Virus Corona
Tablighi Jamaat Jadi Sorotan, Ratusan Pesertanya Dilaporkan Terinfeksi Virus Corona
Sebuah gerakan Islam di Asia Selatan bernama Tablighi Jamaat mendapat sorotan tajam, akibat berulang kali mengadakan pertemuan besar.
Editor: Ananda Putri Octaviani
Seharusnya bisa dihentikan
Didirikan di India utara pada 1927, gerakan ini telah berkembang sejak kematian pendirinya, Mohammed ilyas Kandhlawi, pada 1944.
Tablighi Jamaat kemudian memiliki jutaan pengikut.
Kelompok ini umumnya dianggap apolitis, tetapi pengaruh sosial dan budayanya telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir.
Moussa Khedimellah seorang sosiolog Perancis yang berspesialisasi dalam tabligh mengatakan, para pengikut gerakan tersebut menempatkan kepercayaan di atas sains, sama seperti beberapa orang di agama lain.
• Keluhan Driver Ojol soal Oknum Bantuan Wabah Corona: Saya Melapor Pun, Saya Enggak Bakal Dapat
Kemudian Jaffar Ahmed seorang peneliti yang berbasis di Karachi mengatakan, pihak berwenang seharusnya berbuat lebih banyak untuk menghentikan pertemuan Tablighi Jamaat.
"Itu seharusnya bisa dicegah oleh pemerintah," katanya pada jurnalis AFP.
"Mereka seharusnya dihentikan di tempat kedatangan. Mereka seharusnya tidak diberi visa," lanjut Ahmed seraya mengatakan mereka bukan tipe orang yang akan memprotes.
Salah seorang jurnalis AFP menceritakan, minggu ini lima anggota Tablighi Jamaat mendatanginya di Pakistan.
Dua orang tidak memakai masker, dan salah satunya menyodorkan tangannya untuk berjabat.
• Driver Ojol Menangis Cerita Berjuang Hidupi Keluarga di Tengah Corona, Sempat Tidur di Emperan Ruko
"Kemudian mereka menyuruh saya datang dan berdoa di masjid terdekat," kata wartawan itu.
"Mereka memberi tahu saya bahwa hidup dan mati ada di tangan Allah."
Salah satu ulama Tablighi Jamaat bernama Naeem Butt, menolak organisasinya disalahkan terkait banyaknya kasus Virus Corona dari peserta Tablighi Jamaat.
Ia mengatakan pertemuan di Pakistan berakhir lebih awal setelah diminta pihak berwenang, tapi pada 12 Maret panitia menyalahkan cuaca hujan karena penutupan dini itu.
"Kami menghentikan kegiatan kami ketika pihak berwenang meminta kami," ucap Butt.
"Virus ada di mana-mana, jadi mengapa menuduh kami?" (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Pesertanya Terjangkit Corona, Tablighi Jamaat Disorot Tajam"