Breaking News:

Virus Corona

Tolak Pemakaman Pasien Corona, Ketua RT di Semarang: Saya Nangis tapi Harus Teruskan Aspirasi Warga

Aksi penolakan pemakaman jenazah pasien positif Virus Corona kembali terjadi dan viral di media sosial.

Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona | Covid-19 

TRIBUNWOW.COM - Aksi penolakan pemakaman jenazah pasien positif Virus Corona kembali terjadi dan viral di media sosial.

Kali ini, peristiwa itu terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, Semarang.

Ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Purbo menjadi satu di antara orang yang menolak pemakaman itu.

Dikutip dari Kompas.com, pemakaman jenazah korban pada Kamis (9/4/2020) itu akhirnya dipindahkan ke Bergota, komplek makam keluarga Dr. Kariadi Kota Semarang.

Penolak pemakaman perawat terpapar Covid-19 menyampaikan permintaan maaf.
Penolak pemakaman perawat terpapar Covid-19 menyampaikan permintaan maaf. (KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA)

PSBB di Jakarta, Aparat akan Ditempatkan di Pasar Swalayan, Yusri Yunus: Untuk Keselamatan Warga

Mengaku Menangis dan Minta Maaf

Di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya.

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah.

Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa Ketua RT lain.

"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya menirukan warga.

Karena desakan warga, akhirnya aspirasi tersebut diteruskan ke petugas pemakaman.

Dia menyatakan tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga karena tanggung jawab sebagai Ketua RT.

Adanya penolakan pemakaman tersebut, karena adanya kesalahan informasi sehingga menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.

"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami," ucapnya.

Purbo mengakui, dalam hati dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.

"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkapnya.

Pesan Penuh Semangat Jokowi soal Wabah Corona: Kita Tidak Sendiri, Kita Bersama Negara-negara Lain

Sementara Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.

Bahkan dokter juga memberi penjelasan hingga Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha datang ke lokasi.

"Tapi warga tetap menghendaki pemakaman dipindah," ujarnya.

Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Edy Wuryanto meminta kepada seluruh perawat untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tulus dan ikhlas.

"Kami kecewa dan prihatin dengan kejadian ini, tapi perawat harus tetap memberikan pelayanan kesehatan secara profesional," ungkapnya. (Kompas.com/Dian Ade Permana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua RT yang Tolak Pemakaman Perawat di Semarang: Saya Menangis, Istri Saya Juga Perawat, Tapi..."

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19SemarangRSUP Dr Kariadi Semarang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved