Virus Corona
Driver Ojol Minta Maaf Provokasi terkait Corona: Kami Sadari Ojol Bukan Satu-satunya yang Menderita
Pengemudi ojol meminta maaf atas video viral yang sempat beredar terkait protes kepada pemerintah atas kesulitan mencari nafkah di tengah Corona
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Setelah sempat viral sebuah video pengemudi Ojek Online (Ojol) yang memprotes kepada pemerintah terkait kondisi Indonesia di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Kini beberapa pengemudi Ojol yang terlibat dalam video tersebut menyampaikan permohonan maaf mereka atas pernyataan yang bernada provokasi, dan dapat memicu kerusuhan.
Permohonan maaf mereka disampaikan setelah polisi berhasil mengamankan oknum yang ada di video tersebut.

• Fakta Polisi yang Viral karena Ludahi Pengendara Mobil di Medan, Kapolres Langsung Minta Maaf
Dikutip dari YouTube Kompastv, Senin (13/4/2020), seorang pengemudi Ojol bernama Lutfi Pramudia Iskandar mengatakan menyesal telah melakukan aksi tersebut.
"Pada kesempatan siang hari ini, ingin menyampaikan permintaan maaf kami yang sebesar-besarnya, disertai penyesalan dari kami terkait video yang terlanjur kami share pada tanggal 7 April 2020, di Bekasi kemarin," kata Lutfi.
Ia lalu menjelaskan dirinya sadar apa yang ia lakukan adalah hal yang salah karena dapat memicu kerusuhan.
"Kami sadari kami telah keliru, dan menganggap video yang telah kami sebar ini melampaui batas berlebihan, dan memancing pro dan kontra, memancing kericuhan," ujar Lutfi.
"Sementara kita juga sedang menghadapi pandemi Virus Corona," lanjutnya.
Lutfi lalu mengatakan ia menyadari bahwa yang terkena dampak dari wabah Covid-19 bukan hanya Ojol, namun juga sektor-sektor lain.
Ia juga menyampaikan fakta bahwa Ojol telah mendapat banyak bantuan selama wabah Covid-19 berlangsung.
"Kami sadari driver Ojol Indonesia ini bukan pula satu-satunya yang menderita karena pandemi tersebut, dan driver Ojol Indonesia ini juga telah menerima bantuan dari berbagai pihak," paparnya.
Terakhir, Lutfi menyampaikan pesan kepada rekan-rekannya sesama Ojol agar bersifat kooperatif bersama pemerintah dalam melawan penyebaran Covid-19.
"Kami mengimbau kepada rekan-rekan kami dimanapun berada agar kita semua mensupport pemerintah dalam pencegahan Virus Corona ini melalui program Pembatasan Sosial Berskala Besar," pungkasnya.
Pada video permintaan maaf tersebut, tampak mereka sedang berada di kantor Polda Metro Jaya, tepatnya di ruang Unit II Subdit Umum Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras).
Total terdapat lima orang yang hadir dalam permintaan maaf tersebut, namun hanya Lutfi yang bersuara.
Sebelumnya diberitakan, sempat viral sebuah video pengemudi Ojek Online (Ojol) melakukan protes terhadap pemerintah sempat menjadi viral di media sosial.
Video tersebut menampilkan beberapa pengemudi Ojol sedang berkumpul di sebuah tempat di luar ruangan, lengkap dengan atribut Ojol yang mereka gunakan.
Di antara beberapa pengemudi Ojol tersebut, terdapat satu orang pria mengenakan jaket Ojol, menyampaikan protesnya ke pemerintah atas kondisi Jakarta yang kini tengah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dikutip dari Kompas.com, Senin (13/4/2020), protes yang disuarakan oleh pria tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang kontroversial, dan cenderung bernada provokasi yang dapat memicu kerusuhan.

• Ini Alasan Kemenhub Izinkan Ojol Angkut Penumpang, Beda Aturan dengan Anies Baswedan
Setelah sempat viral, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kini pria yang berorasi di dalam video tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian.
"Sudah ditangkap," kata Yusri saat dikonfirmasi.
Pada video tersebut hanya terdapat satu orang yang berorasi, dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan provokatif.
Namun Yusri belum menjelaskan berapa orang yang diamankan oleh polisi, atas kejadian tersebut.
Berikut ini adalah protes yang disuarakan oleh pengemudi Ojol tersebut.
Pertama, ia meminta perhatian dari politisi, dan partai politik atas kejelasan nasib mereka.
"Saya menegaskan kembali kepada pemerintah pusat beserta jajarannya, para politisi partai, petinggi partai beserta jajarannya, ke mana hati nurani kalian," kata salah satu pengemudi ojol dalam video yang sempat viral di media sosial.
"Saat ini kami bagian dari bangsa Indonesia menderita atas dampak wabah Covid-19," lanjutnya.
Kemudian ia mengeluhkan bagaimana kondisi dirinya, dan rekan-rekan Ojol yang tengah kesusahan akibat kondisi Covid-19.
Namun nada keluhan yang disampaikan oleh pria tersebut bernada provokatif, dan cenderung mengancam bahwa keadaan sulit, mampu mendorong seseorang berlaku brutal.
"Ingat, lapar bisa membuat orang menjadi beringas, lapar bisa mematikan pikiran, membutakan mata hati," ucap pengemudi Ojol itu.
Selanjutnya, seruan provokatif semakin nampak dari pernyataan pengemudi Ojol tersebut.
Ia mengatakan apabila keadaan sulit tak kunjung terselesaikan, akan ada kemungkinan dirinya, dan rekan-rekan Ojol yang lain akan berlaku brutal.
"Kalian tidak punya mata hati, tidak punya perhatian, jangan salahkan kami jika tidak punya akal sehat dan nurani," lanjutnya.
Pernyataan pria tersebut langsung disambut tepuk tangan yang meriah oleh para pengemudi Ojol yang juga berada di tempat tersebut.
• Viral Ratusan Driver Ojol Hentikan Truk Pembawa Sembako di Surabaya, Ini Kronologi Kejadiannya
Beda Aturan Ojol Anies Vs Luhut
Penangkapan driver Ojol tersebut kini juga tengah menjadi polemik.
Perbedaan peraturan terjadi antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Plt Menteri Perhubungan Luhut Binsar Panjaitan.
Di satu sisi Anies telah mengeluarkan larangan bagi Ojol untuk mengangkut penumpang pada Peraturan Gubernur Nomor 33 tahun 2020.
Sedangkan di sisi lain, Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 justru memperbolehkan Ojol untuk mengangkut penumpang selama PSBB berlangsung.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, saat ini pihak kepolisian sedang berkoordinasi agar tidak terjadi kebingungan terhadap aparat kepolisian untuk menegakkan hukum.
"Kita akan diskusikan ini dengan Dinas Pehubungan sehingga nanti ada kesesuaian langkah dengan instansi terkait, khususnya untuk pemberlakuan di DKI Jakarta," tuturnya.
• Bermula Cekcok Sewa Ojek, Bentrok TNI Vs Polri di Papua Tewaskan 3 Anggota Polisi
Simak videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)