepat untuk mengatasi Virus Corona di Tanah Air.
"Ada dua yang sudah dinyatakan oleh Bapak Presiden, yaitu pertama tentang bencana nasional non alam, yang kedua sebetulnya beliau juga sudah menyatakan Indonesia di dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat," ujar Muhadjir.
"Dari dua dasar inilah kemudian memperkuat berbagai macam kebijakan yang sekarang dilakukan," imbuhnya.
Maka dari itu, Muhadjir mengibaratkan sosok presiden atau pemerintah itu sedang berperang dan hanya memakai senjata tombak.
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tombak tersebut memiliki tiga sisi yang mempunyai peranan tersendiri yang cukup besar.
Para tenaga medis yang mempunyai peranan paling besar dalam menangani Virus Corona menempati sisi tengah tombak.
Mereka dinilai bereran untuk menjadi penyeimbang.
• Anies Baswedan Sebut Penegakan PSBB secara Maksimal Tunggu Sinkronisasi dengan Wilayah Bodetabek
Sedangkan kedua sisi ujung merupakan jaring pengaman sosial dan aspek perekonomian.
Dua aspek tersebut akan mendukung penanganan Virus Corona.
"Ada tiga ujung tombak langkah kebijakan strategis Bapak Presiden," kata Muhadjir.
"Tombak bagian tengah itu adalah penguatan di sektor kesehatan untuk melawan Corona, kemudian satu ujung tombak adalah jaring pengaman sosial, kemudian sisi satunya lagi adalah untuk ekonomi survival, jadi untuk meningkatkan daya hidup ekonomi," jelasnya.
"Tiga ujung tombak inilah yang menjadi andalan kita untuk menghadapi wabah ini," tutupnya.
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)