Breaking News:

Virus Corona

Achmad Yurianto: Makin Banyak Virus Corona yang Masuk ke Dalam Tubuh, Semakin Berat Gejala Fisiknya

Achmad Yurianto menjelaskan, makin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh seseorang, kian berat gejala-gejala fisik yang timbul.

Youtube/KompasTV
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang tayang di Youtube KompasTV, Minggu (12/4/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto terus mengingatkan pentingnya tetap berada di rumah selama pandemi Virus Corona.

Sebab, kata Yuri, orang yang bepergian keluar rumah sangat rentan terinfeksi Covid-19 yang disebabkan Virus Corona.

Ia menjelaskan, makin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh seseorang, kian berat gejala-gejala fisik yang timbul.

"Secara klinis, gambaran viral load, jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap keluhan klinisnya. Makin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh, maka makin berat gejala fisik yang muncul," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4/2020).

Sembuh dari Corona, Bima Arya Ungkap Pengalamannya Dirawat di RS: Kalau Malam, Mualnya Makin Hebat

Dia mengatakan, Virus Corona mampu berkembang biak dan bermutasi di dalam tubuh manusia.

Yuri menyebutkan paparan berulang dari pembawa (carrier) Virus Corona meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.

"Sifat Virus Corona mampu berkembang biak dengan cara mereplika diri sendiri dan seringkali bermutasi. Karena itu, ini sangat rentan apabila orang yang tidak patuh untuk tetap tinggal di rumah, terpapar berulang-ulang oleh pembawa virus lain," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri menegaskan bahwa pembatasan fisik (physical distancing) merupakan kewajiban yang harus dilakukan seluruh masyarakat.

Stafsus Ungkap Kondisi Menhub Budi Karya Sumadi: Belum Ada Kepastian Negatif Corona atau Tidak

Terutama di daerah-daerah yang telah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ia mengingatkan bahwa tiap orang memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga kesehatan.

"Maka mutlak harus kita batasi aktivitas sosial, mobilitas sosial, agar risiko menularkan atau tertular bisa kita tekan maksimal," ucapnya.

"Hanya satu yang bisa kita lakukan, mari gotong royong, tenggang rasa, dan saling melindungi dengan cara mematuhi ketentuan yang telah dibuat pemerintah daerah dalam melaksanakan PSBB," tegas Yuri.

Hingga Senin (13/4/2020) siang, pemerintah mengonfirmasi penambahan 316 pasien Covid-19 baru.

Yuri menyebutkan, saat ini total pasien Covid-19 di Indonesia yaitu 4.557 orang.

Alami Lonjakan Kasus Pasien Positif Virus Corona, Singapura Laporkan Tujuh Klaster Penularan Baru

Selanjutnya, kasus kematian bertambah 26.

Maka, total pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 399 orang.

Sementara itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dikonfirmasi bertambah 21 orang.

Dengan demikian, total pasien sembuh sebanyak 380 orang.

Mereka dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani dua kali pemeriksaan. 

8 gejala yang dialami pasien Covid-19

Dilansir Kompas.com, di tengah wabah pandemi Covid-19 yang sedang melanda negeri ini, banyak di antara masyarakat yang mulai curiga terhadap keluhan yang tiba-tiba dirasakan tubuhnya.

Lantas, apa saja gejala atau keluhan yang memang butuh dicurigai sebagai pertanda terinfeksi Virus Corona, SARS-CoV-2 penyebab Covid-19?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, beberapa gejala yang perlu diwaspadai akibat terinfeksi Virus Corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 adal menurut menyebut setidaknya waspadalah saat Anda mengalami demam, batuk dan sesak napas.

Kronologi Anggota DPRD Sumbar yang Hampir Tabrak Perwira TNI, Mengaku Hanya Sedikit Minum Wine

Namun perlu diketahui, setiap ornag yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 tidak selalu menunjukkan demam, batuk, dan sesak napas.

Ada gejala lain yang mungkin tidak disadari, ada juga yang tidak menunjukkan gejala.

Berikut 8 gejala yang dialami pasien Covid-19.

1. Demam tinggi

Menurut Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Erlina Burhan SpP(K) MSc PhD, sejak awal wabah Covid-19 ini melanda Wuhan, China gejala yang paling umum dan banyak dialami mencapai 98 persen oleh pasiennya adalah demam tinggi di atas 38,5 derajat Celsius.

Meskipun virus tersebut sudah mengalami mutasi, pada sebagian orang rentan perlu mewaspadai diri dan curigalah jika sudah mengalami demam tinggi bahkan hanya mencapai suhu tubuh 37,8 derajat Celsius.

Gejala Baru Virus Corona Dilaporkan Terjadi di Rumah Sakit di Amerika Serikat

2. Batuk dan pilek

Batuk yang dimaksudkan dalam kategori kemungkinan terinfeksi virus SARS-CoV-2 adalah batuk yang terlampau sering dalam sejam.

Umumnya batuk kering dan terjadi terus-menerus, secara lebih dari tiga kali 24 jam.

3. Berkurang indera penciuman

Dalam diskusi online bertajuk "Covid-19 Tantangan dan Alternatif Solusi Berbasis Bukti", Erlina mengatakan, berkurangnya fungsi indera penciuman bisa menjadi gejala Covid-19.

Dia mencontohkan, jika biasanya dapat mengenali jenis masakan yang sedang dimasak di dapaur dari kejauhan, orang yang terinfeksi Covid-19 mungkin sulit melakukannya.

Contoh lain, bila ada aroma kuat di sekitar kita, orang lain bisa menciumnya tapi kita tidak, ini bisa jadi tanda bahwa ada gangguan fungsi pernapasan.

Gejala dan Ciri-ciri Virus Corona, Batuk Kering hingga Muncul Semburat Kebiruan di Bibir

4. Berkurang indera pengecap

Gangguan fungsi pernapasan tidak hanya terlihat dari berkurangnya indera penciuman.

Erlina menyebutkan bahwa berkurangnya indera pengecap pada lidah juga harus dicurigai sebagai ada gangguan fungsi tubuh Anda, yang bisa jadi akibat infeksi Covid-19.

Perhatikan diri Anda sendiri, jika merasa tidak dapat atau berkurang kemampuan memilah rasa makanan yang Anda makan dan tidak hanya sesekali saja, ini patut dicurigai sebagai infeksi Covid-19.

Berkurangnya indera penciuman dan pengecap ini juga disebutkan oleh ahli Inggris sebagai gejala potensial yang bisa muncul tanpa adanya gejala lainnya.

Gejala dan Ciri-ciri Paling Umum Orang yang Terinfeksi Virus Corona, Demam hingga Batuk Kering

5. Sesak napas

Sesak napas menjadi salah satu gejala yang serius. Umumnya pasien Covid-19 dalam kasus yang serius, akan mengalami pneumonia. Di mana kondisi paru-paru pasien dipenuhi dengan nanah dan cairan.

Inilah yang dapat menyebabkan pasien dengan Covid-19 serius akan mengalami sesak napas yang intens dan batuk yang menyakitkan.

6. Sakit tenggorokan

Persoalan sakit tenggorokan, umumnya bisa dirasakan oleh siapa saja dan kapan saja.

Ahli gizi, Dr dr Tan Shot Yen MHum, menyebutkan jika Anda mengalami sakit tenggorokan hanya di pagi hari, bisa jadi keluhan itu hanyalah sesaat saja.

Hal itu bisa terjadi, saat selama Anda tidur dan terlalu banyak menghirup udara tanpa disadari dan membuat tenggorokan Anda kering di pagi hari.

Namun, jika Anda mengalami keluhan tenggorokan kering yang terus-menerus selama beberapa hari, Anda juga perlu mewaspadai ini.

Ciri-ciri dan Gejala Orang yang Terinfeksi Virus Corona, Lihat Perbedaan dengan Flu Biasa

7. Mata merah

Kondisi terbaru yang ditemukan oleh para ilmuwan di China terdapat pada gejala pasien Covid-19 adalah conjunctivitis.

Conjunctivitis adalah inflamasi atau infeksi yang terdapat pada membran transparan (conjunctiva) pada mata.

Ketika conjunctivitis terjadi, pembuluh darah terinflamasi sehingga menimbulkan kondisi mata merah.

Dari 38 pasien positif Covid-19, sebanyak 12 pasien mengalami conjunctivitis.

Pada dua pasien, Virus Corona terdeteksi pada cairan mata dan hidung.

Ilmuwan dari Departemen Oftalmologi China Three Georges University, Yichang, China, dr Liang Liang mengatakan bahwa pasien yang memiliki gejala pada mata, virus terdeteksi pada air mata pasien tersebut.

Serta, kemungkinan Virus Corona ini menyerang area mata pada pasien yang mengidap pneumonia akut.

8. Lelah

Menurut sebuah laporan dalam Journal of American Medical Association, sebanyak 98 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami demam.

Sebanyak 76-82 persen mengalami batuk kering. Dan 11-14 persen melaporkan lemah dan lelah.

Sementara itu, saat ini juga banyak pasien positif Covid-19 tanpa memiliki gejala atau asimptomatik.

Diduga di luaran sana masih banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berpotensi menjadi pembawa virus tanpa disadarinya.

Untuk Anda yang memiliki beberapa keluhan di atas, dan berlangsung dalam beberapa hari.

Segera laporkan diri ke hotline Covid-19 yang disediakan oleh pemerintah, yakni 119 atau menghubungi layanan hotline fasilitas kesehatan terdekat dari tempat tinggal Anda.

Sebaiknya tidak langsung mendatangi rumah sakit atau fasilitas kesehatan, karena potensi transmisi virus SARS-CoV-2 di dalam perjalanan masih sangat mungkin terjadi.

Bisa jadi dari orang lain yang positif tanpa gejala ke Anda ataupun Anda menularkan ke orang lain, bila memang keluhan Anda dikarenakan infeksi Covid-19. (Kompas.com/Tsarina Maharani/Ellyvon Pranita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yurianto: Makin Banyak Virus Corona yang Masuk ke Tubuh, Makin Berat Gejala Fisiknya" dan "Khawatir Terinfeksi Corona, Apa Saja Gejala yang Harus Dicurigai?"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Achmad YuriantoGejala
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved