Breaking News:

Virus Corona

Kronologi Perawat Ditampar Calon Pasien karena Diminta Pakai Masker: Dia Merasa Sudah Bayar BPJS

Perawat yang ditampar oleh seorang laki-laki di Klinik Pratam Dwi Puspita kronologi kejadian.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
YouTube Talk Show tvOne
Perawat Klinik Prarama Dwi Puspitasari, Hidayatul Munawaroh dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (13/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Perawat yang ditampar oleh seorang laki-laki di Klinik Pratam Dwi Puspita kronologi kejadian.

Hal itu diungkapkan oleh perawat bernama Hidayatul Munawaroh tersebut melalui sambungan telepon di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tv One Senin (13/4/2020).

Hidayatul mengatakan bahwa dirinya bekerja sebagai perawat khususnya di bagian menerima tamu.

Ancaman Krisis Pangan di Tengah Pandemi Virus Corona, Jokowi Minta Mendagri Ingatkan Kepala Daerah

"Itu pas saya jaga pagi di klinik, itu klinik bukan rumah sakit ya, jadi saya di klinik, di tamu dari jam delapan sampe jam 12," kata Hidayatul.

Lalu, pria tersebut datang hendak memeriksakan anaknya.

Lantaran pria tersebut tidak mengenakan masker, Hidayatul lantas memperingati sang calon pasien.

Pasalnya, dokter tak akan memeriksa jika para pasiennya tidak mengenakan masker.

"Waktu itu jam sembilan ada pasien mau periksakan anaknya setelah itu dia enggak pakai masker."

"Kemudian saya mengingatkan harus paker masker,karena dokter enggak mau memeriksa kalau enggak pakai masker," ujarnya.

Namun, pria tersebut justru marah-marah kepadanya.

Ia mengatakan tak percaya dengan Virus Corona, mengancam hingga menampar Hidayatul.

Pengajuan PSBB di Palangkaraya dan Dua Wilayah Lain Ditolak Pemerintah, Ini yang Jadi Alasannya

"Terus dianya langsung marah-marah katanya enggak percaya tentang Corona gitu."

"Terus kemudian dia menampar kepala saya, habis itu marah-marah sambil mengancam, kemudian dia enggak jadi periksa," cerita Hidayatul.

Pada kesempatan itu, Hidayatul menceritakan bahwa pria tersebut meremehkan Virus Corona.

"Ya Corona itu apa? Corona itu Virus Jepang ditakutin gitu," ujar Hidayatul menirukan kata-kata pria tersebut.

Pria itu disebut oleh Hidayatul marah karena merasa sudah membayar BPJS.

"Ya memeriksain anaknya yang lagi sakit batuk pilek katanya, terus habis itu enggak terima karena dia sudah merasa membayar BPJS," ungkap dia.

Frustasi saat Isolasi Diri? Berikut Teknik Pernapasan yang Benar agar Tak Panik Hadapi Corona

Padahal mengenakan masker merupakan bagian dari imbauan untuk menghindari Virus Corona.

"Terus dia panik marah-marah gitu, tapi kan kita harus memang menggunakan masker sesuai imbauan pemerintah di tulis di depan juga ada tapi tetep enggak terima, marah-marah," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-1:45:

PPNI Ungkap Perawat seperti Disia-siakan

Selain masalah penamparan tersebut, kisah perawat tak dihargai oleh warga juga terjadi di Ungaran, Jawa Tengah pada Kamis (9/4/2020).

Kisah itu terkait penolakan jenazah perawat yang positif Virus Corona yang terjadi di daerah TPU Sewakul, Ungaran, Semarang.

Akibatnya, Ketua DPW PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Jawa Tengah, Edy Wuryanto merasa profesi perawat tidak dihargai. 

Hal itu disampaikan Edy Wuryanto di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tv One, Sabtu (11/4/2020).

 FAO Tegaskan Tak Pernah Keluarkan Data soal Dampak Virus Corona

Edi menceritakan bahwa awalnya perawat tersebut memang tidak akan dimakamkan di TPU Sewakul.

Namun karena permintaan keluarga dan keputusan Pemerintah Daerah maka rencananya pemakaman akan dilaksanakan di TPU Sewakul.

Karena ada penolakan dari warga setempat maka pemakaman sempat tertahan lama.

"Setelah dinyatakan meninggal rencana pemakaman memang di Susukan, tapi kemudian berubah di Sewakul."

"Perubahan tempat di Sewakul yang inilah kemudian ada respons penolakan dari warga yang akhirnya tertahan agak lama," ujar Edy.

Karena warga tetap tak mau menerima, akhirnya jenazah perawat tersebut dimakaman di TPU keluarga Dokter Kariadi Semarang.

"Kemudian RSUP Kariadi memutuskan dimakamkan di tempat pemakaman Keluarga Dokter Kariadi Semarang, ini pahlawan nasional yang namanya diabadikan menjadi nama Rumah Sakit Kariadi Semarang," sambungnya.

 Dekat Anak Krakatau, Warga Bandar Lampung Ngaku Tak Dengar Suara Dentuman Misterius yang Viral

Lalu, ia kembali menjelaskan bahwa jenazah sempat akan dimakamkan di TPU Sewakul karena permintaan keluarga dan keputusan Pemerintah Daerah.

"Ya permintaan keluarga di situ dan pihak Pemerintah Daerah juga menyetujui lalu disiapkan," ujarnya.

Menurut informasi yang didapatnya, warga takut mendengar suara bising rombongan mobil saat pemakaman akan dilakukan.

"Lalu warga menolak karena katanya pada saat pemakaman itu ada banyak mobil, ada ambulan, ada mobil pengantar juga, dua mobil pemadaman kebakaran yang katanya bising lalu menimbulkan ketakutan."

"Ketika ada respons dari pihak warga yang kemudian akhirnya menolak, ini yang kita sayangkan," cerita Edy.

Akibat kejadian tersebut, Edy mengaku sangat kecewa.

Apalagi tenaga medis termasuk perawat merupakan garda terdepan dalam penanganan Virus Corona.

 Pasien Positif Corona yang Berbohong saat Pemeriksaan Awal Sempat Dirawat di Bangsal Umum Sepekan

"Karena kita tahu teman-teman perawat ini kan sedang berjuang hidup mati ingin menyelamatkan masyarakat yang terkena Virus Corona."

"Mereka ini dalam suasana pekerjaan yang penuh dengan kecemasan tinggi, dia harus menyelematkan orang lain, dia harus menyelamatkan dirinya sendiri di saat APD kita yang memang sangat terbatas," ungkapnya.

Sehingga ia merasa maklum jika masalah ini viral di media sosial.

"Ini memukul mental semua perawat Indonesia yang akhirnya muncul respons berlebihan di media sosial," lanjutnya.

Menurutnya, penolakan tersebut membuat para perawat disia-siakan.

"Inilah respons spontan kami dari perawat karena seharusnya kami dihargai, diberi semangat sedang membutuhkan pengakuan dari masyarakat yang dilayani, yang justru diterima penolakan yang menghinakan dan kami merasa disia-siakan," kata Edy.

 Pada Ganjar Pranowo, Ibu Hamil Muda Duga Terjangkit Corona karena Uang Kembalian dari Tukang Sayur

Lihat videonya mulai menit ke-2:13:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaCovid-19MaskerPerawatBPJS Kesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved