Virus Corona
Bebas dari Lockdown Wuhan, WNI Ini Justru Enggan Pulang ke Indonesia: Aku Cuma Kangen Nyambel
Humaidi, seorang warga negara asal Indonesia yang tinggal di Wuhan menceritakan mengapa dirinya enggan pulang ke tanah air.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kota Wuhan, Pusat dimulainya wabah Virus Corona (Covid-19) kini telah resmi selesai mengakhiri masa lockdown di kota tersebut.
Total hampir 2,5 bulan Kota Wuhan dikunci rapat, tidak seorang pun bisa masuk, dan keluar dari kota yang terletak di Provinsi Hubei, China tersebut.
Humaidi, seorang warga negara asal Indonesia, menceritakan bagaimana kisahnya terkurung selama 76 hari, jauh dari kampung halaman.

• Di Batam, Ibu Meninggal setelah Anaknya Dinyatakan Postitif Terjangkit Corona, Keduanya Sangat Dekat
Kisahnya ia ceritakan lewat akun Instagram @voaindonesia, Jumat (10/4/2020).
Awalnya pria yang juga dikenal dengan nama Omed itu mengungkapkan apa hal pertama yang ia ingin lakukan selepas bebas dari kurungan lockdown, dan ancaman Covid-19.
Humaidi telah terkurung di dalam asrama sejak bulan Februari.
Ia baru bisa keluar setelah Wuhan mengangkat status lockdown pada Rabu (8/4/2020).
Pertama kali keluar dari ruangan tempatnya tinggal, ia mengaku senang melihat adanya aktivitas penduduk di Wuhan kembali seperti sedia kala.
"Dua bulan penuh di dalam ruangan, terus lihat orang Wuhan beraktivitas kembali, melihat keramaian Wuhan di luar gedung kampus ini," kata Humaidi.
"Keluar saja dari dalam gedung, itu sudah senang."
Setelah bebas melakukan aktivitas di luar, Humaidi mengatakan hal yang paling ingin ia lakukan adalah memasak sambal sendiri.
"Langung belanja, aku nyari minyak goreng, tomat, cabai," jelasnya.
"Ingin masak sendiri, ingin nyambel, aku cuma kangen nyambel itu aja," lanjut Humaidi.
Meskipun kini lockdown telah diangkat, mahasiswa di kampus hanya diperbolehkan keluar selama tiga kali dalam sehari.
Dan tiap keluar waktunya hanya dibatasi selama 1,5 jam.
Peraturan tersebut sangat ketat, sebab apabila dilanggar, orang yang bersangkutan tidak akan diperbolehkan keluar ruangan pada keesokan harinya.
• PSBB di Jakarta Mulai Berlaku Hari Ini, Ini yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan terkait Dampak Corona
Warga Wuhan Pernah Sepelekan Corona
Humaidi lalu bercerita bagaimana awal mula lockdown terjadi di Wuhan.
Kala itu mulai 23 Januari ketika angka kasus positif Covid-19, transportasi masuk, dan keluar Wuhan mulai diberhentikan.
Humaidi mengaku tidak ada pemberitahuan dini bahwa Wuhan akan dikunci total.
"Itu mendadak lho, langsung dikunci gitu saja," katanya.

• DKI Dianggap seperti Wuhan, Anies Baswedan Langsung Berikan Bantahan: Mau Kajian Apa Lagi?
Ia menceritakan di awal munculnya wabah Covid-19, perilaku warga setempat masih meremehkan, dan menganggap enteng.
"Nanti paling setengah bulan juga sembuh orang-orang itu," ujar Humaidi.
"Anehnya kita tanggal 22 Januari tenang-tenang saja."
"Kita malah main ke mall, yang di dalam situ, orang banyaknya minta ampun, aduh gobl**nya aku."
"Pas itu saya enggak pakai masker," imbuhnya.
Selanjutnya memasuki tanggal 2 Februari, Humaidi bercerita bahwa rumah-rumah susun, dan apartemen mulai dikunci.
Orang yang diperkenankan untuk berbelanja hanya Ketua RT, dan staf-stafnya.
Warga yang lain hanya bisa menitipkan barang apa yang ingin mereka beli.
"Didaftar barang-barang yang tersedia apa saja, nanti mereka bantu untuk belanja," terang Humaidi.
Tidak Ingin Pulang ke Indonesia
Wartawan VOA Indonesia lalu menanyakan keinginan Humaidi untuk pulang ke tanah air.
Humaidi langsung menjawab dirinya tidak ingin pulang ke Indonesia.
Alasan tersebut dikarenakan menurutnya kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai meningkat.
"Sepertinya tidak, mengingat di Indonesia sendiri kasusnya juga mulai meningkat," kata Humaidi.
Humaidi juga membandingkan kondisi Indonesia dengan Wuhan.
Menurutnya ada kejanggalan yang terjadi di Indonesia.
Ia menyoroti masih adanya penerbangan di bandara-bandara di Indonesia.
"Kalau kita samakan pengalaman dengan Wuhan," kata Humaidi.
"Di (Indonesia) kenapa bandara masih dibuka ya, terus orang-orang enggak boleh keluar, tapi (penerbangan) bandara masih berkeliaran."
"Ya semoga saja banyak keajaiban dari Tuhan," tandasnya.
• PSBB di Jakarta Mulai Berlaku Hari Ini, Ini yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan terkait Dampak Corona
(TribunWow.com/Anung)
BACA JUGA Bebas dari Lockdown Wuhan, WNI Ini Justru Enggan Pulang ke Indonesia: Aku Cuma Kangen Nyambel