Breaking News:

Virus Corona

Suara Anak-anak Jalani Kegiatan di Rumah karena Corona: Banyak Hoax Beredar, Itu Membuat Kita Stres

Setiap anak memiliki respons berbeda dalam menanggapi kegiatan bersekolah dari rumah karena dampak wabah Virus Corona.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube BNPB Indonesia
Tanggapan pelajar soal Covid-19, Saripah (kiri), Nadhira (tengah), Maya (kanan), Sabtu (11/4/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Semenjak wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar di Indonesia pemerintah telah mengimbau agar masyarakat melakukan kegiatan di rumah supaya penyebaran wabah dapat diminimalisir.

Mulai dari bekerja, sekolah, hingga beribadah dianjurkan untuk dilakukan di rumah.

Sejumlah pemerintah daerah juga telah mengeluarkan aturan untuk meliburkan sekolah.

Selama masa karantina, siswa Sekolah Pribadi Depok tetap mendapatkan pembelajaran secara tatap muka dengan guru mapel masing-masing sesuai jadwal yang telah ditetapkan setiap harinya dengan durasi 20 menit setiap satu jam pelajaran. Lihat Foto Selama masa karantina, siswa Sekolah Pribadi Depok tetap mendapatkan pembelajaran secara tatap muka dengan guru mapel masing-masing sesuai jadwal yang telah ditetapkan setiap harinya dengan durasi 20 menit setiap satu jam pelajaran. Terbaru, ilustrasi belajar online.
Selama masa karantina, siswa Sekolah Pribadi Depok tetap mendapatkan pembelajaran secara tatap muka dengan guru mapel masing-masing sesuai jadwal yang telah ditetapkan setiap harinya dengan durasi 20 menit setiap satu jam pelajaran. Lihat Foto Selama masa karantina, siswa Sekolah Pribadi Depok tetap mendapatkan pembelajaran secara tatap muka dengan guru mapel masing-masing sesuai jadwal yang telah ditetapkan setiap harinya dengan durasi 20 menit setiap satu jam pelajaran. Terbaru, ilustrasi belajar online. (DOK. SEKOLAH PRIBADI DEPOK)

Jawaban Polri saat Ditanya Ketegasan Denda Rp 100 Juta PSBB: Imbauan Persuasif sampai Hari Minggu

Save The Children Indonesia, sebuah organisasi internasional yang bergerak demi hak-hak dan kesejahteraan anak, telah melakukan survei tentang pendpat anak-anak selama menjalani kegiatan belajar mengajar di rumah.

Jonathan Victor Rembeth Ketua Gugus Kerja Kampanye, dan Media Save The Children Indonesia, mengatakan tujuan dari organisasinya adalah supaya pemerintah bisa mendengarkan masukkan dari anak-anak untuk membuat kebijakan yang menyasar anak-anak.

"Kita ingin anak-anak mempunyai hak partisipasi," kata Jonathan saat hadir di konferensi pers penanganan Covid-19 di kanal YouTube BNPB, Sabtu (11/4/2020).

"Kita ingin sekali bahwa anak-anak sebagai masa depan keluarga, dan bangsa, anak-anak bisa berbicara, anak-anak bisa berpartisipasi dalam berbagai hal dimana hak ini adalah hak untuk mengungkapkan sesuatu," paparnya.

"Dalam situasi Covid-19 ini, kami ingin sekali anak-anak diberikan partisipasi untuk berbicara," kata Jonathan.

"Dan dalam pembicaraan ini, menjadi strategi pengendalian, dan penanganan Covid itu akan lebih tepat, dan tidak menimbulkan keresahan secara khusus pada anak-anak," lanjutnya.

Pelanggar PSBB Terancam Pidana 1 Tahun Penjara, Kombes Pol Yusri Yunus: Mengedepankan Pencegahan

Tanggapan Anak soal Covid-19

Pertama adalah Inry, gadis berumur 15 tahun asal Kabupaten Bandung, ia merasakan perasaan campur aduk ketika pemerintah memutuskan agar kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah.

"Kalau menurut aku sih ya, aku ada merasa senang pertama, kedua rasa sedih, dan ketiga ada rasa khawatir," ucapnya.

Berbeda dengan Inry, Nadhira (17) justru senang, dan merasa bebas bisa belajar dari rumah.

"Aku senang banget sih, soalnya kan kita enggak perlu bangun subuh buat siap-siap ke sekolah, dan tugas pun kita bisa ngerjain di rumah, terus kirim online," kata Nadhira.

Saripah, pelajar berusia 16 tahun asal Bandung merasa dengan adanya kegiatan belajar di rumah, jadwal belajarnya jadi tidak teratur.

"Kadang kelasnya itu bisa malam-malam, jadi di luar jadwal yang sebenarnya," katanya.

Inry lanjut mengeluhkan beban belajar yang diberatkan kepada pengerjaan soal-soal.

"Padahal kan pendidikan itu enggak selalu melulu mengerjakan soal-soal yang ada di LKS," ujar Inry.

Ia berharap guru bisa berinteraksi lebih dekat dengan para murid.

"Seharusnya siswa, dan guru saling berinteraksi satu sama lain," ucapnya.

Maya, pelajar 17 tahun yang berasal dari Tasikmalaya justru merasa stres karena melihat banyaknya informasi hoaks yang beredar di media sosial.

"Karena kita diamnya di rumah, jadi yang kita mainin itu ya media sosial," ujarnya.

"Di dalam media sosial ini banyak hoax yang beredar, yang membuat kita itu stress ada di dalam rumah," lanjut Maya.

Pasien Positif Corona yang Berbohong saat Pemeriksaan Awal Sempat Dirawat di Bangsal Umum Sepekan

Simak videonya mulai menit ke-7.30:

Jokowi: Siswa Belajar dari Rumah, Jangan ke Warnet

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengimbau para pelajar untuk benar-benar memanfaatkan waktu belajar di rumah sebaik mungkin.

Jokowi juga pernah mengimbau masyarakat Indonesia belajar, bekerja, dan beribadah di dalam rumah.

Kebijakan tersebut berkaitan dengan upaya pencegahan penularan Virus Corona.

Melalui tayangan YouTube metrotvnews, Senin (16/3/2020), Jokowi mengimbau para pelajar tak menghabiskan waktu libur untuk bermain di warung internet (warnet).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam tayangan YouTube  metrotvnews, Senin (16/3/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam tayangan YouTube metrotvnews, Senin (16/3/2020). (YouTube metrotvnews)

 

Pada kesempatan itu, Jokowi mulanya menyebutkan sejumlah bantuan yang diterima Indonesia untuk memudahkan proses belajar mengajar di tengah wabah Corona.

Menurutnya, para pelajar bisa belajar secara online meski disarankan tak meninggalkan rumah.

"Hari ini kita mendapatkan bantuan gratis untuk belajar lewat online dari Ruang Guru, dari Jenius, dari Google, dari Microsoft, dari Aquifer, dari Sekolahmu," ucap Jokowi.

"Kita ingin mengajak agar guru juga mengarahkan ke sana dalam dua minggu ke depan."

Jokowi berharap, pembelajaran secara online itu bisa secara efektif dilaksanakan.

"Sehingga betul-betul belajar dari rumah ini bisa efektif," ujar Jokowi.

Tak hanya itu, pembelajaran secara online disebutnya bisa mengurangi aktivitas di luar rumah para pelajar.

"Kalau ini bisa efektif saya yakin bisa mengurangi banyak sekali mobilitas para pelajar dan bisa mengurangi penyebaran Covid-19," ucap Jokowi.

 

Simak video berikut ini menit ke-0.34:

(TribunWow.com/Anung/Tami)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Sekolah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved