Virus Corona
Bebas dari Lockdown Wuhan, WNI Ini Justru Enggan Pulang ke Indonesia: Aku Cuma Kangen Nyambel
Humaidi, seorang warga negara asal Indonesia yang tinggal di Wuhan menceritakan mengapa dirinya enggan pulang ke tanah air.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Peraturan tersebut sangat ketat, sebab apabila dilanggar, orang yang bersangkutan tidak akan diperbolehkan keluar ruangan pada keesokan harinya.
• PSBB di Jakarta Mulai Berlaku Hari Ini, Ini yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan terkait Dampak Corona
Warga Wuhan Pernah Sepelekan Corona
Humaidi lalu bercerita bagaimana awal mula lockdown terjadi di Wuhan.
Kala itu mulai 23 Januari ketika angka kasus positif Covid-19, transportasi masuk, dan keluar Wuhan mulai diberhentikan.
Humaidi mengaku tidak ada pemberitahuan dini bahwa Wuhan akan dikunci total.
"Itu mendadak lho, langsung dikunci gitu saja," katanya.

• DKI Dianggap seperti Wuhan, Anies Baswedan Langsung Berikan Bantahan: Mau Kajian Apa Lagi?
Ia menceritakan di awal munculnya wabah Covid-19, perilaku warga setempat masih meremehkan, dan menganggap enteng.
"Nanti paling setengah bulan juga sembuh orang-orang itu," ujar Humaidi.
"Anehnya kita tanggal 22 Januari tenang-tenang saja."
"Kita malah main ke mall, yang di dalam situ, orang banyaknya minta ampun, aduh gobl**nya aku."
"Pas itu saya enggak pakai masker," imbuhnya.
Selanjutnya memasuki tanggal 2 Februari, Humaidi bercerita bahwa rumah-rumah susun, dan apartemen mulai dikunci.
Orang yang diperkenankan untuk berbelanja hanya Ketua RT, dan staf-stafnya.
Warga yang lain hanya bisa menitipkan barang apa yang ingin mereka beli.
"Didaftar barang-barang yang tersedia apa saja, nanti mereka bantu untuk belanja," terang Humaidi.
Tidak Ingin Pulang ke Indonesia